Yel-yel Pemyemangat Pembelajaran Kelas 4 Sekolah Dasar

Halo sang pembelajar, pernahkah kalian membaca sebuah cerita fiksi atau cerita yang berisi akan halnya suatu keadaan yang enggak maujud atau khayalan? Misalnya kisahan “Asal Mula Telaga Warna”, “Kisah Dayang Tangguk”, atau cerita yang sangat terkenal yaitu “Roro Jonggrang”. Nah… beberapa kop kisahan tersebut merupakan contoh mulai sejak kisahan fiksi.

Di kelas 4 ini, kita semua akan berlatih bersama mengenai cerita fiksi. Cak bagi makin memahami segala itu cerita fiksi? Silakan kita berlatih bersama!


Pengertian Kisahan Fiksi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fiksi berarti rekaan; takhayul; tidak berdasarkan kenyataan. (sumur: https://kbbi.web.id/fiksi)

Cerita fiksi adalah cerita dongeng alias bukan nyata. Kisah fiksi dibuat berlandaskan imajinasi dan daya kreasi pencatat. Isi dari kisahan umumnya menggambarkan satu peristiwa, camar duka seseorang, atau sejarah nan terjamah dengan imajinasi dan kreativitas penulis sehingga menjadi cerita yang menarik.


Jenis-jenis Cerita Fiksi

Cerita Fiksi

Cerita fiksi memiliki beberapa jenis diantaranya yakni:

1. Cerita rakyat

Narasi rakyat yaitu cerita nan disampaikan secara lisan berpokok suatu generasi ke generasi berikutnya (turun temurun). Kebenaran dari cerita rakyat kadang kala masih sulit dibuktikan secara berwujud. Cerita rakyat dikelompokkan menjadi beberapa macam yaitu fabel, narasi cura, mite, mitos, dan legenda.

  • Fabel
    yakni cerita rekaan yang menceritakan spirit hewan nan memiliki perilaku seperti manusia. N domestik jenis cerita fabel, binatang dijadikan sebagai otak dalam cerita. Kisah ini berkarakter imajinasi atau khayalan. Tokoh yang ada kerumahtanggaan narasi adalah fauna, internal kehidupan sehari-perian tidak barangkali terjadi. Contohnya adalah “Si Pelanduk”, “Kasuari dan Dara Makota” dan lain sebagainya.
  • Cerita Komikal
    adalah cerita yang n kepunyaan unsur menggelikan atau lucu yang dapat menimbulkan tawa pembaca maupun pendengar. Cerita jenaka lazimnya berisi tentang kebodohan atau intelek tokohnya nan dapat mewujudkan pembaca tertawa. Contohnya adalah “Pak Walang”, “Si Kabayan”, “Debu Nawas” dan bukan sebagainya.
  • Mitos
    adalah kisah yang berhubungan dengan pengapit suatu benda, situasi gaib maupun yang dipercayai n kepunyaan kekuatan gaib, seperti bidadari, bidadari dan dewa. Contohnya adalah “Putri Tunjung Pelembungan”, “Kelereng Tarub” dan “Dewi Nawangwulan” dan lain sebagainya.
  • Saga
    maupun
    sage

    adalah cerita yang mengandung unsur sejarah yang menceritakan tentang keberanian dan kepahlawanan tokoh kerumahtanggaan cerita. Kerumahtanggaan macam narasi ini memperalat peristiwa masa lalu yang berhubungan dengan sejarah misal alur ceritanya. Contohnya adalah “Si Pitung”, “Lutung Kasarung”, “Caadara”, “Unggulan Arang” dan lain sebagainya.
  • Legenda
    adalah cerita tentang asal-usul suatu tempat atau distrik, kejadian tunggul, atau asal-usul suatu benda. Legenda diceritakan sebagai cerita khayalan dan terdapat keajaiban pada ceritanya. Contohnya yaitu “Asal Mula Telaga Warna”, “Cerita Putri Tangguk”, “Roro Jonggrang”, “Terbentuknya Rawa Pening”, dan lain sebagainya.

2. Cerpen

Cerpen merupakan abreviasi dari kisahan pendek. Cerpen yakni cerita perhitungan adapun hayat manusia yang diceritakan melampaui tulisan sumir yang jelas dan ringkas. Cerpen biasanya hanya terdiri dari satu konflik permasalahan saja. Isinya tidak lebih berasal 10.000 kata. Karena isi cerita nan pendek, kita bisa membaca cerpen dalam waktu nan nisbi singkat. Umumnya orang lebih suka mendaras cerpen, selain membutuhkan waktu yang singkat isi ceritapun terbilang singkat dan ringan.

Sobat pintar, kalian tentunya camar menumukan cerpen dalam usia sehari-hari. Begitu juga pustaka yang suka-suka lega trik siswa, kancing penelaahan, bahkan puas harian maupun majalah.

Ciri-ciri cerpen :

  • Kata tidak makin dari 10.000 kata.
  • Cerita berperangai fiktif ataupun takhayul.
  • Mempunyai cerita nan sumir dan tak susah.
  • Terwalak pesan kesusilaan atau informasi internal akhir kisahan.

3. Novel

Novel adalah kisahan taksiran nan tataran dan memiliki rangkaian cerita hayat seseorang dengan khalayak di sekelilingnya dengan menonjolkan watak setiap tokoh. Isi cerita plong novel menceritakan cerita secara utuh dan lebih tahapan, sehingga kita membutuhkan beberapa kali waktu untuk membacanya hingga radu. Tujuannya sepatutnya referensi kian mudah lakukan dipahami. Persoalan atau konflik yang ada internal novel bertambah berpunca suatu. Situasi ini yang menjadikan novel menghela untuk dibaca.

si pembelajar semua…

Kali ini kita sudah lalu belajar tentang cerita fiksi, pastinya kalian bertambah memahami barang apa itu cerita fiksi dan apa saja jenis-jenisnya. Kehidupan belajar ya!

Source: https://sangpembelajar.com/cerita-fiksi-kelas-4-sekolah-dasar/

Posted by: and-make.com