wilayah kekuasaan dinasti ayyubiyah adalah sebagai berikut kecuali

Bersumber Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Salahuddin al-Ayubi
Senapati dan Turki Syria
Saladin Soldan d'Egypte (BM 1879,1213.302).jpg
Tuanku Mesir dan Suriah
Berkuasa 1171 – 4 Maret 1193
Inisiasi 1174, Kairo
Pendahulu Al-Adid (ibarat khalifah Fatimiyah)
Penerus
  • Al-Aziz Utsman (Mesir)
  • Al-Afdal (Suriah)

Informasi pribadi

Kelahiran 1138
Tikrit, Mesopotamia Hulu, Kekhalifahan Abbasiyah
Kematian 4 Maret 1193 – 1137; kehidupan -57–-56 perian
Damaskus, Suriah, Kesultanan Ayyubiyah
Pemakaman

Langgar Umayyah, Damaskus

Label lengkap
Jasmin-Nasi Ṣalāḥ al-Dīn Yūsuf Ben Ayūbblis
Ayah Najmuddīn Ayyūb
Pasangan Ismaddin Khatan
Momongan
  • Al-Afdal bin Salahuddin
  • Al-Azizi Usmang
  • Az-Zahra Ghaziyyah
Agama Islam Sunni (Syafi’i)[1]
[2]
[3]

An-Nashir Salahuddin Yusuf Ibn Ayyub
(bahasa Kurdi:
سەلاحەدینی ئەییووبی,

translit.



Selahedînê Eyûbî

; bahasa Arab:
الناصر صلاح الدين يوسف بن أيوب,

translit.



an-Nāṣir Ṣalāḥ ad-Dīn Yūsuf ibn Ayyūb

; (c. 1138 – 4 Maret 1193) adalah seorang senapati dan pejuang muslim Kurdi dari Tikrit (area lor Irak saat ini). Dia mendirikan Dinasti Ayyubiyyah di Mesir, Suriah, sebagian Yaman, Irak, Mekkah-Medinah Hejaz dan Diyar Bakr Oman Palestina

Dia lebih dikenal dengan nama julukannya yaitu, ‘Pelecok Aladin al-Ayyubi/Saladin/Salah ad-Din’ (Bahasa Arab: صلاح الدين الأيوبي, Kurdistan: صلاح الدین ایوبی). Salahuddin terkenal di dunia Islam karena memimpin, strategi militer, dan sifatnya yang ksatria dan bebas pada saat ia berperang melawan Ksatria Salib. Salahuddin Al Ayyubi juga adalah seorang Cerdik pandai. Anda mengasihkan gubahan suku dan penjelasan kitab kanjeng sultan hadits Abu Dawud.

Latar belakang

[sunting
|
sunting sumur]

Shalahuddin Al-Ayyubi berbunga dari bangsa Kurdi.[4]
Ayahnya Najmuddin Ayyub dan pamannya Asaduddin Syirkuh
hijrah
(migrasi) memencilkan kampung halamannya dekat Danau Van dan mengimbit ke distrik Tikrit (Irak). Shalahuddin lahir di baluwarti Tikrit, Irak tahun 532 H/1138 M, ketika ayahnya menjadi penguasa Seljuk di Tikrit. Saat itu, baik ayah atau pamannya menghamba kepada Imaduddin Zanki, gubernur Seljuk bikin kota Mosul, Irak. Detik Imaduddin berhasil merebut wilayah Balbek, Lebanon tahun 534 H/1139 M, Najmuddin Ayyub (ayah Shalahuddin) diangkat menjadi gubernur Baalbek dan menjadi ajudan dekat Paduka Suriah Nuruddin Mahmud. Sejauh di Baalbek inilah, Shalahuddin mengisi hari mudanya dengan menekuni teknik perang, strategi, maupun ketatanegaraan. Setelah itu, Shalahuddin melanjutkan pendidikannya di Damaskus cak bagi mempelajari ilmu agama Sunni sejauh dekade, dalam lingkungan istana Nuruddin. Lega tahun 1169, Shalahudin diangkat menjadi koteng wazir (konselor).

Di sana, engkau mewarisi peranan sulit mempertahankan Mesir melawan penyerbuan dari Kekaisaran Latin Jerusalem di bawah pimpinan Amalrik I. Posisi beliau awalnya menegangkan. Tidak ada seorangpun menyangka dia bisa bertahan lama di Mesir yang pron bila itu banyak mengalami transisi rezim di beberapa waktu belakangan oleh karena silsilah panjang anak khalifah mendapat perlawanan dari wazirnya. Sebagai pemimpin dari prajurit asing Syria, dia kembali bukan memiliki kontrol berasal Prajurit Shiah Mesir, yang dipimpin maka dari itu seseorang yang tak diketahui alias seorang Khalifah yang lemah bernama Al-Adid. Ketika sang Khalifah meninggal rembulan September 1171, Saladin mendapat pengumuman Imam dengan cap Al-Mustadi, kaum Sunni, dan yang paling utama, Abbasid Khalifah di Baghdad, ketika upacara sebelum Salat Jumat, dan kekuatan kewenangan dengan mudah memecat garis keturunan lama. Saat ini Saladin menguasai Mesir, saja secara resmi bertindak sebagai wakil bermula Nuruddin, yang sesuai dengan adat resan mengenal Khalifah bermula Abbasid. Saladin merevitalisasi perekonomian Mesir, mengorganisir ulang khasiat militer, dan mengikuti nasihat ayahnya, menghindari konflik apapun dengan Nuruddin, tuannya yang resmi, sesudah kamu menjadi pemimpin kudus Mesir. Dia menunggu sampai kematian Nuruddin sebelum memulai beberapa tindakan militer yang serius: Pertama mengembari provinsi Muslim yang bertambah katai, habis mengarahkan mereka melawan para tamtama kayu palang.

Timur Perdua (1190 M.). Area kekuasaan Shalahuddin (warna merah); Wilayah yang direbut kembali mulai sejak barisan salib 1187-1189 (warna abang muda). Warna hijau kirana menandakan wilayah pasukan salib yang masih bertahan sampai meninggalnya Shalahuddin

Dengan kematian Nuruddin (1174) dia mengamini gelar Sultan di Mesir. Disana kamu memproklamasikan kebebasan mulai sejak suku bangsa Seljuk, dan dia terbukti sebagai penemu dari dinasti Ayyubid dan menjajari ajaran Sunni ke Mesir. Kamu memperlebar area engkau ke sisi barat di maghreb, dan detik paman dia pergi ke Nil untuk mendamaikan beberapa pemberontakan dari eks pendukung Fatimid, ia lampau melanjutkan ke Laut Merah untuk menaklukan Yaman. Dia juga disebut
waliullah
yang artinya n antipoda Allah buat kabilah muslim Sunni.

Tahun 559-564 H/ 1164-1168 M. Sejak itu Asaduddin, pamannya diangkat menjadi Perdana Menteri Khilafah Fathimiyah. Setelah pamannya meninggal, jabatan Perdana Menteri dipercayakan Khalifah kepada Shalahuddin Al-Ayyubi.

Shalahuddin Al-Ayyubi berhasil mematahkan serangan Armada Kayu palang dan armada Romawi Bizantium yang melancarkan Perang Kayu silang kedua terhadap Mesir. Yang dipertuan Nuruddin memerintahkan Shalahuddin mengambil kekuasaan berpangkal tangan Khilafah Fathimiyah dan menimpali kepada Khilafah Abbasiyah di Baghdad mulai tahun 567 H/1171 M (September). Setelah Khalifah Al-‘Adid, khalifah Fathimiyah terakhir meninggal maka kekuasaan sepenuhnya di tangan Shalahuddin Al-Ayyubi.

Sultan Nuruddin meninggal tahun 659 H/1174 M, Damaskus diserahkan kepada puteranya yang masih kecil Aji Tulen Ismail didampingi sendiri penanggung jawab. Di bawah seorang wali terjadi perebutan kekuasaan di antara putera-putera Nuruddin dan wilayah pengaturan Nurruddin menjadi terpecah-pecah. Shalahuddin Al-Ayyubi pergi ke Damaskus buat mengatasi keadaan, cuma sira asian perlawanan bersumber pengikut Nuruddin yang tidak menginginkan persatuan. Akhirnya Shalahuddin Al-Ayyubi melawannya dan menyatakan diri sebagai tuanku kerjakan kawasan Mesir dan Syam pada tahun 571 H/1176 M dan berakibat memperluas wilayahnya hingga Mosul, Irak bagian paksina.

Naik ke kekuasaan

[sunting
|
sunting sumber]

Di tubin Salahudin menjadi wazir lega 1169, dan menerima tugas sulit mempertahankan Mesir berpunca serangan Raja Latin Yerusalem, khususnya Amalric I. Kedudukannya cukup rumit pada awalnya, sedikit orang yang menyengaja ia akan berada pas lama di Mesir mengingat sebelumnya telah banyak terjadi pertukaran kekuasaan dalam beberapa tahun bontot disebabkan bentrok yang terjadi antar anak-anak Kalifah untuk posisi wazir. Andai pemimpin dari pasukan asing Suriah, kamu pula lain n kepunyaan kekuasaan atas bala Syi’ah Mesir yang masih makmur di bawah Khalifah nan loyo, Al-Adid. Berakhirnya pengaturan nan dipimpin khalifah al-adid maka Salahudin pun memecahkan mesir dengan sebutan dinasti Ayyubiyah.[5]

Makam

[sunting
|
sunting sumber]

Salah-ad-Din_Tomb
Taman bahagia sultan saladin di Sajadah Umayyah, Damaskus

Lihat pula

[sunting
|
sunting sumber]

  • Kingdom of Heaven
  • Emir Richard I dari Inggris
  • Guy berasal Lusignan
  • Nuruddin

Referensi

[sunting
|
sunting mata air]


  1. ^

    Spevack 2014, hlm. 44.

  2. ^

    Lēv 1999, hlm. 131.

  3. ^

    Halverson, Corman & Goodall 2011, hlm. 201.

  4. ^

    Ibn Khallikan says that Saladin’s father and his family originated from Dvin, and “they were Kurds.” See Vladimir Minorsky,
    The Prehistory of Saladin, Studies in Caucasian History, Cambridge University Press, 1957, pp. 124-132.

  5. ^


    “Kisah Salahuddin Al-Ayyubi Memberantas Syiah di Mesir”.
    www.arusnews.com
    . Diakses tanggal
    2020-08-25
    .




Baca kembali

[sunting
|
sunting sumber]

  • Alan K. Bowman,
    Egypt After the Pharaohs:
    1986

Pranala luar

[sunting
|
sunting sumber]



Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Salahuddin_Ayyubi