tujuan dibangunnya jalan anyer panarukan
Urut-urutan Anyer-Panarukan menghampar berpokok ujung barat (Banten) hingga ujung timur (Jawa Timur) Pulau Jawa. Kronologi ini dianggap umpama pelecok suatu jalur terdepan di negara ini. Sahaja, keberadaannya meninggalkan sejarah kelam penderitaan rakyat Indonesia pada era kolonial.
Intern buku
Napak Tilas Urut-urutan Daendels karya Angga Indrawan (2017), pembangunan De Groote Postweg (jalan raya pos) Anyer-Panarukan ini disebut sebagai salah satu pembunuhan dalam memori kolonialisme di Indonesia.
Sastrawan Pramoedya Ananta Toer privat bukunya,
Jalan Raya Pos, Perkembangan Raya Daendels, menyebut jalan seribu kilometer ini adalah hamparan kuburan pelaku yang tewas di selama jalan tersebut.
Belasan ribu praktisi tewas keletihan dan beberapa terserang penyakit malaria karena kondisi Pulau Jawa saat itu penuh pandau dan hutan belantara. Selain itu, mereka juga dipaksa bekerja rodi tanpa upah.
Keadaan suram tersebut menjadi bukti penjajahan yang terjadi di Pulau Jawa. Kiriman ini sendiri dicetuskan makanya Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke-36 Herman Willem Daendels pada 1808.
Urut-urutan tersebut dibangun andai persiapan Hindia Belanda untuk menjaga Pulau Jawa bermula serangan Inggris. Kemudian, jalan ini pula sering digunakan untuk distribusi surat- menyurat, sehingga dikenal luas andai Kronologi Raya Pos.
Kini, jalur pesisir paksina nan mengeluh antar provinsi di Pulau Jawa tersebut masih berfungsi penting, khususnya bak kolek mudik dan sirkulasi komoditas serta jasa.
Tujuan Daendels Bangun Jalan Raya Pos
Anyer-Panarukan
Pembangunan Urut-urutan Raya Pos Anyer-Panarukan disebut erat berkaitan dengan fungsi militer Daendels. Secara teoritis, keberadaan jalan ini dapat mempersingkat pergerakan tentara berpunca ujung barat hingga timur Pulau Jawa, apabila Inggris membidas.
Temporer, masih dalam anak kunci
Napak Tilas Perkembangan Daendels, menurut Ahli sejarah Universitas Indonesia Djoko Marihandono, pembangunan kronologi Anyer-Panarukan bertambah termotivasi oleh kelebihan ekonomi, selanjutnya militer.
Djoko menyingkapkan, Daendels mengeluarkan keputusan tujuan jalan tersebut dibangun atas dua manfaat. Mula-mula, membantu penduduk n domestik mengangkut barang pertanian ke gudang pemerintah atau bandar. Kedua, untuk faedah militer.
“Tapi, dia memburu-buru kebaikan purwa karena memang provinsi di sekitar Bogor silam fertil dan menguntungkan untuk pemerintah kolonial,” ujar Djoko. Namun, jalan berpokok Batavia belaka sampai Cisarua. Dari Cisarua pun hanya jalan kecil, banyak belokan, dan sebagainya.
Selain untuk mempertahankan Jawa, Daendels pun harus mendanai pemerintahannya. Komoditas andalannya adalah kopi yang ditanam di Priangan.
Sosok Daendels, Pencetus Pembangunan Perkembangan Raya Pos Anyer-Panarukan
Herman Willem Daendels, merupakan Gubernur Hindia Belanda ke-36, saat itu, jabatan tersebut setinggi dengan jabatan kepala negara saat ini. Dia menjabat sepanjang tiga waktu, pada 1808 sampai 1811.
Anak dari Burchard Johan Daendels dan Josina Christina Tulleken ini pernah menimba aji-aji di Universitas Harderwijk, Belanda dan memperoleh gelar doktor pada 10 april 1783.
Kemudian, ia melanjutkan kariernya sebagai seorang politikus Belanda. Daendels pertama kali tiba di Batavia plong 5 Januari 1808. Atas rekomendasi Kaisar Prancis Napoleon Bonaparte, ia ditetapkan sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda bakal memperkencang benteng Belanda di Jawa. Belanda kala itu kaya di radiks dominasi Imperium Prancis.
Dari Mana Inspirasi Daendels?
Saat pertama kelihatannya memegang misal gubernur, ada dua tugas nan diembannya. Keduanya adalah melindungi Pulau Jawa terbit ofensif Inggris dan membenahi sistem administrasi pemerintahan.
Momen itu, menurut dia, Jawa merupakan satu-satunya daerah yang masih bisa dipertahankan. Titah tersebut yang menginspirasi Daendels membangun kronologi yang menghampar luas di Pulau Jawa.
Daendels menyoroti minimnya infrastruktur khususnya jalan bakal pergerakan tentara. Ia membandingkan kehancuran prasarana urut-urutan di Jawa dengan kokohnya infrastruktur di kronologi Paris-Amsterdam.
Hal tersebut menginspirasi Daendels buat menyunting kronologi di Jawa. Ia lalu mengumpulkan 38 pemimpin distrik setingkat bupati di Pulau Jawa, bagi bersama melakukan pembenahan perkembangan dengan sistem kerja upah.
Apa Pencapaian Setelah Jalan Dibangun?
Setelah pembangunan urut-urutan Anyer-Panarukan selesai, perjalanan dapat ditempuh lebih cepat dan tanpa kesulitan. “Sejak dapat dipergunakan pada 1809, (jalan tersebut) telah menjadi infrastruktur terdepan, dan untuk selamanya,” tulis Pram dalamJalan Raya Pos, Jalan Daendels.
Kemudian, Daendels mengeluarkan tiga ordinansi terkait dengan dominasi dan pengelolaan adimarga ini. Peraturan purwa dikeluarkan pada 12 Desember 1809. Isinya terkait aturan umum pendayagunaan jalan raya, pengaturan pos surat dan pengelolaannya, penginapan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan kereta pos, komisaris pos, kantor pos dan kronologi.
Kanun kedua, keluar plong 16 Mei 1810, adapun penyempurnaan urut-urutan pos dan dominasi tenaga pengangkut pos beserta gerobaknya. Ordinansi ketiga, puas 21 November 1810, tentang pendayagunaan pedati atau kereta munding, baik lakukan pengapalan barang peruntungan pemerintah atau swasta berbunga Jakarta, Priangan, Cirebon, sampai Surabaya.
Supaya tujuan awalnya terutama bakal maslahat ekonomi, perkembangan ini kemudian digunakan bagi distribusi surat menyurat. Daendels kemudian membentuk Dinas Pos pada 3 Agustus 1808.
Dinas Pos berada di bawah Komisaris Urusan Jalan Raya dan Pos yang dipimpin oleh Van Breeuchem. Tugasnya mengoordinasikan peladenan komunikasi kerumahtanggaan bentuk pengiriman paket pos dan bertanggungjawab atas pembaruan dan konservasi jalan, serta fasilitas yang berkaitan dengan pos.
Perusahaan kemudian mengangkat petugas administratif dibantu petugas pribumi. Dinas Pos dibagi ke dalam empat daerah serta merta ibarat kantor pos lautan: Banten, Batavia, Semarang dan Surabaya. Biro pos samudra tersebut menampung sampul dan akta berpunca selingkung 47 maktab pos lokal.
Donor bahan: Alfida Febrianna (Magang)
Source: https://katadata.co.id/sortatobing/berita/610b4bbcf32ca/tentang-jalur-daendels-jalan-pos-anyer-panarukan-dan-sejarah-kelamnya