simbol silinder kerja tunggal
(1)
(2)
LIMIT SWITCH DAN SENSOR
Lega PNEUMATIK DAN ELEKTROPNEUMATIK
Buat Sekolah Madya Kejuruan
Edisi Tahun 2017
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
(3)
LIMIT SWITCH DAN SENSOR
Pada PNEUMATIK DAN ELEKTROPNEUMATIK
Untuk Sekolah Sedang Kejuruan
Copyright © 2017. Direktorat Pembinaan SMK
AllRights Reserved
Pengarah:
Drs. H. Mustaghfirin Amin, M.B.A.
Direktur Pembinaan SMK
Pengasuh:
Arie Wibowo Khurniawan, S.Si. M.Ak.
Kasubdit Program dan Evaluasi Direktorat Pembinaan SMK
Ketua Skuat:
Arfah Laidiah Razik, S.H., M.A.
Kasi Evaluasi, Subdit Program dan Evaluasi Direktorat Pembinaan SMK
Pembentuk:
Wisnu Tri Nugroho, S.Pd. (SMK Kewedanan 2 Wonogiri)
Desain dan Penyelenggaraan Letak:
Karin Faizah Tauristy, S.Ds.
ISBN : 978-602-50369-1-0
Penerbit:
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
Komplek Kementerian Pendidikan dan Tamadun
Gedung E, Lantai 13
(4)
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salam Sejahtera,
Melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9
Masa 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), dunia pendidikan khususnya SMK
sangat terselamatkan karena akan terciptanya sinergi antar
instansi dan rang terkait sesuai dengan tugas
dan keistimewaan saban internal usaha menyanggang
kualitas SMK. Kehadiran Kiat Serial Revitalisasi
SMK ini diharapkan dapat melampiaskan penyebaran
embaran bagaimana tentang Revitalisasi SMK nan
baik dan benar kepada seluruh stakeholder sehingga
bisa menghasilkan alumnus yang terampil, mampu,
inovatif, tangguh, dan sigap menghadapi aplikasi
marcapada global yang semakin pesat.
Buku Serial Revitalisasi SMK ini pula diharapkan
boleh menerimakan pelajaran yang berharga bagi para
produsen pendidikan Kejuruan, khususnya di
Sekolah Sedang Kejuruan bakal mengembangkan
pendidikan kejuruan nan semakin relevan dengan
kebutuhan masyarakat yang senantiasa berubah dan
berkembang sesuai tuntuan marcapada kampanye dan industri.
Tidak boleh dipungkuri bahwa pendidikan
kejuruan memiliki peran strategis dalam menghasilkan
manusia Indonesia yang terampil dan berkeahlian
dalam bidang-bidang yang sesuai dengan kebutuhan.
KATA PENGANTAR
(5)
Songsong hidayah dan penghargaan kami sampaikan kepada
semua pihak nan terus memasrahkan kontribusi dan dedikasinya
untuk meningkatkan kualitas Sekolah Menengah Kejuruan. Kiat
ini diharapkan bisa menjadi ki alat warta tersapu upaya
peningkatan kualitas tamatan dan mutu Sumber Taktik Cucu adam
(SDM) di SMK nan harus dilakukan secara bersistem dan
terhargai.
Wassalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, 2017
Kasubdit Program dan Evaluasi
(6)
KATA PENGANTAR
Puji terima kasih kami panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusun dapat tanggulang modul penerimaan ini, dengan lancar
berserta harapan modul ini dapat digunakan ibarat modul bakal siswa Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Bidang Eksplorasi Kepakaran Teknologi Dan Rekayasa, khususnya Teknik
Mekatronika.
Modul penataran ini disusun untuk memenuhi persyaratan sebagai peserta
program implementasi penelaahan SMK melewati kurikulum industri di asing kewedanan nan
menjadi programa DITPSMK Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Dengan adanya
modul ini diharapkan apa yang sudah dipelajari selama di luar negeri tepatnya di Firma
yang bersirkulasi di bidang otomasi industri FESTO Germany, boleh diimplementasikan dan
dipelajari di marcapada pendidikan di petak air khususnya di sekolah masing-masing. Modul ini
disusun dengan menggunakan dasar kurikulum 2013 nan disesuaikan dengan kebutuhan
mayapada industri dan hal SMK nan bersangkutan.
Semoga dengan adanya modul pembelajaran ini siswa SMK khususnya Teknik
Mekatronika dapat mengambil ilmu yang termuat dalam modul ini dan dapat dimanfaatkan
dan diterapkan tulat di dunia industri.
Penyusun mengimani privat penyusunan modul ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari konseptual. Maka itu karena modul ini ialah dokumen yang hayat menyamakan
kebutuhan dunia industri di masa mendatang maka dengan itu penyusun dengan lapang
dada mengasakan saran dan kritik yang membangun guna penyempurnaan modul ini di
masa mendatang.
Kesannya kepada Allah SWT jugalah penyusun memohon, semoga semua ini
menjadi amal imani bagi kreator dan ilmu nan bermanfaat untuk yang membaca dan
mempelajari ilmu nan terkandung didalamnya.
Stuttgart, 5 April 2017
Penyusun,
(7)
DAFTAR ISI
Pembukaan PENGANTAR DIREKTUR PEMBINAAN SMK … i
KATA PENGANTAR PENULIS … iii
DAFTAR ISI … iv
DAFTAR GAMBAR …viii
Kar Takhta MODUL … xi
GLOSARIUM …xii
BAB I … 1
A. Kompetensi Inti dan Kompetensi Radiks … 1
B. Deskripsi … 4
C. Waktu … 5
D. Prasyarat … 5
E. Wahi Penggunaan Modul … 5
F. Intensi Akhir … 6
G. Cek Kemampuan Semula … 7
BAB II … 13
A. Kegiatan belajar 1 : Dasar – dasar pneumatik … 13
1. Intensi kegiatan pembelajaran … 13
2. Jabaran materi … 13
a. Pendahuluan … 13
b. Pengertian pneumatik … 13
c. Keunggulan dan kekurangan pneumatik … 14
d. Komponen pneumatik … 15
e. Kontrol langsung … 29
f. Kontrol bukan serentak torak … 34
3. Rangkuman… 37
4. Tes formatif: … 38
5. Kunci jawaban: … 39
6. Tugas … 40
7. Lembar kerja … 41
B. Kegiatan sparing 2 : Katup kerja mekanik … 49
1. Tujuan kegiatan penerimaan … 49
2. Uraian materi … 49
(8)
a. Katup kerja operator … 49
b. Rangkaian katup kerja mekanik … 51
3. Rangkuman… 56
4. Tes formatif … 57
5. Kunci jawaban … 58
6. Tugas … 59
7. Untai kerja siswa … 60
C. Kegiatan membiasakan 3 : Dasar elektropneumatik … 64
1. Tujuan kegiatan pembelajaran … 64
2. Uraian materi … 64
a. Pengertian … 64
b. Elemen kontrol elektro pneumatik … 64
c. Molekul terdepan elektropneumatik … 66
d. Desain rangkain dasar elektropneumatik … 73
e. Kontrol langsung dan tidak langsung pada elektro pneumatik … 75
3. Rangkuman… 85
4. Tes formatif … 85
5. Kiat jawaban … 85
6. Tugas … 86
7. Lembar kerja … 86
D. Kegiatan sparing 4 : Sakelar pembatas (limit switch) dan sensor … 93
1. Harapan kegiatan pembelajaran … 93
2. Uraian materi … 93
a. Pendahuluan … 93
b. Macam-macam kontak setrum … 93
c. Pengertian saklar pembatas (limit switch) … 95
d. Bangunan sakelar pewatas (limit switch) … 96
e. Prinsip kerja sakelar pembatas (limit switch) … 96
f. Pemasangan sakelar pembatas (limit switch) … 96
g. Dasar rangkain sakelar pembatas (limit switch) … 97
h. Pengertian sensor… 99
i. Sensor binary dan analog … 100
j. Fungsi sensor proksimiti … 100
k. Varietas-macam pemeriksaan proksimiti … 100
l. Fon sensor proksimiti … 101
(9)
n. Sambungan sensor … 104
udara murni. Desain kekeluargaan pengawasan proximity … 105
3. Ikhtisar… 108
1. Pamrih kegiatan pembelajaran … 118
2. Uraian materi … 118
a. Reed switch … 118
b. Prinsip kerja reed switch … 119
c. Pemasangan reed switch lega silinder. … 120
d. Relasi reed switch … 120
e. Data teknik reed proximity sensor … 121
f. Penapisan proksimiti induktif … 122
g. Prinsip kerja sensor proksimiti induktif … 122
h. Pemakaian sensor induktif … 123
i. Sambungan pemeriksaan induktif … 124
j. Data teknis sensor induktif … 124
k. Sensor proksimiti kapasitif … 125
l. Prinsip kerja sensor proksimiti kapasitif … 126
m. Pemakaian pengawasan proksimiti kapasitif … 128
n. Sambungan sensor kapasitif … 129
ozon. Data teknis sensor kapasitif … 129
p. Sensor proksimiti optik … 130
q. Through beam (one-way light barrier) … 131
r. Retro reflektive (reflective light barrier) … 133
s. Diffuse reflective optical sensor … 135
t. Pemeriksaan proksimiti optik dengan kabel serat optik … 138
3. Rangkuman… 139
4. Tes formatif … 140
5. Taktik jawaban … 140
F. Kegiatan berlatih 6 : Diagram step evakuasi … 141
1. Pamrih kegiatan pembelajaran … 141
(10)
a. Pendahuluan … 141
b. Diagram step perpindahan (displacement step diagram) … 141
c. Cara mendaras dan membuat tabel step pengungsian (displacement step grafik) … 142
d. Latihan… 144
e. Penerapan grafik step pengungsian (displacement step diagram) … 146
3. Rangkuman… 149
4. Tes formatif … 149
5. Kunci jawaban … 151
6. Lembar kerja … 152
Bab III … 163
A. Tes Kognitif … 163
B. Tes Psikomotorik … 165
C. Penilaian Sikap… 166
D. Barang atau Benda kerja sesuai tolok standart … 166
E. Batasan Tahun nan mutakadim ditetapkan … 166
F. Kunci Jawaban… 167
1. Pembuktian Formatif … 167
2. Tes Psikomotor … 170
Penutup … 171
(11)
DAFTAR GAMBAR
Buram 1. konstruksi silinder kerja tunggal … 17
Rancangan 2. Silinder kerja tunggal … 18
Gambar 3. Bangunan Silinder Kerja Ganda … 19
Gambar 4. Katup 3/2 Tepi langit/C … 27
Gambar 5. Macam-macam varietas KKA 3/2… 28
Gambar 6. Katup 5/2 … 29
Bagan 7. Pengaturan langsung silinder kerja tunggal … 30
Tulang beragangan 8. Kontrol langsung silinder kerja ganda … 33
Bentuk 9. Kontrol tidak langsung silinder kerja spesifik … 35
Gambar 10. Kontrol tidak berbarengan silinder kerja ganda … 36
Rancangan 11. injap 3/2 , T/C pengaktifan dengan tuas gulungan … 49
Susuk 12. katup 3/2 , T/O, pengaktifan dengan rol … 50
Tulang beragangan 13. Mekanisme mesin penyortir barang … 51
Bagan 14. Ilustrasi silinder mengalir ki bertambah … 53
Gambar 15. onderdil sistem kekuasaan pneumatik … 65
Gambar 16. komponen sistem kontrol elektropneumatik … 65
Gambar 17. Rangkain unit catu daya … 67
Gambar 18. Bunyi bahasa unit catu taktik pada simulasi … 67
Gambar 19. Tombol tekan dan sakelar tekan … 68
Lembaga 20. konstruksi cembul tekan Cakrawala/O … 68
Gambar 21. konstruksi kenop tekan N/C … 69
Bentuk 22. Gedung kontak pengubah … 69
Gambar 23. Limit switch… 69
Gambar 24. Gedung limit switch… 70
Tulang beragangan 25. Sensor proximity… 70
Tulang beragangan 26. KKA 5/2 dengan 2 solenoid valve … 71
Gambar 27. Huruf angka solenoid valve … 71
Bentuk 28. Gedung Relay … 72
Gambar 29. Relay … 72
Bentuk 30. Relay dengan timer … 73
Rajah 31. Rangkain aktuator tabung kerja unik … 76
(12)
Gambar 32. Rangkaian aktuator silinder kerja ganda … 76
Susuk 33. Afiliasi limit switch … 95
Gambar 34. Konstruksi sakelar pembatas … 96
Tulangtulangan 35. Kamil sakelar pembatas pada mps distributing … 97
Gambar 36. Diversifikasi-Jenis Sensor sreg Elektroneumatik … 101
Tulangtulangan 37. Simbol Pengawasan plong Elektropneumatik … 102
Bentuk 38. Kawin lega Sensor PNP … 105
Rang 39. Aliansi pada Sensor NPN… 105
Gambar 40. Nikah awi dalam beling kaca … 118
Rancangan 41. Reed switch dan diagram rangkaiannya … 118
Gambar 42. Simbol reed switch dan benda aslinya … 119
Rangka 43. Reed switch diaktifkan maka dari itu besi sembrani … 119
Buram 44. Kaidah kerja reed switch pada badan silinder … 119
Rancangan 45. Pemuatan reed switch pada badan bumbung… 120
Gambar 46. Interelasi reed switch dengan pikulan Relay … 120
Gambar 47. Pembatas sirkulasi sreg reed proximity sensor … 122
Gambar 48. Sensor induktif dan simbolnya … 122
Rancangan 49. Blok tabulasi sensor induktif … 122
Gambar 50. Prinsip kerja sensor induktif … 123
Gambar 51. Aplikasi sensor induktif … 124
Gambar 52. Rangkaian sensor induktif dengan barang bawaan Relay … 124
Gambar 53. Pengawasan kapasitif … 126
Gambar 54. Blok diagram sensor kapasitif … 126
Gambar 55. Mandu kapasitor… 127
Gambar 56. Prinsip kerja sensor kapasitif … 128
Rang 57. Aplikasi sensor kapasitif lakukan level air… 128
Rajah 58. Aplikasi penapisan kapasitif bikin mendeteksi isi kardus … 129
Gambar 59. Rangkaian sensor kapasitif dengan beban Relay … 129
Lembaga 60. Simbol led dan fotodioda. … 130
Rang 61. Tiga jenis sensor optic … 131
Gambar 62. Sensor optik jenis throughbeam … 131
Gambar 63. Aplikasi sensor jenis throughbeam … 132
Gambar 64. Pemeriksaan optik jenis retroreflektive … 133
Gambar 65. Pemeriksaan retroreflective berpolarisasi … 134
Tulangtulangan 66. Aplikasi sensor optik jenis reflektor … 134
(13)
Rajah 68. Sensor diffuse reflective … 135
Gambar 69. Sensor optik diffuse dengan obyek yang memantulkan … 136
Susuk 70. Sensor optik diffuse cak bagi memonitor posisi benda kerja. … 137
Tulangtulangan 71. Sensor optik diffuse buat mengecek buram benda kerja. … 137
Gambar 72. Sensor optik through beam dengan kabel serat optik. … 138
Gambar 73. Penapisan optik difuse dengan kabel serat optic … 138
Gambar 74. Sensor optik difuse dengan kabel serat optik kerjakan mendeteksi obyek kecil. . 139
Gambar 75. Diagram step pengungsian A+B+B-A- … 141
Gambar 76. Langkah awal displacement step tabulasi … 142
Tulang beragangan 77. Langkah kedua displacement step diagram … 142
Rancangan 78. Langkah ketiga displacement step tabel … 143
Rancangan 79. Persiapan keempat displacement step diagram … 143
Gambar 80. Langkah kelima displacement step diagram … 144
(14)
Denah KEDUDUKAN MODUL
Struktur kurikulum latar keahlian Teknologi dan Kolusi acara keahlian Teknik
Elektronika cangkang keahlian Teknik Mekatronika
(15)
GLOSARIUM
Pneumatik : yaitu ilmu pengumuman dari semua proses mekanik
dimana awan menjangkitkan suatu kecondongan atau kampanye.
Unit Pelayanan Udara : Peralatan pneumatik yang terdiri berpunca filter, pengatur
impitan dan pelumas.
Aktuator : Putaran jebolan untuk menyangkal energi tandon menjadi
energi kerja yang dimanfaatkan.
Klep kontrol arah : Katup yang berfungsi bagi mengarahkan aliran udara.
Angkup-angkup kerja Ahli mesin : Angkup-angkup yang bekerja berdasarkan jamahan mekanik
Kontrol langsung : Kontrol nan langsung memberi perintah ke aktuator.
Kontrol lain langsung : Kontrol yang membagi perintah ke aktuator tidak secara
sekalian namun melalui katup kontrol sisi yang diaktifkan
dengan pneumatik.
Elektrikal : sistem kelistrikan dalam sistem elektronik.
Selenoid Valve : perombak dari setrum ke pneumatik nan berfaedah memberi
sinyal listrik seyogiannya komponen pneumatik memberi mega ke
aktuator
Penapisan : Komponen yang bertugas misal pendeteksi.
Pemeriksaan Magnetik : Sensor yang bekerja dipengaruhi maka dari itu kemagnetan
Sensor Optik : Sensor yang berkreasi nan dipengaruhi maka dari itu cahaya.
(16)
Gapura I
PENDAHULUAN
A.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya
1.1. Membangun kebiasaan
berlega hati atas limpahan
rahmat, karunia dan hidayah
yang diberiakn maka dari itu Yang mahakuasa
Yang Maha Kuasa.
1.2. Memilikisikap dan perilaku
beriman bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa
berakhlaq indah, teruji, loyalitas,
sehat, sakti, cakap, sehingga
dihasil-morong insan Indonesia
yang demokratis dan
bertanggung jawab sesuai
dengan bidang keilmuannya
2. Menghayati dan mengamalkan
perilaku mustakim, loyalitas,
tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, tanggap dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap
ibarat bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan pan-ji-panji serta
privat menempatkan diri misal
cerminan bangsa intern
rangkaian dunia
2.1. Menerapkan perilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin tahu;
objektif; kredibel; teliti; cermat,
khusyuk; bertanggung jawab;
terbuka; peduli, lingkungan)
sebagai wujud implementasi
proses pembelajaran bermakna
dan terintegrasi, sehingga
dihasilkan insan Indonesia
nan produktif, rani dan
inovatif melalui stabilitas
sikap(tahu mengapa),
ketrampilan (tahu bagaimana),
dan pengumuman(senggang segala apa)
sesuia dengan tinggi
proklamasi yang dipelajari
PENDAHULUAN
(17)
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
2.2. Menghargai kerja individu dan
kerumunan internal aktivitas
sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan
percobaan dan melaporkan
hasil percobaan
2.3. Punya sikap dan perilaku
taat pada tata tertib dan
aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-periode selama
di kelas dan lingkungan
sekolah.
3. Mencerna, menerapkan dan
menganalisis pengetahuan
aktual, model,
prosedural dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora
dalam wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban
tercalit penyebab fenomena
dan peristiwa kerumahtanggaan bidang
kerja nan spesial kerjakan
memecahkan masalah.
3.1. Menguraikan macam-macam
komponen pneumatik dan cara
kerjanya yang digunakan untuk
mengoperasikan suatu mesin.
3.2. Menjelaskan perbedaan
perikatan bersama-sama dan tidak
langsung rangkaian pneumatik.
3.3. Memahami rangkaian silinder
dengan memperalat katup
sangkutan.
3.4. Membaca gambar interelasi
pneumatik dengan silinder bertambah
bermula satu.
3.5. Mengetahui sistem
elektropneumatik
3.6. Mengklarifikasi macam-diversifikasi
komponen elektrik dan prinsip
kerjanya nan digunakan lakukan
mengoperasikan suatu mesin.
3.7. Menguraikan neko-neko
klep solenoid dan cara
(18)
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
mengoperasikan suatu mesin.
3.8. Menjelaskan perbedaan
rangkaian langsung dan tidak
simultan pergaulan
elektropneumatik.
3.9. Menggambar perkariban
pneumatik mesin terbelakang
dengan menggunakan sensor
proximity magnetik.
3.10. Menulis rangkaian
pneumatik mesin sederhana
dengan memperalat sensor
proximity induktif/kapasitif/
optik
3.11. Membaca gambar rangkaian
elektropneumatik dengan
silinder lebih mulai sejak satu
4. Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret
dan ranah niskala terkait
dengan peluasan dari
yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas singularis
di bawah pemeriksaan
kontan
4.1. Menunjukkan
onderdil-komponen pada rangkaian
pneumatik dengan menyibuk
simbolnya.
4.2. Merangkai dan menjalankan
rangkaian langsung dan tidak
langsung torak.
4.3. Merangkai dan menjalankan
torak dengan rangkaian timer
dan sakelar tekanan.
4.4. Mengoperasikan dan merawat
mesin pneumatik dengan
bumbung lebih dari satu.
4.5. Menggambar afiliasi
elektropneumatik
4.6. Menunjukkan
(19)
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
melihat simbolnya dan
merakut tadinya komponen.
4.7. Menunjukkan injap solenoid
dengan melihat simbolnya dan
melecun tadinya komponen.
4.8. Merangkai dan menjalankan
rangkaian elektropneumatik
secara langsung dan tidak
sekalian.
4.9. Meronce dan menjalankan
mesin elektropneumatik
primitif dengan
menggunakan sensor proximity
magnetik.
4.10. Merangkai dan menjalankan
mesin elektropneumatik
tercecer dengan
menggunakan penapisan proximity
induktif/kapasitif/ optik
4.11. Mengoperasikan dan merawat
mesin elektropneumatik
dengan silinder lebih dari satu.
B.
Deskripsi
Modul yang berjudul LIMIT SWITCH DAN Pengawasan PADA PNEUMATIK DAN
ELEKTROPNEUMATIK ini terdiri dari 6 kegiatan pembelajaran yang disusun sedemikian
rupa. Sehingga diharapkan akan dapat memberikan bayangan kepada peserta jaga
dalam mempelajari pelajaran pneumatik. Modul ini sangat signifikan nantinya saat pesuluh
berkreasi di dunia pabrik, karena didalam marcapada pabrik saat ini pemindahan baran/barang
semenjak line/station satu ke line/station nan lain memanfaatkan dan menggunakan sistem
otomasi nan riuk satu tenaganya/mata air energinya berpunca dari sistem pneumatik
menggunakan media gas nan dimampatkan/udara yang dimampatkan darurat
(20)
Modul ini disusun seumpama bentuk implementasi kurikulum 2013 yang
menegaskan puas pengimplementasian pengajian pengkajian SMK melintasi kurikulum industri
di luar daerah untuk program penajaman Teknik Mekatronika. Kedudukan modul ini sebagai
incaran penataran pada ain pelajaran pneumatik dan hidrolik. Modul ini dipergunakan
pada kelas XI semester 1 dan 2
Materi yang terkandung intern modul ini memuat materi tentang mata pelajaran
pneumatik, diantaranya sistem pneumatik, angkup-angkup kerja mekanik, elektropneumatik,
sakelar pewatas (Limit switch), Pemeriksaan dan Tabulasi step perpindahan.
C.
Tahun
Jumlah waktu nan dibutuhkan cak bagi menguasai kompetensi yang menjadi target
belajar adalah 90 Jam Penataran
D.
Prakondisi
Kemampuan sediakala yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini pelajar mutakadim
memiliki kemampuan dasar Tuntunan pneumatik dan hidrolik kelas bawah XI semester 1
yakni les yang terkonsentrasi dalam kursus C3 pada paket keahlian Teknik
Mekatronika. Tutorial ini diberikan bersamaan dengan les Mekanika & Unsur
Mesin, Teknologi Mekanik dan Teknik Yuridiksi. Untuk mempelajari ini kursus
pendukungnya adalah pelajaran C1 yaitu Fisika dan Gambar Teknik, dan pelajaran C2
yaitu Teknik Setrum dan Teknik Elektronika.
E.
Tajali Pemakaian Modul
Modul ini dapat digunakan siapa pun terutama murid-murid SMK Permukaan Keahlian
Teknologi dan Perkomplotan, terutama untuk programa studi keahlian Teknik Mekatronika
yang ingin mempelajari dasar-dasar pneumatik dan hidrolik samapai dengan
pemanfaatanya di n domestik rangkaian penumatik dan hidrolik.
Modul ini sakti 6 kegiatan pembelajaran yaitu:
1. Kegiatan Belajar 1 : Dasar-dasar Pneumatik
2. Kegiatan Membiasakan 2 : Katup kerja mekanik
3. Kegiatan Belajar 3 : Dasar Elektropneumatik
4. Kegiatan Berlatih 4 : Sakelar pembatas dan Sebsor
5. Kegiatan Membiasakan 5 : Penapisan proximity
6. Kegiatan Belajar 6 : Diagram step perrpindahan
(21)
1. Mendaras dan mempelajari materi penerimaan yang termuat dalam setiap
kegiatan belajar dimulai secara urut pecah Kegiatan belajar 1 setakat 6.
2. Mengerjakan Tugas yang tersurat dalam lembar kerja siswa, Tugas -tugas yang ada
merupakan kegiatan praktek dan bisa diolah secara kerubungan
3. Membentuk keterangan praktek setelah selesai mengerjakan tugas-tugas yang terserah di
n domestik lembar kerja murid
4. Mengamalkan Konfirmasi Formatif nan pintar cak bertanya-pertanyaan berbunga pembahasan
teori maupun dari hasil praktek
F.
Tujuan Penghabisan
Sehabis mempelajari seluruh kegiatan plong modul pembelajaran ini, pesuluh diharapkan
mampu :
1. Mengarifi konsep asal pneumatik
2. Memaklumi konsep dan aplikasi limit switch sreg ikatan pneumatik.
3. Memafhumi dasar-dasar elektropneumatik.
4. Memahami konsep dan petisi sensor proxsimity pada rangkaian
elektropneumatik.
5. Mereka cipta sistem lebih dari suatu siinder dengan menggunakan rangkaian
pneumatik, elektropneumatik, dan diagram step perpindahan.
6. Membuat diagram step perpindahan plong rangkaian pneumatic dan
elektropneumatik
7. Menunggangi diagram step evakuasi dalam menguraikan guna logic dari
rangkaian petisi.
8. Mendesain relasi dengan mengaplikasikan pengawasan sreg suatu rangkaian
pneumatik dan elektropneumatic sesuai perintah kerja.
9. Merangkai rangkaian sensor plong permintaan pneumatic dan elektropneumatik puas
alat peraga.
10. Mengoperasikan peralatan pneumatic dan elektro pneumatic dengan baik.
(22)
G.
Cek Kemampuan Awal
Kepala karangan Unit Kompetensi
dasar
3.1 Mencerna fisika radiks yang berkaitan dengan udara
bertekanan.
4.1 Menggunakan hukum pascal, boyle-mariotte bakal
memahami karakteristik udara
NO
Daftar Pertanyaan
(Asesmen Mandiri/Self Assessment)
Penilaian
K
BK
1 Apakah siswa dapat Mencerna fisika sumber akar yang berkaitan dengan udara bertekanan?
2 Apakah murid dapat mengklarifikasi definisi asongan tekanan?
3 Apakah pesuluh dapat menjelaskan definisi hukum boyle-mariotte?
4. Apakah siswa boleh melakukan percobaan hubungan antara impitan dan volume torak?
5 Apakah siswa dapat menganalisis hasil pengamatan dan percobaan terkait dengan impitan udara?
(23)
Judul Unit
Kompetensi
dasar 3.2 Memahami proses penyiapan udara bertekanan yang sangar dan bersih
4.2. Menyiapkan onderdil-komponen kerjakan mendapatkan udara
yang kering dan sejati serta melakukan pengaturan udara
bertekanan buat mendapatkan tekanan nan sesuai.
NO
Daftar Soal
(Asesmen Mandiri/Self Assessment)
Penilaian
K
BK
1 Apakah siswa dapat menganalisis hasil pengamatan dan percobaan terkait dengan tekanan udara
2 Apakah siswa bisa Mengatur pengatur impitan untuk mendapatkan tekanan 6 restoran.
3 Apakah petatar bisa Membuang air plong unit pelayanan udara dan tangki kompresor
4.
Apakah petatar boleh Menyadur tekanan sistem
pneumatik 6 kedai kopi dan udara harus kering
5
Mempresentasikan cara mendapatkan udara
(24)
Judul Unit
Kompetensi
dasar
3.3 Mengklarifikasi varietas-jenis onderdil pneumatik dan cara
kerjanya yang digunakan bagi mengoperasikan suatu mesin
4.3. Menunjukkan komponen-komponen sreg rangkaian pneumatik
dengan melihat simbolnya
NO
Daftar Pertanyaan
(Asesmen Mandiri/Self Assessment)
Penilaian
K
BK
1 Apakah siswa dapat menamakan keunggulan komponen pneumatik dengan mengintai simbolnya
2
Apakah siswa dapat Menjelaskan macam-varietas
fungsi komponen pneumatik
3
Apakah siswa dapat Mencoba fungsi onderdil
pneumatik dengan memberi peledak bertekanan.
4.
Apakah murid dapat Menyarikan
suku cadang-onderdil nan masih berfungsi dan nan sudah
rusak
5
Apakah siswa bisa Mempresentasikan suku cadang
(25)
Judul Unit
Kompetensi
bawah
3.4 Mengaji simbol-simbol komponen pneumatik yang terdapat pada
suatu rangkaian pneumatik.
4.4 Menggambar rangkaian sistem pneumatik suatu bumbung dengan
memperalat komponen- suku cadang pneumatik.
NO
Daftar Pertanyaan
(Asesmen Mandiri/Self Assessment)
Penilaian
K
BK
1
Apakah siswa dapat Menulis korespondensi pneumatik
lengkap dengan penomorannya
2
Apakah siswa boleh Menyarikan hasil
penggambaran sangkutan pneumatik.
3
Apakah siswa bisa Mempresentasikan gambar
rangkaian pneumatik yang pola dengan
(26)
Judul Unit
Kompetensi
asal
3.5 Menjelaskan perbedaan perantaraan sederum dan tak sekalian
nikah pneumatik.
4.5 Mengunting dan menjalankan rangkaian langsung dan tidak langsung
silinder.
NO
Daftar Pertanyaan
(Asesmen Mandiri/Self Assessment)
Penilaian
K
BK
1 Apakah murid boleh Batik asosiasi pneumatik dengan kontrol langsung dan tidak simultan
2 Apakah murid dapat Merangkai rangkaian yuridiksi kontan dan tidak sekaligus
3 Apakah siswa dapat Menyimpulkan hasil perakitan ikatan sambil dan tidak langsung.
(27)
(28)
BAB II
Penataran
A. Kegiatan belajar 1: Dasar – radiks pneumatik
1. Tujuan kegiatan pengajian pengkajian
• Memahami signifikansi dan sumber akar-dasar pneumatik.
• Mencerna kelebihan dan kekeringan pengusahaan pneumatik
• Memahami komponen-komponen pneumatik.
• Mengarifi tabung kerja tunggal.
• Mengarifi silinder kerja ganda.
• Memahami pendirian kerja injap dominasi arah.
• Menjelaskan rangkaian langsung dan tidak langsung susunan pneumatik.
• Merenteng dan menjalankan perhubungan langsung dan tidak bersama-sama silinder
2. Uraian materi
a. Pendahuluan
Pada dunia industri akan kita jumpai benda atau bahan yang akan dipindahkan
semenjak suatu lokasi ke lokasi lain. Proses pemindahan benda tersebut menggunakan
mesin dengan wahana listrik. Gerakan putar dapat diberikan oleh gembong tercecer, dan
propaganda linear boleh diperoleh dari operasi putaran melewati alat seperti mana screw
jacks atau rack dan pinions. Jika diperlukan kampanye pendek linear maka
dipergunakan sebuah solenoid. Solenoid bisa menghasilkan gerakan linier sahaja
dengan gaya yang terbatas.
Selain media listrik, operasi putar atau linear dapat juga dihasilkan dengan
memperalat alat angkut fluida baik larutan maupun gas untuk memindahkan benda dari
satu lokasi ke lokasi lainnya. Sistem berbasis fluida yang memperalat hancuran
sebagai media disebut sistem hidrolik. Sistem berbasis gas disebut sistem pneumatik.
Gas pangkal yang digunakan adalah gegana nan dimampatkan. Privat gerbang ini yang akan
dibahas merupakan sistem pneumatik. Sebelum membahas pneumatik lebih lanjut,
perhatikan tabung/tangki udara yang banyak dijumpai di pinggir urut-urutan yang digunakan
oleh tukang ban untuk memompa reben sepeda otak atau ban otomobil. Tangki diisi
udara maka itu kompresor nan digeraKKAn oleh induk bala listrik atau biang kerok bakar. Di tangki
terletak alat ukur yang menunjuk ke angka tertentu (misal 8 warung kopi).
b. Pengertian pneumatik
Denotasi pneumatik dijelaskan menurut signifikansi bahasa, ilmu butir-butir
dan otomasi industri. Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara
Pendedahan
(29)
yang bersirkulasi, keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat
keadilan. Bacot pneumatik berasal bahasa yunani “pneuma“ nan berarti
“napas” atau “awan”. Kaprikornus pneumatik penting terisi udara atau digerakkan makanya awan
bertekanan. Pneumatik merupakan cabang teori arus maupun mekanika fluida dan tak
hanya meliputi penelitian aliran-jendela melalui suatu sistem saluran, nan terdiri
atas cangklong-pipa, selang-selang, radas dan sebagainya, tetapi juga operasi dan
eksploitasi udara bertekanan.
Pneumatik menggunakan syariat-hukum aeromekanika, yang menentukan
peristiwa keseimbangan tabun dan uap (khususnya mega atmosfir) dengan adanya
gaya-gaya luar (aerostatika) dan teori perputaran (aerodinamika). Pneumatik dalam
pelaksanaan teknik udara bertekanan dalam industri yakni mantra kenyataan
bersumber semua proses teknisi dimana udara memindahkan suatu kecenderungan atau operasi.
Jadi pneumatik meliputi semua komponen mesin atau peralatan, dalam mana terjadi
proses-proses pneumatik. Dalam bidang kejuruan teknik pneumatik dalam denotasi
nan lebih sempit lagi ialah teknik udara bertekanan (awan bertekanan).
c. Keunggulan dan kekurangan pneumatik
Label bermula udara bertekanan:
1.
Ketersediaan: udara praktis terdapat dimana-mana internal jumlah yang tidak
kurang.
2.
Transportasi: udara nan sangat mudah bisa ditransportasikan melewati pipa
saluran sampai jarak nan sangat jauh.
3.
Penyimpanan: udara bertekanan pecah kompresor dapat disimpan internal silinder
buat digunakan, sehingga kompresor enggak perl hidup terus menerus.
4.
Master: udara bertekanan nisbi enggak peka terhadap perlintasan
suhu. Hal ini menjamin pengoperasian yang handal, bahkan internal
kondisi nan ekstrim sekalipun.
5.
Tahan ledakan: udara bertekanan lain mengandung resiko cengkut maupun
meledak.
6.
Tulen
: udara bertekanan tanpa lubrikasi adalah bersih dan tidak
menyebabkan pencemaran lingkungan.
7.
Gedung
: elemen kerja mempunyaai konstruksi suku cadang yang sederhana,
dengan demikian harganya murah.
8.
Kecepatan
: peledak bertekanan merupakan wahana kerja nan cepat. Kecepatan
(30)
9.
Pengaturan
: dengan menunggangi onderdil-komponen udara bertekanan,
kecepatan dan kecenderungan dapat diatur.
10.
Muatan berlebih
: perangkat dan molekul kerja pneumatik akan konsisten lega dada
terhadap beban berlebih yang diberikan. Peralatan akan nangkring tanpa ada
kebinasaan.
Agar bisa lebih cermat menentukan cakupoan bermula aplikasi pnueumatik, tentu
harus kembali diketahui kehabisan-kekurangannya :
1.
Pengadaan
: udara bertekanan harus dipersiapkan dengan baik buat
mencegah timbulnya resiko keausan onderdil pneumatik nan plus cepat
karena partikel debu dan kondensasi.
2.
Kaya dimampatkan
: udara bertekanan dapat dimampatkan, sehingga lain
mungkin diperoleh kecepatan piston yang teratur dan patuh.
3.
Gaya
: udara bertekanan cuma efisien sampai kebutuha gaya tertentu. Pada
tekanan kerja normal antara6 sampai 7 kedai kopi (600-700 kpa) dan kondisi pelintasan
dan kecepatan tertentu, maka kecondongan berkisar antara 20.000-30.000 newton.
4.
Provokasi suara
: udara buangan menimbulkan suara yang sangat bising.
Tetepi maslah ini boleh diatasi dengan menggunakan peredam suara miring.
d. Komponen pneumatik
1. Silinder (aktuator)
Aktuator adalah bagian keluaran cak bagi mengubah energi cadangan menjadi
energi kerja nan dimanfaatkan. Sinyal lepasan dikontrol oleh sistem pengaruh dan
aktuator bertanggung jawab pada sinyal kontrol melalui partikel otoritas anak bungsu.
Aktuator sendiri merupakan penggalan yang akan dikendalikan sehingga menjadi suatu
pergerakan yang sesuai dengan nan diinginkan.
Aktuator pneumatik dapat digolongkan menjadi 2 kelompok : gerak verbatim dan
pesong. :
a) Aksi verbatim (persuasi linear) :
• Silinder kerja partikular.
• Silinder kerja ganda. b) Propaganda putar :
• Dedengkot peledak
(31)
Simbol-simbol actuator internal pneumatic
Tabel 1.1. Bunyi bahasa-simbol actuator dalam pneumatic
Nama
komponen
Keterangan
Simbol
Silinder kerja tunggal
• Bumbung dengan tekanan hanya bekerja ke satu sisi saja. (anju bertamadun):
• Ancang sekali lagi oleh mode dari luar.
Silinder kerja spesial
• Persiapan kembali maka dari itu pegas
Silinder kerja ganda
• Tabung dengan tekanan bisa bekerja ke dua arah (langkah modern dan mundur)
• Dengan bangkai piston khas
• Dengan batang piston ganda
• Dengan lapik udara tetap internal suatu arah.
• Dengan bantalan udara kukuh dalam dua arah.
(32)
a • t
komponen
Permakluman
Bunyi bahasa
• Dengan bantalan udara nan dapat diatur internal dua sisi.
• Dengan galang udara yang dapat diatur dalam dua sisi dan piston dengan magnet penyensor
a)
Silinder kerja tunggal
1) Bangunan
Konstruksi silinder kerja tunggal mempunyai seal piston tunggal yang dipasang puas sisi stok udara bertekanan. Pembuangan udara pada sisi jenazah piston silinder dikeluarkan ke atmosfir menerobos serokan pembuangan. Jika terowongan pembuangan bukan diproteksi dengan sebuah penyaring akan memungkinkan masuknya zarah lembut bermula serdak ke dalam silinder yang boleh merusak seal.
Apabila gaung pembuangan ini terlayang akan membatasi atau menghentikan udara yang akan dibuang pada saat silinder kampanye keluar dan manuver akan menjadi tersentak-sentak atau tersekat. Seal terbuat berusul bahan yang variabel yang ditanamkan di dalam piston berpokok besi atau plastik. Sepanjang bergerak rataan seal bergeser dengan permukaan tabung
Wara-wara
1. Kondominium silinder 2. Gaung ikut peledak
bertekanan 3. Piston 4. Jenazah piston 5. Pegas pengembali
(33)
Gambar 2. Bumbung kerja tunggal
2) Prinsip kerja
Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston,
sebelah yang bukan terbuka ke atmosfir. Silinder hanya dapat memasrahkan gaya kerja ke
satu arah . Usaha piston kembali turut diberikan oleh mode pegas yang ada
didalam silinder direncanakan sekadar cak bagi mengembalikan silinder pada posisi
semula dengan alasan agar kederasan juga tinggi pada kondisi sonder muatan.
Pada silinder kerja tunggal dengan pegas, langkah silinder dibatasi maka itu
panjangnya pegas . Maka dari itu karena itu silinder kerja tunggal dibuat maksimum
langkahnya sampai sekitar 80 mm.
b)
Silinder ganda
1) Gedung
Bangunan torak kerja ganda adalah seperti mana silinder kerja tunggal,
tetapi tidak mempunyai pegas pengembali. Silinder kerja ganda memiliki dua
saluran (parit masukan dan saluran pembuangan). Silinder terdiri dari tabung
silinder dan penutupnya, piston dengan seal, mayat piston, bantalan, ring
pengikis dan bagian pelanjutan. Konstruksinya dapat dilihat puas rajah
(34)
Gambar 3. Konstruksi Tabung Kerja Ganda
Rata-rata torak bumbung terbuat semenjak tabung pupuk tanpa sambungan. Bakal memperpanjang usia komponen seal latar privat bumbung torak dikerjakan dengan mesin yang presisi. Cak bagi aplikasi khusus tabung tabung bisa dibuat dari aluminium, belek dan baja sreg bidang yang gelesot dilapisi chrom gigih. Rancangan istimewa dipasang pada satu area dimana tidak boleh terkena korosi.
Penutup penghabisan silinder ialah bagian paling terdahulu nan terbuat berpangkal bahan cetak seperti aluminium besi tuang. Kedua penutup bisa diikatkan pada torak torak dengan kunarpa pengikat nan punya baut dan mur.
Batang piston terbuat bersumber serat yang bertemperatur tataran. Bagi menghindari korosi dan menjaga perturutan kerjanya, batang piston harus dilapisi chrom. Ring seal dipasang pada ujung tabung buat mencegah kebocoran awan. Galang penyangga gerakan batang piston terbuat dari pvc, maupun perunggu. Di depan lapik suka-suka sebuah ring pengikis yang berfungsi mencegah abu dan butiran kerdil nan akan masuk ke permukaan dalam torak.
2) Mandu kerja
Dengan menerimakan mega bertekanan pada satu sisi permukaan piston (arah bertamadun), sedangkan jihat nan lain (sebelah mengaret) longo ke atmosfir, maka tren diberikan pada sisi bidang piston tersebut sehingga batang piston akan terpukau keluar sampai mencapai posisi maksimum dan nongkrong.
Keterangan :
1. Batang / kondominium bumbung 2. Saluran masuk
3. Saluran keluar 4. Batang piston 5. Seal
(35)
Gerakan bumbung kembali masuk, diberikan maka dari itu mode lega sisi permukaan mayit piston (arah memanjang) dan jihat latar piston (sisi maju) udaranya melangah ke atmosfir.
Keuntungan silinder kerja ganda bisa dibebani pada kedua arah manuver batang pistonnya. Ini memungkinkan pemasangannya makin fleksibel. Tendensi yang diberikan lega mayit piston persuasi keluar lebih besar daripada gerakan ikut. Karena efektif permukaan piston dikurangi lega sisi batang piston oleh luas latar kunarpa piston.
Silinder aktif adalah dibawah kontrol suplai awan pada kedua arah gerakannya. Pada prinsipnya tahapan awalan silinder dibatasi, walaupun faktor lengkungan dan bengkokan yang masin lidah batang piston harus diperbolehkan.
2. Angkup-angkup kontrol arah ( KKA )
Angkup-angkup pengaturan sebelah adalah babak yang mempengaruhi jalannya aliran peledak . Sirkulasi udara akan lewat, terblokir atau membuang ke atmosfir tergantung berbunga lubang dan jalan aliran KKA tersebut. KKA digambarkan dengan besaran gorong-gorong dan jumlah peti. Lubang-lubang menunjuKKAn parit – susukan awan dan jumlah kotak menunjuKKAn jumlah posisi.
a)
Simbol katup kontrol jihat ( KKA ) dalam pneumatik
Simbol-simbol nan digunakan privat sistem pneumatik berdasarkan standart din/iso 1219.
1) Klep kontrol jihat
Tabel 1.2. fon katup kontrol jihat dalam pneumatic
Nama
komponen
Keterangan
Huruf angka
Injap 2/2 • Mempunyai 2 gua
(perolehan dan lulusan) dan 2 posisi gayutan katup
(36)
• g
•
Nama
komponen
Informasi
Simbol
• Plong posisi legal terbuka, ada aliran keluar (konfigurasi no ),
Katup 3/2 • Mempunyai 3 lubang
(akuisisi, keluaran dan pembuangan) dan 2 posisi hubungan angkup-angkup
• Plong posisi resmi, tidak ada lubang angin yang keluar (konfigurasi nc).
• Lega posisi biasa, ada aliran mega yang keluar (konfigurasi no).
Katup 4/2 • Mempunyai 4 lubang
(masukan , eks dan 1 pembuangan) dan 2 posisi kawin injap .
Katup 5/2 • Mempunyai 5 liang.
(masukan , keluaran dan 2 pembuangan) dan 2 posisi relasi katup.
Klep 3/3 • Mempunyai 3 lubang
(masukan, bekas dan pembuangan) dan 3 posisi afiliasi katup.
• Pada posisi sahih (perdua) tertutup
Katup 4/3 • Mempunyai 4 gorong-gorong
(37)
Merek
komponen
Warta
Huruf angka
• Pada posisi normal (perdua) lubang keluaran sambung dengan pembuangan.
Katup 5/3 • Memiliki 5 liang
(masukan, tamatan dan pembuangan) dan 3 posisi hubungan katup
• Lega posisi normal (tengah) terpejam
2) Katup-angkup-angkup lainnya
Grafik 1.3. simbol injap tak privat pneumatic
Logo komponen
Keterangan
Tanda baca
Katup cek • Tanpa pegas.
Lubang eks terbabang jika impitan masukan lebih raksasa daripada tekanan keluaran
• Dengan pegas.
Terbuka jikalau tekanan akuisisi lebih samudra daripada tekanan tamatan (termasuk gaya pegas ).
Klep fungsi “ alias” (shuttle valve)
Terowongan keluaran akan bertekanan, bila salah satu atau kedua korok pemerolehan bertekanan.
Katup pembu-ang cepat (quick exhaust valve)
(38)
• )
Nama suku cadang
Keterangan
Simbol
Katup fungsi “dan” (twopressure valve)
Lubang alumnus hanya akan bertekan an bila udara bertekanan disuplai ke kedua terowongan masukan.
Angkup-angkup kontrol aliran (flow control valve)
Distribusi gegana keluar dapat diatur, dengan memutar pengaturnya
Katup kontrol aliran satu arah (oneway flow control valve)
Katup kontrol aliran satu jihat (oneway flow control valve)
3) Penomoran
Sreg korok sistem pengangkaan yang digunakan bagi menandai KKA sesuai dengan din iso 5599. Sistem abc terdahulu digunakan dan sistem pengangkaan dijelaskan ibarat berikut:
Tabel 1.4. penomoran katup dalam pneumatic
Gua/sambungan
Din iso 5599
Lsistem abjad
Lubang tekanan (masukan) 1 P
Lubang bekas 2,4 B , a
Lubang pembuangan 3 ( injap 3/2 ) R ( katup 3/2 ) Liang pembuangan 5 , 3 ( katup 5/2 ) R , s (katup 5/2 ) Saluran pengaktifan :
(39)
4) Cara mengaji simbol klep pneumatic
Cara mendaras simbol katup pneumatik sebagai berikut: Tabel 1.5. pembacaan katup intern pneumatic
Boks menunjukkan posisi pensakelaran katup
Jumlah boks menunjukkan jumlah posisi pensakelaran katup contoh :
• Jumlah boks 2 menunjukkann hanya 2 kemungkinan pensakelaran misal: posisi on dan posisi off.
• Jumlah kotak 3 menunjukkan 3 prospek pensakelaran misal: posisi 1 – 0 – 2
Garis menunjukkan lintasan distribusi. Panah menunjukkan sisi aliran
Garis blok menunjukkan perputaran tertutup ( terblokir )
Garis diluar boks menunjukkan saluran masukan dan keluaran, digambar di posisi semula
5) Metode pengaktifan
Metode pengaktifan KKA mengelepai pada tugas yang diperlukan . Tipe pengaktifan bermacam rupa, seperti secara mekanis, pneumatis, elektris dan koneksi berpokok semuanya. Simbol metode pengaktifan diuraikan dalam standar din 1219 berikut ini:
Tabel 1.6. pembacaan angkup-angkup dalam pneumatic
Nama komponen Butir-butir Simbol
Kerja manual
Mahajana
(40)
lengkung langit
•
•
t
ufuk
Nama komponen Mualamat Simbol
Pengungkil
Pedal tungkai
Tuas (putar) dengan pengunci (tidak reset kodrati)
Kerja operator
Plunjer
Pegas
Kili-kili
Rol, idle(kerja saja ke satu arah saja) Kerja pneumatik
Kerja langsung oleh impitan kerja
Tekanan kembali ( pressure relief )
Tidak simultan melalui klep pilot Kerja listrik
Solenoid tunggal
(41)
Nama onderdil Deklarasi Fon
Kawin Solenoid ganda dan kerja penerbang dengan lampiran manual Bunyi bahasa umum *
tanda ini menunjukan
keterangan
pengaktifan injap tersebut.
6) Spesies katup KKA a) Katup 3/2
Katup 3/2 adalah katup yang menggiatkan sinyal dengan adat bahwa sebuah sinyal keluaran dapat dibangkitkan juga dapat dibatalkan/diputuskan. Klep 3/2 mempunyai 3 lubang dan 2 posisi. Ada 2 konstruksi sambungan keluaran :
• Posisi halal tertutup (Horizon/C) artinya angkup-angkup belum diaktifkan, pada lubang keluaran tak ada persebaran udara bertekanan yang keluar.
(42)
(43)
Rangka 5. Macam-macam spesies KKA 3/2
b) Angkup-angkup 5/2
Katup 5/2 n kepunyaan 5 lubang dan 2 posisi kontak. Katup ini dipakai
sebagai elemen kekuasaan akhir bikin memprakarsai tabung. Katup geser
memanjang adalah transendental katup 5/2. Umpama elemen kontrol, katup ini memiliki
sebuah piston pengaruh nan dengan persuasi horisontalnya mengikat atau
memisahkan parit yang sesuai. Tenaga pengoperasiannya yakni kecil sebab
enggak suka-suka tekanan udara atau tekanan pegas yang harus diatasi (prinsip dudukan
bola atau dudukan piring).
Pada katup geser memanjang semua cara pengaktifan manual, mekanis,
elektris atau pneumatis adalah barangkali. Pula untuk pengembalian katup ke
posisi awal, dapat digunakan cara-cara pengaktifan ini. Jalan pengaktifan jauh
makin janjang dari pada katup duduk. Dalam meletuskan katup geser, perapatan
menjadi problem.
Perapatan nan sudah dikenal internal hidrolik: “logam pada ferum“
memerlukan pengepasan piston geser secara tepat ke dalam rumahnya. Sreg
katup pneumatik, jarak antara dudukan dan rumahnya enggak dapat lebih mulai sejak
0,002 – 0,004 mm, sekiranya tidak kerugian kebocoran akan menjadi lebih raksasa.
Untuk menghemat biaya pengisian yang mahal, dudukan buruk perut mengaryakan
seal jenis udara murni. Bakal menjaga kebinasaan seal, terowongan sambungan bisa
ditempatkan di seputar keliling rumah dudukan. Contoh katup 5/2, prinsip geser
(44)
Gambar 6. Katup 5/2
Metode lain dari seal adalah menggunakan sebuah dudukan piring penutup
dengan gerakan memutus-menghubung relatif kecil. Dudukan piringan seal
menggerutu saluran masukan 1(p) ke saluran keluaran 2(b) atau 4(a). Seal
kedua puas rol piston mengeluh kanal pembuangan ke gaung
pembuangan. Suka-suka tombol manual yang menumpang lega setiap penghabisan bermula
operasionalisasi katup secara manual. Klep 5/2 dengan pilot gegana ganda
n kepunyaan sifat sejarah kontrol. Posisi pensakelaran ragil dipertahankan
setakat posisi pensakelaran baru diawali maka dari itu sinyal penerbang pada arah yang
berlawanan berpangkal sinyal terakhir.
e. Pengaturan sedarun
Kontrol langsung adalah kontrol yang memberi perintah langsung plong aktuator.
Supremsi langsung hanya dipilih jika:
• Volume silinder tidak besar,
• Dalam proses perubahan dikontrol oleh satu elemen sinyal.
Memotori silinder adalah salah satu pertimbangan yang terdepan dalam
pengembangan solusi berpangkal sistem yuridiksi. Energi pneumatik dikirim ke bumbung melalui
sebuah katup kenop tekan. Rangkaian untuk keperluan tersebut dapat
(45)
1) Kontrol sederum tabung kerja tunggal
a) Permasalahan
Supremsi sedarun tabung kerja solo dipergunakan bagi menggerakkan
silinder kerja tunggal berbudaya mundur sesuai dengan perintah kenop tekan. Batang
piston silinder kerja distingtif bergerak keluar saat silinder menerima peledak
bertekanan. Jika udara bertekanan dihilangkan, secara kodrati piston kembali
lagi ke posisi awal. Bagi tanggulang masalah tersebut dipergunakan sebuah
angkup-angkup yang akan menyingkirkan sinyal ketika sebuah tombol tekan ditekan dan
sinyal hilang bila pentol dilepas. Katup kontrol arah 3/2 adalah sebagai katup
pembangkit sinyal. Keberagaman katup ini cocok untuk mengontrol sebuah silinder kerja
tunggal.
b) Prinsip kerja rangkaian
Injap kontrol sisi 3/2 mempunyai 3 lubang: liang masukan, korok
keluaran dan lubang pembuangan. Hubungan antara korok ini ditentukan oleh
lintasan yang suka-suka dalam injap. Jumlah variasi aliran ditentukan oleh total
posisi katup, intern keadaan ini suka-suka 2 posisi.
A). Posisi awal (lain aktif), b). Posisi kerja (aktif)
Lembaga 7. Pengaruh serempak silinder kerja idiosinkratis
1)) Posisi awal posisi awal (rang 1.6a) didefinisikan sebagai posisi
istirahat dari sistem. Semua bagian terhubung dan cembul tidak ditekan
maka itu mekanik. Udara bertekanan dari catu daya ditutup, piston masuk ke
dalam makanya dorongan pegas pun. Gua masukan silinder
dihubungkan ke gorong-gorong pembuangan melewati katup. Pengiriman
(46)
2)) Tombol ditekan menindihkan tombol tekan berarti ki memengaruhi posisi
angkup-angkup 3/2, membalas pegas katup. Diagram (gambar b) menunjukkan
klep teraktifkan pada posisi kerja. Awan bertekanan dari catu resep
melampaui katup masuk ke lubang masukan silinder kerja solo. Awan
bertekanan nan terkonsentrasi menyebabkan batang piston bergerak keluar
melawan gaya pegas pun. Sesudah piston sampai pada posisi akhir
anju berbudaya, maka tekanan udara di privat torak silinder meningkat
mencapai harga maksimum.
3)) Kenop dilepas taajul setelah tombol dilepas, maka pegas di klep
mengembalikan injap ke posisi sediakala dan batang piston silinder kembali
masuk. Jika tombol tekan diaktifkan lau dilepas sebelum silinder keluar
penuh, piston timbrung kembali secara sinkron, maka ada pergaulan
langsung antara pengoperasian tombol tekan dan posisi silinder. Hal ini
memungkinkan bumbung bisa keluar minus mencapai penghabisan langkah.
4)) Kecepatan silinder kelajuan keluar dan kepantasan masuk silinder kerja
partikular berlainan. Silinder mengalir keluar digerakkan mega bertekanan,
sedangkan selama mundur kecepatan diatur makanya pegas kembali,
sehingga kecepatan gerak sisi piston keluar lebih cepat ketimbang
kepantasan mundur.
c) Komponen yang diperlukan:
• Unit peladenan udara / air service unit. Masukan berasal semenjak kompresor dan keluarannya dihubungkan ke katup 3/2
• Silinder kerja idiosinkratis mempunyai satu liang akuisisi udara dan satu gaung pembuangan atau lubang jendela serta pegas kerjakan gerakan
kembali.
• Klep kontrol arah 3/2 mempunyai 3 lubang dan 2 posisi kontak, cembul tekan untuk mengaktifkan dan pegas untuk kembali.
• Selang plastik berfungsi sebagai sambungan udara bertekanan antara catu pusat dan katup 3/2, antara klep 3/2 dan silinder.
2) Kontrol sekaligus torak kerja ganda
a) Persoalan
Kekuasaan langsung silinder kerja ganda dipergunakan untuk memotori
silinder kerja ganda maju memanjang sesuai dengan perintah tombol tekan. Kunarpa
piston silinder kerja ganda bergerak keluar ketika sebuah tombol ditekan dan
(47)
dimanfaatkan tendensi kerjanya ke dua arah persuasi, karena selama bergerak ke asing
dan masuk silinder dialiri gegana bertekanan.
Bagi memecahkan masalah tersebut dipergunakan sebuah katup bikin
membangkitkan sebuah sinyal dan membatalkan sinyal yang lain saat tombol
dilepas. Katup 5/2 digunakan karena katup tersebut merupakan katup pembangkit
sinyal dengan 2 korok sinyal lepasan. Klep ini cocok buat mengendalikan
sebuah torak kerja ganda.
b) Pemecahan
Untuk memecahkan kelainan tersebut, diperlukan perikatan kontrol dengan
komponen-onderdil umpama berikut:
• Unit pelayanan udara / air service unit. Perolehan pecah dari kompresor dan keluarannya dihubungkan ke injap 5/2
• Silinder kerja ganda dengan 2 lubang pemerolehan.
• Katup kontrol arah 5/2 mempunyai 5 lubang: 1 gua masukan, 2 lubang keluaran dan 2 terowongan pembuangan, pentol tekan buat mengaktifkan dan
pegas untuk juga.
• Petuah plastik berfungsi sebagai sambungan awan bertekanan antara catu ki akal dan katup 5/2, antara katup 5/2 dan silinder.
• Unit peladenan udara / air service unit. Perolehan berasal dari kompresor dan keluarannya dihubungkan ke katup 3/2.
• Sambungan gegana bertekanan (gudu-gudu/slang plastik) antara catu kiat dan klep 3/2, antara klep 3/2 dan silinder.
c) Kaidah kerja kekeluargaan silinder kerja ganda
Angkup-angkup kontrol arah 5/2 mempunyai 5 lubang: 1 gaung pemerolehan, 2 terowongan
lulusan dan 2 terowongan pembuangan. Hubungan antara gua ini ditentukan oleh
lintasan nan ada privat klep. Jumlah spesies peredaran ditentukan oleh jumlah posisi
(48)
•
Gambar 8. Kekuasaan langsung silinder kerja ganda
1)) Posisi awal posisi sediakala (tulangtulangan 5.2a) semua perkariban dibuat tidak suka-suka
tekanan dan cembul tidak ditekan oleh operator. Plong posisi tidak diaktifkan,
peledak bertekanan diberikan puas sisi batang piston tabung, sedangkan udara
pada sisi piston silinder dibuang melangkaui kanal keluarkan angkup-angkup.
2)) Kenop ditekan menekan tombol berarti memindahkan posisi injap 4/2
melawan gaya pegas pengembali. Tabulasi rangkaian (rang 5.2b)
menunjukkan katup aktif pada posisi kerja. Pada posisi ini suplai udara
bertekanan dialirkan ke sisi piston silinder dan udara pada arah batang piston
dibuang keluar lewat angkup-angkup. Tekanan puas sisi piston menyorong keluar
batang piston. Sreg saat langlah keluar mumbung dicapai, impitan pada sebelah
piston mencapai maksimum.
3)) Kenop dilepas tombol tekan dilepas, pegas pengembali katup menekan katup
pun ke posisi tadinya. Sekarang suplai udara bertekanan dialirkan ke sisi
batang piston dan udara plong arah piston dibuang keluar melalui katup,
sehingga buntang piston silinder kerja ganda timbrung kembali. Jika cembul tekan
dilepas sebelum torak keluar setakat langkah penuh, maka mayit piston
akan masuk kembali dengan buru-buru. Oleh karena itu suka-suka hubungan langsung
antara pengoperasian pentol dan posisi batang piston bumbung.
4)) Kecepatan tabung kerja ganda kelancaran bumbung keluar dan masuk berbeda.
Kenyataannya bahwa volume silinder lega jihat batang piston lebih mungil
(49)
bertekanan sejauh arah masuk makin kecil semenjak pada arah keluar sehingga
gerakan tabung arah masuk bertambah cepat daripada arah keluar.
f. Pengaturan tidak sewaktu silinder
Bumbung yang keluar dan timbrung dengan cepat atau silinder dengan diameter piston
besar memerlukan total peledak yang banyak. Untuk pengontrolannya harus dipasang
sebuah katup kontrol arah dengan ukuran yang besar juga. Jika tenaga yang diperlukan
untuk mengaktifkan injap tidak mana tahu dilakukan secara manual karena bersisa segara,
maka harus dibuat rangkaian pengontrol tidak langsung. Disini melalui sebuah katup
kedua yang lebih katai, dihasilkan sinyal untuk mengaktifkan klep kekuasaan arah yang
besar.
1) Kontrol tidak langsung silinder kerja tunggal
a) Permasalahan
Silinder kerja spesifik dengan diameter piston samudra harus bersirkulasi ke luar,
puas saat kenop ditekan dan tabung harus turut lagi pron bila cembul
dilepas.
b) Penceraian
Kerjakan membereskan komplikasi tersebut, diperlukan rangkaian otoritas dengan
komponen-suku cadang ibarat berikut:
• Silinder kerja tunggal n kepunyaan satu lubang masukan gegana dan satu lubang pembuangan atau lubang lubang angin serta pegas kerjakan persuasi
pun.
• Injap pengaturan sebelah 3/2 mempunyai 3 gaung dan 2 posisi aliansi, tombol tekan kerjakan mengaktifkan dan pegas kerjakan pula.
• Katup kontrol arah 3/2 punya 3 lubang terdepan dan 2 posisi kontak, 1 lubang supremsi cak bagi mengaktifkan dan pegas pengembali.
• Unit peladenan udara / air service unit. Akuisisi berasal dari kompresor dan keluarannya dihubungkan ke katup 3/2.
• Sambungan udara bertekanan (pipa/slang plastik) antara catu siasat dan katup 3/2 , antara angkup-angkup 3/2 dan silinder
c) Cara kerja kontak
Katup kontrol sisi 3/2 dengan pengaktifan udara dapat dipasang sedekat
mungkin dengan silinder. Dimensi katup harus besar bila silinder nan dikontrolnya
kerumahtanggaan format besar, sementara itu injap kenop bisa berukuran kecil. Katup tombol
(50)
•
•
•
•
•
a). Posisi awal (bukan aktif), b). Posisi kerja (aktif)
Gambar 9. Kontrol bukan berbarengan silinder kerja tunggal
Pada posisi awal, bangkai piston tabung kerja tunggal 1a berada didalam. KKA
1v1 tidak aktif karena posisi pegas pengembali dan gaung 2 membuang udara ke
atmosfir nonblok.
a)) Tombol ditekan katup cembul 3/2 (KKA 1s1) membuka sirkuit awan berasal
gaung 1 ke 2, dan sinyal nan dibangkitkannya dialirkan ke lubang kontrol
12 KKA 1v1. KKA 1v1 berpindah posisi dan mengalir udara dari lubang 1
ke 2 terus ke silinder kerja tunggal sehingga menyebabkan silinder kerja
khusus bergerak keluar. Sinyal pengaktifan pada liang 12 tetap ada
sepanjang cembul masih ditekan dan sinyal akan hilang bila tombol dilepas.
b)) Tombol dilepas pegas pengembali angkup-angkup tombol 1s1 mengembari
posisi klep ke posisi semula, sehingga tandon awan ke 12 katup 1v1
terputus. Akibatnya ampas udara dari lubang 12 katup 1v1 terusir keluar
lewat lubang 2 injap 1s1 . Peristiwa ini membentuk katup 1v1 kembali ke posisi
awal karena pegas kembali dan aliran ke tabung kerja tunggal terblokir.
Pegas silinder kerja singularis memurukkan silinder kembali ke posisi awal
2) Kontrol tak langsung silinder kerja ganda
a) Permasalahan
Tabung kerja ganda harus keluar pron bila kenop ditekan dan pun lagi
(51)
b) Separasi
Cak bagi mengamankan masalah tersebut, diperlukan rangkaian kontrol dengan
komponen-onderdil misal berikut :
• Silinder kerja ganda
• Katup kontrol arah 3/2 mempunyai 3 lubang dan 2 posisi kontak, tombol tekan buat mengaktifkan dan pegas untuk lagi.
• Katup kontrol arah 5/2 mempunyai 5 gorong-gorong terdahulu dan 2 posisi nikah, 1 liang kontrol untuk mengaktifkan dan pegas pengembali.
• Unit pelayanan udara / air service unit . Masukan berusul dari kompresor dan keluarannya dihubungkan ke klep 5/2 dan 3/2.
• Sambungan peledak bertekanan (hokah/slang plastik) antara catu daya dan katup 3/2 , antara katup 5/2 dan silinder
c) Cara kerja rangkaian
Injap kontrol arah 5/2 dengan pengaktifan awan dapat dipasang sedekat
mungkin dengan silinder. Ukuran katup harus besar bila torak yang dikontrolnya
privat matra besar, sedangkan katup tombol bisa berdosis kerdil. Klep tombol
dapat dipasang taksir jauh dari silinder.
a). Posisi semula (tak aktif), b). Posisi kerja (aktif)
(52)
• •
•
•
•
a)) Pada posisi sediakala, batang piston tabung kerja distingtif 1a berada didalam. KKA
1v1 tidak aktif karena posisi pegas pengembali dan lubang 2 membuang
udara ke atmosfir bebas.
b)) Tombol ditekan katup tombol 3/2 (KKA 1s1) mendedahkan revolusi gegana dari
gua 1 ke 2, dan sinyal yang dibangkitkannya dialirkan ke lubang control 12
KKA 1v1. KKA 1v1 berpindah posisi dan mengalir udara dari lubang 1 ke 4
terus ke silinder kerja ganda sehingga menyebabkan silinder kerja partikular
mengalir keluar. Sinyal pengaktifan pada korok 12 tunak terserah sejauh tombol
masih ditekan dan sinyal akan hilang bila pentol dilepas.
c)) Pentol dilepas pegas pengembali katup tombol 1s1 mengembalikan posisi
katup ke posisi semula, sehingga tandon udara ke 12 katup 1v1 terputus.
Akibatnya sisa mega dari gua 12 katup 1v1 terbuang keluar lewat korok
2 katup 1s1. Kejadian ini membuat klep 1v1 juga ke posisi semula karena pegas
kembali dan sirkulasi ke bumbung kerja singularis terblokir. Pegas silinder kerja
tunggal mendorong silinder sekali lagi ke posisi tadinya
3. Ringkasan
Sistem pneumatik diterapkan privat manjapada industri memperalat aktuator udara
(silinder linier, kencong, biang kerok pneumatik) dan perkakas kendali yang dibutuhkan. Aktuator
dipergunakan untuk menggerakkan mesin. Perangkat kendalinya berupa klep pengaruh
sebelah, katup akal sehat, katup satu arah dan angkup-angkup afiliasi.
Huruf angka-simbol pneumatik diperlukan untuk mengenali jenis komponen pneumatik.
• Aktuator terdiri berpangkal aktuator linier seperti mana silinder kerja unik, torak kerja ganda, torak tanpa batang (rodless cylinder) dan aktuator pencong terdiri bermula
pencetus mengot, aktuator berayun.
• Katup kontrol arah (KKA) punya varietas-varietas begitu juga klep 3/2, 4/2, 5/2 katup 5/3.
Asosiasi tidak langsung pada pneumatic digunakan bakal menggerakkan silinder
nan keluar dan timbrung dengan cepat maupun silinder dengan sengkang piston besar yang
memerlukan jumlah udara nan banyak. Hal ini dikarenakan untuk pengontrolannya harus
(53)
4. Tes formatif:
1. Sebutkan babak-adegan silinder kerja singularis, seperti pada buram berikut!
1. ……… 2. ……… 3. ……… 4. ……… 5. ……… 2. Di mana silinder kerja tunggal digunakan? 3. Jelaskan prinsip kerja tabung kerja tunggal!
4. Sebutkan bagian-babak torak kerja ganda, seperti gambar berikut ini !
(54)
5. Kunci jawaban:
1. 1. Rumah tabung
2. Gorong-gorong masukudara bertekanan 3. Piston
4. Batang piston 5. Pegaspengembali
2. Silinder kerja khusus digunakan puas mesin pengepresan, penjepit benda kerja dsb. 3. Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sebelah latar piston, jihat yang tidak
terbuka ke atmosfir. Silinder cuma bisa memasrahkan gaya kerja ke satu arah. Gerakan piston sekali lagi ikut diberikan oleh tren pegas yang suka-suka didalam silinder direncanakan hanya untuk menimbangi silinder pada posisi mulanya dengan alasan mudah-mudahan kecepatan kembali tinggi pada kondisi tanpa beban.
4. 1. Batang / kondominium tabung 2. Saluran ikut
3. Saluran keluar 4. Batang piston 5. Seal
6. Bearing 7. Piston
5. Bila plong saluran masuk (lubang 2) dialiri udara bertekanan dan pada sungai buatan keluar (lubang 3) terhubung ke atmosfir, maka silinder akan maju. Diseminasi dimatikan, posisi batang silinder patuh di luar. Bila perputaran masuk berpangkal lubang keluaran (liang 3) dan lubang masuk (gorong-gorong 2) terhubung ke atmosfir, maka jenazah silinder kembali turut ke kerumahtanggaan flat silinder. Bila gua 2 tersumbat, batang silinder tidak bisa masuk ke intern rumah silinder.
6. Katup otoritas sisi yakni fragmen yang mempengaruhi jalannya aliran gegana. Aliran udara akan adv amat, terblokir atau membuang ke atmosfir tersidai dari lubang dan urut-urutan aliran KKA tersebut. KKA digambarkan dengan jumlah terowongan dan kuantitas kotak. Gua-gua menunjukkan saluran – saluran awan dan jumlah boks menunjukkan jumlah posisi
7. Katup tekanan yaitu elemen yang sangat mempengaruhi tekanan atau dikontrol oleh besarnya tekanan. Katup tekanan boleh dibagi dalam 3 kerubungan bagaikan berikut : a. Injap pengatur impitan ( pressure regulating valve )
(55)
lubang keluaran pada katup akan terbuka dan awan bertekanan dibuang ke
atmosfir. Angkup-angkup tetap terbuka sampai katup ditutup oleh gaya pegas di n domestik
setelah mencapai tekanan kerja yang diinginkan.
b. Katup pembatas tekanan ( pressure limiting valve )
Injap pengatur impitan diuraikan di penggalan perkakas pemeliharaan
udara (servis unit). Yang berarti berpokok unit ini adalah bikin menjaga tekanan yang
stabil, meskipun dengan tekanan masukan nan berubah-ubah. Tekanan masukan
harus makin samudra daripada impitan jebolan yang diinginkan.
c. Katup sakelar tekanan (sequence valve)
Katup ini berkarya sesuai dengan pendirian yang sederajat begitu juga katup pembatas
tekanan. Injap akan terbuka apabila tekanan yang diatur puas pegas terlampaui.
8. Katup 3/2 adalah klep nan membangkitkan sinyal dengan sifat bahwa sebuah sinyal
keluaran bisa dibangkitkan lagi dapat dibatalkan/diputuskan. Klep 3/2 mempunyai
3 lubang dan 2 posisi.
6. Tugas
Tugas 1 :
Alat penyortir (sorting device ) realisasikan kontrol langsung suatu perangkat penyortir
puas gawang peraga.Dengan menggunakan instrumen penyortir seperti rencana di bawah ini,
benda ditransfer berpokok pita bepergian satu ke ban bepergian lainnya. Bangkai piston tabung
akan keluar mendorong benda ke lin berjalan lain, jika switch cembul pneumatik ditekan.
Tombol dilepas, buntang piston kembali ke posisi semula.
1. Rangkailah dengan menggunakan silinder kerja tunggal!
2. Rangkailah dengan menunggangi silinder kerja ganda!
Tugas 2:
(56)
Dengan menggunakan perkakas penuang, cairan dituang dari mangkuk. Mangkuk akan miring
dan cairan dalam mangkuk keluar jika kenop pneumatik ditekan. Penekanan tombol –
kenop dilepas, mangkuk pun ke posisi semu
7. Lembar kerja
Kontrol langsung
a.
Persiapan operasionalisasi kontrol langsung
Sebelum mengoperasikan yuridiksi langsung pneumatik langkah-persiapan berikut
perlu dijalankan agar pengoperasian dapat berjalan dengan laju.
1) Bentuk rangkaian
Gambar ikatan supremsi langsung silinder kerja tunggal dan silinder kerja
ganda wajib dilengkapi. Lengkapi bentuk berikut sesuai perintah tugas: 1. Rangkailah dengan menggunakan silinder kerja singularis!
(57)
(58)
a. Pengaturan langsung bumbung kerja tunggal
b. Kontrol refleks silinder kerja ganda
(59)
b.
Operasionalisasi dominasi langsung silinder
1) Rangkaian kontrol sambil silinder kerja tunggal.
a)
Siapkan komponen nan akan digunakan dengan daftar komponen sebagai
berikut.
No
Daftar komponen
Etiket
Jumlah
0z1
1a
1s1
b)
Pasang komponen-komponen sreg papan trainer.
c)
Sambung slang 4 mm pada lubang-gorong-gorong komponen pneumatik sesuai
gambar perhubungan awalan.
d)
Cek juga sambungan pada slang apakah telah tersambung dengan etis.
e)
Switch on angkup-angkup pada unit pelayanan udara.
f)
Operasikan kontrol silinder kerja individual sebagai berikut :
No
Operasi
Posisi tabung kerja eksklusif
1 Pentol 1s1 tidak ditekan
2 Pentol 1s1 ditekan terus (tidak dilepas)
3 Tombol 1s1 dilepas dari penekanan
4 Tombol 1s1 ditekan sebentar
g)
Switch-off katup unit peladenan udara dan lepas slang-slang terbit lubang
komponen pneumatik.
h)
Kembalikan komponen dan slang pada medan komponen.
2) Pertalian kontrol langsung silinder kerja ganda.
a)
Siapkan suku cadang yang akan digunakan dengan daftar komponen sebagai
berikut.
No
Daftar komponen
Merek
Besaran
0z1
1a
Source: https://123dok.com/document/y9ddgevq-rsr-smmykuevgpgoe-c-kjobigzopp-l-zbkod-q.html