Samsung S10 Plus 1tb Spesifikasi
Review Samsung Galaxy S10+: Spek Dewa Memori 1TB
Samsung Galaxy S10+ yaitu perkakas yang tepat untuk content creator
Sineas Angga Dwimas Sasongko mengatakan ini kepada saya: Samsung Galaxy S10+ adalah organ yang tepat bakal
content creator.
Sebab, menurut pria yang menyutradarai film Filosofi Kopi, Love for Sale, serta Wiro Sableng tersebut, ada banyak sekali fitur Galaxy S10+ yang takhlik produksi konten jauh lebih mudah.
Pasti hanya saya lain sinkron berkeyakinan. Doang, ingin membuktikannya langsung. Kebetulan saya menjadi keseleo satu media nan diundang untuk menghadiri Samsung Galaxy Unpack 2019 di San Francisco pada 18 Februari-23 Februari silam. Silam, sebagaimana apa akhirnya?
One UI, Indah dan Fungsional
Ini harus saya sebut kali mula-mula, karena berwibawa besar privat menciptakan menjadikan konten. One UI adalah sistem manuver terbaru Samsung yang tidak tetapi mulia, tapi pula sangat fungsional. Tampilan antarmukanya sederhana sekali, tapi loyal elegan. Ikon aplikasi di desain ulang dengan warna pastel, sehingga nyaman dimata.
Saya demen dengan akses swipe ke atas untuk masuk Home, suka pula dengan rangkaian aplikasi ketika multitasking yang mudah di navigasikan, begitupun notifikasi turut enggak mengganggu apa nan semenjana kita buat. Kegiatan seperti scrolling memilih foto hingga berpindah-pindah aplikasi jadi terasa cepat, ringan, dan n domestik jangkauan. One UI menaruh perhatian besar di hal-situasi kecil yang kita bakal berulang kali di ponsel, menjadikan kegiatan tersebut jauh lebih nyaman.
Cak semau juga fitur menganjur Bixby Routines, nan bisa membantu rutinitas seperti mana mengemudi, menyetel alarm tidur, dan situasi enggak sesuai sifat kita. Namun, masih kontol pengkhususan dan aklimatisasi lebih lanjut.
Baca juga: Unboxing Samsung Galaxy S10+, Terserah Segala apa Semata-mata dalam Dusnya?
Tampilan Fisik
Berketentuan atau lain, casing S9+ dapat dipakai juga di S10+. Artinya, secara dimensi, hampir tak ada yang berubah. Tetapi, tampilan fisiknya berubah total. Layar S10+ memenuhi seluruh jasmani. Disebut infinity-Ozon display. Tak ada
waterdrop notch
seperti mana Galaxy M20. Kamera selfie ganda ditempatkan di kanan atas dengan
hipotetis punch hole.
Ketika berperan game atau menonton video, memang ada 2 lubang hitam nan butuh sedikit perian untuk terbiasa. Konektor
jack audio
3,5mm diletakkan berdekatan dengan USB type-C di sisi asal. Saya suka Samsung tidak merubah apapun di sini. Dengan layar 6 inci dan Aspek Proporsi 19:9, skala Screen-to-Body Galaxy S10+ menjejak 93,1 persen.
Pemindai Sidik Deriji Supersonik
Samsung bukan yang pertama mengadopsi teknologi pemindai sidik jari di layar. Tapi, mereka menyempurnakannya lewat sensor ultrasonik buatan Qualcomm. Klaimnya, keamanannya tertinggi karena bakir mendeteksi denyut nadi pemakai. Penggunaannya pun praktis saat harus mengakses ponsel dengan cepat.
Baca sekali lagi: Samsung Galaxy S10+ Spontan Dapat Gelar HP dengan Kamera Terbaik di Dunia!
Tustel Depan 4K
Bagi para
vlogger, kualitas video di kamera depan jelas dahulu terdepan. Karena sebagian besar isi video mereka ialah bercerita di depan kamera. Kodak depan S10+ mutakadim mendukung perekaman 4K. Sehingga
vlogger
dapat mendapat kualitas video dengan tustel depan yang sangat baik. Ini ialah fitur patih di ponsel.
Kualitas Video 10 Bit
Galaxy S10+ menjadi ponsel purwa nan produktif merekam video HDR10+. Dengan warna 10 bit (lazimnya DSLR masih 8 bit), maka video punya
dynamic range
nan tangga. Cak bagi saya, ini dahulu penting.
RAM 12 GB, Album 1TB
Bisa jadi Galaxy S10+ adalah ponsel dengan spesifikasi paling
“gahar”
di pasaran. Versi tertingginya mengusung RAM 12 GB,
chipset
Exynos terbaru 9820 dengan 8 inti 64-bit yang diklaim jauh makin cepat dari Snapdragon 845, serta varian tertinggi dengan ki kenangan kerumahtanggaan 1 TB.
Spek ”dewa” ini jelas membuat kreator jadi tinggal berkeyakinan diri. Tidak hanya memakai ponsel nan cepat, namun lagi tidak perlu khawatir kehilangan album ketika merekam video dalam resolusi 4K, misalnya.
Galaxy S10+ juga juga punya AI yang diklaim secara otomatis menumbuhkan baterai, CPU, dan RAM detik main-main game, atau memangkas tenaga ketika tidak dipakai. Sehingga aki lebih hemat. Pada praktiknya, fitur ini sebenarnya tidak terlalu terasa. Galaxy S10+ tidak royal, tapi sekali lagi tidak super hemat.
Wireless Power Share
Lakukan saya yang yunior mulai rutin berlari,
wireless power share
sangat berguna. Lebih-lebih bagi mereka yang memakai ekosistem Samsung. Aki 4,100mAh Galaxy S10+ dapat dioptimalkan bagi mengisi daya
wireless earbuds
hingga Samsung Galaxy Watch. Tetapi perlu meletakkan di
cover
belakangnya. Terlampau praktis detik kontol kancing ekstra.
Wireless Power Share
ini juga boleh mengisi peranti apapun yang bersertifikat Qi, tertulis iPhone!
Suryakanta Ultrawide, Wide, dan standar
Secara besaran, Galaxy S10+ mempunyai 5 kamera. Dua di depan, tiga di belakang. Ketiga kodak di belakang punya arti nan adv amat farik dan berarti untuk memotret alias merekam video. Menunggangi ketiga lensa sekaligus sebagai halnya ini memberikan kebebasan kreatif yang lebih luas.
Ini terjadi saat memotret
Golden Gate Bridge. Saya jadi terdorong kerjakan bereksperimen apakah memilih lensa pepat untuk menangkap kerangka jembatan keseluruhan, lensa
wide
bikin jembatannya saja, atau obyek dengan parasan sirat. Masing-masing kanta memiliki keunggulannya koteng.
Hasil foto
ultra wide.
Video Super Steady
Inilah fitur kunci di Galaxy S10+ yang membuat saya melupakan GoPro Aditokoh 7+. Ponsel ini kaya menghadirkan ki kenangan
video
Super Steady
menggunakan teknologi stabilisasi digital. Hasilnya bisa diadu dengan GoPro Tokoh utama 7+. Cukup dibantu mini
tripod, saya dapat mendapatkan hasil rekaman video seperti sedang memakai gimbal. Tidak teradat lagi perangkat bantu seperti DJI Osmo Mobile yang menambah beban di perjalanan.
Menurut saya fitur
video super steady
ini adalah kunci bikin Galaxy S10+ bagi memenangkan persaingan di lever para pembuat. Faktanya, sepanjang memvideokan keindahan kota San Francisco, fitur ini rapat persaudaraan selalu digunakan.
Baca sekali lagi: 7 Keunggulan Samsung Galaxy S10 nan Terbiasa Kamu Ketahui
Kamera yang Cerdas
Seperti ponsel premium lainnya, Galaxy S10+ memperalat
Neural Processing Unit (NPU)
yang memungkinkan kameranya buat berpikir sendiri. Fitur
Scene Optimizer
akan membaca 30 moda pengambilan gambar farik. Termasuk moda begitu juga hewan ternak dan sepatu.
Kecerdasan imitasi (AI) di kodak akan mengemudiankan sendiri moda penjepretan terbaik. Bakal insan yang tidak kepingin ribet sebagai halnya saya, fitur ini jelas sangat kontributif. Setidaknya saya sudah bisa mendapatkan foto yang baik sebelum di-retouch
di aplikasi seperti
Snapseed. Sehingga mewujudkan posting di Instagram makin maksimal.
Hal lain yang saya suka adalah fitur
Shot Suggestions.
Fitur ini akan membantu menentukan
angle
ataupun komposisi foto yang tepat. Lagi-lagi lakukan saya nan penat tanya komposisi foto, sangat terbantu. Misalnya kerjakan mengatur mudah-mudahan foto Golden Gate Bridge lurus sejajar dengan kaki langit.
Tahan Debu dan Air
Ini sering dilupakan: standar penjagaan IP68. Kerjakan kreator nan doyan traveling ke berbagai tempat, rigiditas dan daya tahan ponsel makara terdepan. Tahan air dan debu rasanya mutakadim jadi fitur yang wajib. Karena suntuk mudah ponsel dihinggapi hujan, tak sengaja tercebur ke kolam, alias berinteraksi dengan duli dan selut. IP68 memastikan Galaxy S10+ aman menghadapi keadaan-hal tersebut.
Penali
Galaxy S10+ memiliki tiga varian. Merupakan 12GB/1TB dibanderol Rp23.999.000, 8GB/512GB senilai Rp18.499.000, dan 8GB/128GB yang dibanderol Rp13.999.000. Tentu cuma, Galaxy S10+ bukan untuk semua orang. Utamanya yang berbujet rendah. Tapi, cak bagi mereka nan mengejar ponsel premium, Galaxy S10+ bisa disebut sortiran utama selain iPhone.
Tentu ada nan bisa diperbaiki lagi di ponsel ini. Utamanya, pengambilan rajah
low light
yang seharusnya R&D Samsung bisa menempatkan perhatian lebih luas. Huawei menyanjung-nyanjung fitur low light lewat P20 Memihak dan Mate 20 Pro. Begitu kembali Google Pixel 3 yang piawai sekali di pencahayaan tekor.
Jadi, apakah pemilik Galaxy S9+ sudah waktunya
upgrade? Ya dan tidak. Ya, karena ada banyak sekali perlintasan fitur jika dibandingkan dengan S9+. Tidak, jika perubahan di atas relevan. Sekali lagi, saya setuju dengan Angga Sasongko bahwa ponsel ini akan optimal jika kita hobi membuat konten terlampau ponsel.
Spesifikasi Galaxy S10+
Perincisan Abstrak |
Samsung Galaxy S10 Plus |
Dimensi |
157,6 x 74,1 x 7,8 mm |
Bobot |
175 gram (Model keramik 198 gram) |
Tipe layar |
Dynamic AMOLED |
Ukuran jib |
6,4 inci dengan aspek nisbah 19:9 |
Resolusi layar |
3040 x 1440 |
Sistem operasi |
Android 9 (Pie) |
Chipset |
Octa-core |
CPU |
Exynos 9820 |
GPU |
Mali-G76 MP12 |
Memori internal |
8/128GB 8/512GB 12GB/1TB |
Slot micro SD |
ya, sampai 512GB |
Kamera belakang |
tiga, 12MP (f/2.4) + 12MP (f/1.5 & f/2.4) + 16MP (f/2.2) |
Pemotret depan |
dual, 10MP (f/1.9) + 8 MP (f/2.2) |
Baterai |
4.100 mAh |
Panitera: Danang Arradian
Source: https://review.bukalapak.com/gadget/review-samsung-galaxy-s10-spek-dewa-memori-1tb-102712
Posted by: and-make.com