salah satu sifat makhluk adalah fana yang artinya

Fana Artinya privat Selam

Privat Islam, secara bahasa fana dari berpangkal kata al-fana’. Yang mana fana artinya merupakan hilangnya wujud sesuatu. Padahal fana dalam bahasa Arab artinya bukan kekal, kebinasaan, musnah, mati alias rusak. Fana dalam Islam dikategorikan bagaikan bagian dari keseleo suatu sifat yang tidak-tidak dimiliki oleh Allah SWT.

Fana menjadi keseleo satu resan yang bukan-bukan dimiliki maka dari itu Allah SWT, karena Almalik SWT tidak bisa jadi binasa Sang pencipta SWT akan selalu kekal n domestik keabadiaan. Eksistensi Allah SWT enggak memiliki mula-mula dan tidak pula memiliki akhir atau kematian maupun kerusakan, karena Almalik SWT akan kekal selama-lamanya.

Kata fana atau rasam fana yang artinya bersifat sementara tidak-tidak cak semau pada Allah SWT karena Allah SWT mempunyai adat kekal atas segala ketinggian dan kebesarannya atas alam semesta. Sifat bukan-bukan fana pada Allah SWT termaktub kerumahtanggaan surah Ar-Rahman ayat 26 dan 27, dan pula tercantum n domestik surah Al-Qashash ayat 88 berikut ini:

QS. Al-Qashash ayat 88

وَلَا تَدْعُ مَعَ ٱللَّهِ إِلَٰهًا ءَاخَرَ ۘ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۚ كُلُّ شَىْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُۥ ۚ لَهُ ٱلْحُكْمُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Artinya: Janganlah kamu khidmat di samping (menyembah) Allah, halikuljabbar apapun yang lain. Bukan terserah Allah (nan berhak disembah) melainkan Kamu. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Tuhan. Untuk-Nya-lah segala penentuan, dan saja kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (QS. Al-Qashash ayat 88)

QS. Ar Rahman ayat 26-27

 كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ

 وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Artinya: “Semua yang ada di manjapada itu akan binasa, tetapi roman Tuhanmu nan mempunyai keluhuran dan kemuliaan tegar kekal.” (QS. Ar Rahman: 26-27).

Fana Artinya dalam Karya Sastra

Seperti nan telah dijelaskan sebelumnya, kata fana memiliki kebaikan dan makna nan dalam. Dimana fana yakni kata adat nan menerangkan ketidakabadian alias ketidak kekalan semua basyar ciptaan Tuhan SWT. Makna yang dalam ini membuat kata fana menjadi riuk suatu introduksi yang kerap digunakan dalam karya sastra maka dari itu para seniman atau induk bala-tokoh terkenal lainnya.

Berikut ini adalah beberapa pengenalan-prolog mutu kerumahtanggaan karya sastra yang ditulis ataupun disampaikan oleh para seniman dan gembong-tokoh terkenal lainnya.

1. Dustamu adalah tubuh nan fana ini, kebenaranmu adalah ruh Keilahian. (Jalaluddin Rumi)

2. Kita semua makhluk fana. Dan semua yang kita agak kita miliki, bisa direnggut dalam sekelip mata. (Primadonna Angela)

3. Sebagai fana, kita tak sangkutan sempat berapa banyak pun waktu tersisa buat bersama. Jadi yuk jalin segalanya seindah dan seindah yang kita boleh. (Helvy Tiana Rosa)

4. Harapan adalah perbangkangan dari semangat, mengkhususkan diri terbit segala yang fana, dan membuktikan keabadiannya.  (Herman Melville)

5. Jodoh tetap misteri. Syukuri ketidaktahuan itu dengan merencanakan dan mengupayakan nan terbaik memfokus pernikahan kudus di dunia yang fana. (Salim A Fillah)

6. Hidup di bendera fana adalah spirit di alam dagelan. (Sujiwo Tejo)

7. Insan-individu itu bertambah memintal berhenti menjual dirinya puas kenikmatan roh yang fana. (Risda Nur Widia)

8. Tiada kesuksesan, bila itu fana dan tiada penderitaan jikalau hanya sementara.(Deassy M. Destiani)

9. Boleh jadi minta merupakan kefanaan, nan memabukkan siapa sahaja berbunga semangat yang sementara. (Robi Aulia Abdi)

10. Jasmani itu fana, tetapi khalayak nan berkampung di n domestik awak itu abadi dan bukan terhargai. (Bhagavad Gita)