pada teknik perakitan
1.1 Pengertian & Prinsip Perakitan
Perakitan merupakan satu proses penyusunan dan penyatuan beberapa bagian komponen menjadi suatu alat atau mesin yang mempunyai fungsi tertentu. Pekerjaan perakitan dimulai bila obyek telah siap untuk dipasang dan berakhir bila obyek tersebut sudah lalu berintegrasi secara sempurna. Perakitan juga bisa diartikan penggabungan antara bagian nan satu terhadap bagian nan tidak atau pasangannya.
Pada prinsipnya perakitan dalam proses manufaktur terdiri berbunga pasangan semua penggalan-bagian komponen menjadi suatu barang, proses pengencangan, proses inspeksi dan pengujian fungsional, pemberian nama alias tera, pemisahan hasil perakitan yang baik dan hasil perakitan yang buruk, serta pencantuman dan penyiapan bikin pendayagunaan penutup. Perakitan merupakan proses khusus bila dibandingkan dengan proses manufaktur lainnya, misalnya proses permesinan ( frais, bubut, bor, dan gerinda ) dan pengelasan nan sebagian pelaksanaannya hanya meliputi satu proses saja. Sementara internal perakitan bisa meliputi berbagai rupa proses manufaktur.
1.2 Metode perakitan.
Dalam produksi massal, proses perakitan dapat dilakukan dengan prinsip otomatis, misalnya proses penggabungan, pengelingan, pengelasan, penyekrupan, dan lain-tak dalam usap nikah proses produksi. Hal itu dilakukan untuk mendapatkan hasil pada setiap dagangan dengan kerangka yang kriteria.
N domestik perakitan terdapat sejumlah
metode
nan boleh diterapkan sesuai dengan kebutuhan. Metode-metode tersebut yakni :
a. Metode perakitan yang dapat ditukar silih.
Pada metode ini, penggalan-babak nan akan dirakit dapat ditukarkan satu sama tidak ( interchangeable ), karena penggalan tersebut dibuat makanya suatu industri secara massal dan mutakadim distandarkan baik menurut ISO, DIN, JIS, dan tidak sebagainya. Keuntungan bila kita menggunakan adegan atau komponen yang mutakadim distandarkan adalah waktu perakitan komponen nan lebih cepat dan internal penggantian suku cadang yang rusak dapat diganti dengan komponen nan sejenis yang ada di picisan. Akan belaka konsisten mempunyai kerugian ialah kita harus membeli komponen tersebut dengan harga yang relatif lebih mahal.
b. Perakitan dengan pemilahan.
Puas metode perakitan dengan metode pemilihan, komponen-komponennya juga dihasilkan dengan produksi massal nan pengukuran-pengukurannya tunggal menurut batasan-batasan ukuran.
c. Perakitan secara unik.
Perakitan secara individual n domestik pengerjaannya enggak dapat kita pisahkan antara tampin satu dengan pasangannya. karena dalam pengerjaannya harus berurutan tergantung fragmen yang sebelumnya. Salah satu komponen yang berapit tersebut kita selesaikan terlebih lewat, kemudian p versus lainnya menyusul dengan ukuran patokan yang diambil dari onderdil yang pertama.
1.3 Spesies dan tipe perakitan.
Ada sejumlah macam varietas perakitan yang sering digunakan di manjapada pabrik, hal ini terampai plong pekerjaan yang akan dilakukan. Kebanyakan faktor bagan dan jumlah produk yang akan dihasilkan lalu menentukan. Pada lazimnya suka-suka dua variasi jenis perakitan merupakan :
–
Perakitan Manual
yaitu; perakitan nan sebagian osean proses dikerjakan secara konvensional ataupun menggunakan tenaga insan dengan peralatan yang sederhana minus organ-perlengkapan tolong yang khas atau idiosinkratis.
–
Perakitan otomatis
ialah; perakitan yang diselesaikan dengan sistem otomatis sama dengan otomasi, elektronik, mekanik, ikatan mekanik dan elektronik (mekatronik), dan membutuhkan alat bantu yang lebih khusus.
Sedangkan lakukan diversifikasi perakitan dapat dibedakan menurut jenis produk yang akan dilakukan perakitan yaitu;
–
Barang tunggal Jenis perakitan tunggal yaitu perakitan dengan barang hanya satu diversifikasi belaka
–
Produk sorot Jenis perakitan produk seri
adalah bila perakitan dilakukan dalam total massal dalam tulangtulangan dan ukuran yang sama. Contohnya proses perakitan produk elektronik, perakitan mobil, perakitan tokoh dan lain-bukan.
Source: https://suhdi.wordpress.com/2009/01/31/teori-dasar-perakitan/