Nonton Ada Cinta Di Sma
Terserah Apa dengan Caruk? | |
---|---|
![]() |
|
Sutradara |
|
Produser |
|
Carik |
|
Pemeran | Dian Sastrowardoyo Nicholas Saputra Titi Kamal Ladya Cheryl Sissy Priscillia Adinia Wirasti Dennis Adhiswara Mang Diman |
Penata musik | Anto Hoed Melly Goeslaw |
Distributor | Miles Productions |
Copot rilis |
7 Februari 2002 |
Durasi | 112 menit |
Negara |
![]() |
Bahasa |
|
Anggaran | Rp4 miliar (runding) |
Pujian |
---|
Festival Film Indonesia 2004 |
|
Ada Apa dengan Cinta?
(bahasa Inggris:
What’s Up with Love?
) adalah sebuah film drama Emosional Indonesia karya Rudi Soedjarwo yang dirilis pertama kali lega rontok 7 Februari 2002. Dibintangi makanya aktor Nicholas Saputra dan aktris Dian Sastrowardoyo. Pengambilan gambar dilakukan di beberapa lokasi di kecamatan Gambir, kecamatan Menteng, Ii kabupaten Jakarta Pusat dan Kecamatan Kebon Jeruk.
Komidi gambar ini dirilis dan meraih sukses ki akbar di Indonesia menyusul film
Petualangan Sherina
(2000) yang
booming
bahkan sangat. Kesuksesan kedua film ini menandai kebangkitan kembali dunia perfilman Indonesia.
[butuh rujukan]
Lagu tema
Ada Segala apa dengan Cinta?
yang dinyanyikan oleh Melly Goeslaw dan Eric Erlangga menjadi
hits. Di era itu, pasangan Rangga dan Cinta selaku nama tokoh di film ini, menjadi pasangan kekasih yang melegenda.
Ada Apa dengan Cerbak?
ditayangkan di bermacam rupa negara tercantum Malaysia, Brunei, Filipina dan Singapura.
Sinopsis
Ada Apa dengan Cinta
bertemakan caruk di masa-hari SMA dan mengemukakan tokoh terdepan Cinta (Loleng Sastrowardoyo) bagaikan sendiri gadis yang cakap, pintar, dan periang. Engkau merupakan langganan juara lomba puisi di sekolahnya yang rutin diadakan tiap masa. Cinta memiliki sebuah geng nan sangat kompak bersama empat temannya yang tak, yaitu Alya (Ladya Cheryl), Carmen (Adinia Wirasti), Maura (Titi Kamal), dan Milly (Sissy Priscillia). Kisahan berawal dari Alya yang tubuhnya memar karena kerap dipukuli maka dari itu sang ayah yang kerap cek-cok dengan ibunya.
Di sekolah, juara lomba tembang masa ini akan diumumkan. Seluruh siswa optimistis Cinta yang akan menjadi kampiun. Namun justru pemenangnya tahun ini adalah Rangga (Nicholas Saputra). Karena Cinta dan antagonis-temannya yakni pengurus mading sekolah, ia harus mewawancarai Rangga. Cuma Rangga yakni tipe pria tebal bibir, penyendiri dan dingin. Ketika Cinta berucap dengan Rangga, beliau mengawasi buku yang dipegang Rangga (buku
Aku
karya Sjumandjaja). Bosor makan tinggal memberikan sebuah surat, sahaja ia terlebih takhlik Rangga emosi dan minus disengaja bukunya terjatuh. Cinta segera memungut gerendel tersebut dan membawanya pulang lakukan dibaca.
Cinta mengembalikan sentral tersebut pada saat Rangga keresahan mencarinya. Rangga pun akseptabel kasih lega Cinta. Sejak detik itu, hubungan mereka menjadi akrab. Rangga lalu mengajak Cinta ke Kwitang, sebuah pasar buku lepasan bekas ia membeli sendi lama. Saat di Kwitang, Cinta mendadak teringat akan janji menonton konser bersama teman-temannya. Engkau pula meninggalkan Rangga untuk menonton konser.
Pada suatu malam Rangga dan Cinta berkencan di sebuah restoran. Namun sebelum Sayang start, Alya menelepon untuk memintanya ke rumah. Semata-mata, Cangap berbohong dengan mengatakan bahwa ia akan pergi ke rumah sakit. Akhirnya Rajin menjauhi bersama Rangga. Di sana Buruk perut menyanyikan lagu nan dibuat mulai sejak puisi ciptaan Rangga. Saat Cinta pulang, mama Cinta akan pergi berziarah Alya di flat linu karena menyedang bunuh diri. Cinta menjadi sangat menyesal karena berbohong sreg Alya.
Keesokan harinya, Rangga kembali menghampiri Cak acap. Namun, Burung laut justru berkata ketus agar Rangga tidak mendekatinya pula. Cinta mulai merasa bahwa eksistensi Rangga merenggangkan hubungannya dengan sahabat-sahabatnya. Rangga pun cocok bahwa ia akan menjauh mulai sejak Pelalah. Saat di flat nyeri Cinta berterus-terang pada Alya bahwa sira berbohong dan Alya lagi sempat bahwa Cinta kencan dengan Rangga. Cinta bukan tahu bahwa saat ia berbicara jujur, antitesis-temannya yang lain terserah di belakangnya. Majuh juga meminta maaf kepada teman-temennya nan lain.
Rangga yang saat itu akan berencana mengimbit sekolah ke Amerika Serikat dagang, mencoba menelepon Cinta untuk berpamitan. Cuma, Selalu malah tegar menjauh terbit Rangga. Carmen yang saat itu sedang latihan basket melihat Rangga berpamitan pada Pak Wardiman, sang penjaga sekolah. Ia pun taajul memberitahukan p versus-temannya. Buruk perut yang menyadari cinta sejatinya itu, segera menyusul ke bandara. Doang, mobil Milly tercapit mobil enggak. Mereka akhirnya meminjam mobil Mamet (Dennis Adhiswara). Setelah bersua dengan Rangga, Cinta memintanya buat membatalkan niatnya bersekolah di asing negeri. Namun Rangga tetap pergi menghindari Burung laut-nya. Anda membagi Cangap sendi yang puas pelataran terakhirnya terdapat puisi Rangga yang berjudul “Ada Barang apa dengan Cinta?” Rangga berjanji akan pun di saat rembulan purnama menginjak.
Pemeran
- Tanglung Sastrowardoyo andai Sering
- Nicholas Saputra seumpama Rangga
- Ladya Cheryl bagaikan Alya
- Adinia Wirasti ibarat Carmen
- Titi Kamal sebagai Maura
- Sissy Priscillia seumpama Milly
- Dennis Adhiswara sebagai Mamet
- Mang Diman ibarat Wardiman
- Fabian Ricardo sebagai Borne
- Frans Tumbuan laksana ayah Cinta
- Rininta AK Boer sebagai ibu Cangap
- Joshua Pandelaki sebagai Pak Taufik
- Pramana Padmodarmaya umpama Yusrizal
- Gito Rollies misal Limbong
- Edi Brokoli sebagai sang Kribo
- Dia Perdana laksana Rama
- Gary Iskak sebagai Cameo
Produksi
Poster sinema ini turut mendapat sorotan. Mira Lesmana menyebut poster film ini perumpamaan identitas dari
Ada Apa dengan Cinta?
sehingga masyarakat telah tahu bahwa poster itu adalah poster
Terserah Apa dengan Comar?
tanpa teristiadat dijelaskan lagi. Untuk warna pelangi, Mira menjelaskan bahwa pewarnaan tersebut didasari dari konsep percintaan remaja yang diusung film ini. Warna pelangi tersebut mencerminkan perkawanan Kerap yang mumbung warna. Gambar surat tempelan juga ditiru pada sekuelnya,
Cak semau Apa dengan Rajin? 2
(2016), saja posisi Cinta dan Rangga yang bertukar tempat dengan posisi di poster sinema ini; Mira tidak membuka arti posisi tersebut karena boleh menjelaskan arti dan perkembangan narasi
Ada Apa dengan Cinta? 2.[1]
Nada
Suka-suka Apa dengan Comar? | ||||
---|---|---|---|---|
![]() |
||||
Ki kenangan lagu tema karya Melly Goeslaw |
||||
Dirilis | 14 February 2002 | |||
Direkam | January 2002 | |||
Genre | Pop | |||
Label | Aquarius Musikindo | |||
Produser | Melly Goeslaw, Anto Hoed | |||
Urut-urutan Melly Goeslaw | ||||
|
Musik pengiring komidi gambar
Ada Apa dengan Pelalah?
diproduksi oleh musisi laki-istri Anto Hoed dan Melly Goeslaw di asal label Aquarius Musikindo. Ini ialah titipan jalur suara pertama nan korespondensi mereka buat.[2]
Melly mengatakan: “Film itu pelecok suatu berbunga seni dan kita yakni manusia pecinta seni. Kaprikornus [soundtrack] ini [adalah] kontribusi kita terhadap film Indonesia.”[2]
Mereka berkeinginan kalau jongkong kritik ini penting bagi pembuatan film dan mudah diingat anak adam. Anto dan Melly diberi takat waktu sejauh dua bulan lakukan menyelasikan proyek ini.[3]
Anto pun adv pernah mengalami sakit, tetapi kukuh berusaha mudah-mudahan kempang suara ini selesai tepat waktu.[2]
Mereka berbuntut memproduseri sebanyak 12 lagu yang sebagian ki akbar dinyanyikan makanya Melly. Selain Melly, pula ada performa dari penyanyi pengelana baru Eric, Anda Rente dan aktris Dian Sastrowardoyo. Beberapa musisi juga dilibatkan sebagai halnya Aksan Sjuman, Hidung Lesmana, dan Tohpati.
Lagu tema utama gambar hidup ini, “Ada Segala dengan Cinta?”, ialah lagu balada pop yang diciptakan n domestik format duet. Melly saat itu memintal untuk bukan berduet dengan penyanyi yang sudah lalu terkenal karena harus melewati proses yang rumit dan lama.[2]
Audisi kemudian diadakan lakukan mengejar pendendang baru yang akan berduet dengan Melly di lagu tersebut dan pendendang asal Purwokerto bernama Eric Erlangga terpilih.[4]
Melly merasa sekiranya suara miring Eric setuju dengan kepribadian lagu tersebut. Kooperasi mereka tidak menemukan banyak kesulitan karena Eric dinilai kepingin mengungkapkan diri kerjakan belajar.[2]
Loleng Sastrowardoyo yang beradegan berkicau dalam film ini juga didaulat megisi vokal bagi lagu “Mengenai Seseorang”. Melly memuji suara Dian, “bagus banget dan cepat adaptasinya. Hanya satu jam cuma untuk menyelami karakter lagunya.”[5]
Anto sekali lagi merasa kalau kamu berpotensi menjadi penyanyi nan baik. Namun demikian, Tanglung menjorokkan untuk terjun ke pabrik rekaman dan berkata: “Modalnya, aku semata-mata ingin fokus di akting.”[6]
Komposisi rekaman jalur suara
Ada Apa dengan Cinta?
disusun dengan silsilah cepat, lalu menengah, dan kemudian menjadi lambat. Sejumlah lagu juga diberi warna musik rock sama dengan “Trully, Madly, Deeply Hate You” dan “Demikianlah”. Kerumahtanggaan resensinya, portal musik Tembang.com menegur sejarah jalur suara miring ini andai “masterpiece lagu cinta di Indonesia” dan menuliskan bahwa meskipun seluruh lagu privat album ini berkisah akan halnya cinta, cuma Melly tidak terjebak pada silsilah yang membosankan dan berhasil mengemas lirik dengan bahasa yang mudah.[3]
No. | Judul | Lirik | Musik | Penyanyi | Durasi |
---|---|---|---|---|---|
1. | “Ku Bahagia” | Melly Goeslaw | Anto Hoed | Melly Goeslaw | 2:59 |
2. | “Kritik Lever Koteng Puspa hati” | Melly Goeslaw | Anto Hoed | Melly Goeslaw | 3:52 |
3. | “Trully, Madly, Deeply Hate You” | Melly Goeslaw, Dewanata | Anto Hoed | Melly Goeslaw | 3:38 |
4. | “di mana Malumu” | Melly Goeslaw | Yudis | Melly Goeslaw | 3:28 |
5. | “Suka-suka Apa dengan Caruk?” | Melly Goeslaw | Anto Hoed | Melly Goeslaw & Eric Erlangga | 4:15 |
6. | “Bimbang” | Melly Goeslaw | Anto Hoed | Melly Goeslaw | 3:38 |
7. | “Mau Mencintai dan Dicintai” | Melly Goeslaw | Aksan Sjuman | Melly Goeslaw | 4:18 |
8. | “Hanya” | Melly Goeslaw | Anto Hoed | Melly Goeslaw | 5:56 |
9. | “Adapun Seseorang” | Melly Goeslaw | Anto Hoed | Anda Patih | 4:34 |
10. | “Denting” | Melly Goeslaw | Anto Hoed | Melly Goeslaw | 3:09 |
11. | “Demikianlah” | Melly Goeslaw | Anto Hoed | Melly Goeslaw | 2:43 |
12. | “Adapun Seseorang” (Versi Dian Sastro) |
Melly Goeslaw | Anto Hoed | Dian Sastrowardoyo | 3:00 |
Durasi besaran: |
45:30 |
Tema dan gaya
Ada Segala dengan Cinta?
dirilis secara resmi di seluruh komidi gambar Indonesia sreg tanggal 8 Februari 2002. Album kolek suaranya dirilis sreg 8 Januari 2002, sebulan bertambah mulanya bermula filmnya.[5]
Film ini lagi membawa menanai scara internasional dengan kepala karangan
What’s Up with Love?
dalam bahasa Inggris dan
Ganbare, Ai
ataupun
Beautiful Days
dalam bahasa Jepang. Film ini dibeli oleh perusahaan Fumio Furuya bakal diputar di 30 bioskop di tujuh daerah tingkat di Jepang, yaitu Tokyo, Osaka, Sapporo, Nagoya, Kyoto, Fukuoka dan Kobe.[7]
Dian, Nicholas, dan Rudi Sujarwo berkecukupan di sana selama enam hari lakukan menggelar promosi. Di Malaysia, hak siar film ini dibeli maka dari itu Buena Vista Tri Star Columbia buat ditayangkan di negara tersebut.[8]
Dian, Nicholas, dan Mira Lesmana diundang maka dari itu firma tersebut ke Malaysia lega pertengahan Januari 2003 untuk menggelar konferensi pers intern rajah promosi film ini.
Ada Apa dengan Cinta?
kemudian kembali dirilis dalam tulangtulangan paisan VCD oleh Tower Movie Entertainment pada 28 Juni 2002.[9]
[10]
VCD tersebut saat itu dijual dengan harga Rp 27.500 dengan komplemen bonus postcard bergambar Dian Sastro dan Nicholas Saputra. Buku berisikan skrip film ini juga diluncurkan oleh penerbit Metafor. Gerendel ini dicetak dengan baplang 142 halaman dan dijual dengan harga Rp 55.000. Selain menampilkan skenario film, resep ini juga mengobrolkan proses pembuatan skenario tersebut. Gemblengan mula-mula sosi ini, yakni sebanyak 3.000 arketipe, terjual habis dengan cepat.[11]
Untuk memperingati 10 hari
Ada Segala apa dengan Demap?, film ini diputar ulang pada jaringan Cinema 21 di Blok M Square, Jakarta khusus untuk tanggal 9 dan 10 Februari 2012.[12]
Awalnya pemutaran ulang bioskop ini hanya dilakukan pada 8 Ferbruari 2012 di PPHUI spesial buat para pemain dan kru film dalam rancangan nostalgia. Sepekan sebelum program tersebut diadakan, Mira Lesmana membuat kuis untuk 100 tiket, hanya ternyata pemutaran ulang bioskop ini membujur reaksi yang baik, lebih lagi yang tidak memenangkan kuis rela membayar untuk menonton ulang gambar hidup ini. Kesannya, Mira ikutikutan amnesti bikin mengembalikan
Cak semau Apa dengan Cinta?
ke bioskop sepanjang dua hari. Para kru film pun menggelar reuni dan
puder show
di Rasuna, Jakarta, bikin menggunjingkan gambar hidup tersebut.[13]
Karena mendapat respon nan bagus pemutaran ulang film diperpanjang dua perian hingga 12 Februari 2012.[14]
Penerimaan
Pencapaian komersial
Bioskop 21 dilaporkan mengalami antrian tataran penonton selama beberapa minggu untuk menyaksikan sinema ini.
Sesudah dirilis secara resmi,
Terserah Barang apa dengan Cinta?
berhasil menjadi film terlaris di Indonesia kapan itu. Jaringan Film 21 dilaporkan mengalami antrian strata spektator selama beberapa minggu kerjakan menyaksikan sinema ini.[15]
Film ini bertelur meruntun 62.217 penonton di Jakarta dalam tiga masa mula-mula pemutarannya dan total lebih dari suatu juta pirsawan dalam hari seminggu.[16]
[17]
Cak semau Apa dengan Demap?
kemudian memecahkan rekor sebagai sinema pertama dalam rekaman sinematik Indonesia yang menyentak bertambah dari dua juta pirsawan.[18]
Secara keseluruhan, film ini tercatat berbuah menarik lebih berpangkal 2,5 juta penonton dan menghasilkan pendapatan kotor sebesar Rp 24 miliar. Dari total total penghasilan kotor tersebut, Rp 10 miliar menjadi properti empunya bioskop, Rp 4 miliar dipotong oleh pemerintah misal pajak (20% bermula hasil penjualan karcis), dan sisanya Rp 10 miliar masuk ke rekening Miles Production. Selanjutnya, angka 10 miliar tersebut dikurangi dengan biaya produksi sebesar Rp 7 miliar dan ditambah dengan penghasilan dari penjualan properti menating televisi, hak persebaran VCD/DVD, merchandising, dan peruntungan distribusi alam semesta yang mencecah Rp 2,5 miliar, sehingga Miles Production jadinya berbuah memperoleh keuntungan kudus terbit film ini sebesar Rp 5,5 miliar.
Di samping filmnya,
Ada Barang apa dengan Cak acap?
juga mereguk sukses membahu lewat album jalur suaranya. Privat hitungan jam sesudah dirilis, beribu-ribu keping album dilaporkan langsung terjual di pasaran.
Ada Apa dengan Besar perut?
kemudian berbuntut menjadi rekaman jalur suara terlaris momen itu.[19]
Menurut data Aquarius Musikindo, album ini berhasil menjual 322.693 keping kaset dan 10.000 keping CD dalam kurun waktu sebulan.[17]
Total penjualan memori ini telah sampai ke kian semenjak 700.000 kopi.[20]
Lagu penting ki kenangan ini, “Ada Apa dengan Cerbak?” juga berhasil menjejak peringkat pertama tinggi lagu di hampir seluruh radio Indonesia.[21]
Kesuksesan album sagur celaan pertamanya ini membuat Melly Goeslaw tertarik menggarap sederet sagur suara minor film berikutnya, sampai ia bernasib baik julukan sebagai “Sunan
Soundtrack“.[22]
Tanggapan kritis
Ada Segala apa dengan Cangap?
bernasib baik respon yang sangat positif dari para pengamat dan pemerhati gambar hidup Indonesia. Leila S. Chudori, jurnalis mulai sejak majalah
Tempo, memuji film ini sebagai “sebuah selongsong yang luar absah: tulisan tangan yang layak (Jujur Prananto); aktor dan aktris yang luar konvensional yang kemudian menjadi idola remaja (Dian Sastro dan Nicholas Saputra); dan irama yang segar dan funky (Melly Goeslaw dan Anto Hoed).”[23]
Ade Irwansyah mulai sejak
Tabloid Medali
menyatakan
Cak semau Barang apa dengan Cinta?
bagaikan “sebuah film yang teladan. Satu dari sedikit film yang bisa mempertemukan semua selera turunan.”[24]
Krisnadi Yuliawan terbit majalah
Gatra
memvisualkan film ini sebagai film cukup umur yang “kamil dengan segala kesegaran dan kelincahannya.”[21]
Ia pula memuji penulisan skenario gambar hidup ini nan “secara efektif berhasil membangun semua karakter.” Lisa Siregar berpangkal surat kabar
The Jakarta Globe
merasa bahwa naskah skenario yang abadi, penuh dengan frasa idiom dan kiasan sastra mengambil peran yang besar dalam keberuntungan sinema ini.”[18]
Mundari privat artikelnya di
Koran Tempo
mengatakan takdirnya alur cerita dari film ini “tertawan klasik.” dan menjelaskan bahwa film ini “n kepunyaan atmosfer percintaan yang santun, puitis, tapi memukau dan menyentuh remaja.”[25]
Kepribadian Maryono berasal tindasan kabar
Suara miring Merdeka
mengatakan bahwa
Suka-suka Apa dengan Cinta?
merupakan bukti bahwa orang Indonesia masih boleh membuat film. Kamu selanjutnya mengklarifikasi: “Paduan antara akting para pemain dan besutan sutradara membuat film produksi Miles Production itu tampil penuh bakat, gairah, dana mengaras arwah. Sepanjang tayangan, kadang saya tertawa, kadang diam menahan nafas, kadang mengatak dada yang sesak, kadang gagal menahan guliran air mata.”[26]
Namun demikian, pemerhati bioskop Indonesia JB Kristanto internal resensinya untuk situs
Komidi gambar Indonesia
menyebut
Ada Apa dengan Cinta?
sebagai sinema “berkualitas patokan” dan merasa kalau pujian-sanjungan yang diberikan pada sinema ini terasa berlebihan.[27]
Penghargaan
Penghargaan | Kategori | Nominator | Hasil |
---|---|---|---|
Rahmat Musik Indonesia[28] | Lagu Terbaik | “Suka-suka Segala apa dengan Cinta?” | Menang |
Clear Top Ten Awards[29] | Fabulous Album | OST Ada Segala dengan Sering? | Menang |
Coolest Song | “Ada Apa dengan Cangap?” | Menang | |
Viewer Favorite Song | “Ada Apa dengan Gelojoh?” | Menang | |
Festival Film Bandung | Bioskop Terpuji | Cak semau Segala dengan Cinta? | Memenangi |
Sutradara Terpuji | Rudi Soedjarwo | Menang | |
Editing Terpuji | Peri S. Alibasah | Berjaya | |
Skenario Terpuji | Dewi S. Alibasah | Berjaya | |
Fotografi Terpuji | Roy Lolang | Menang | |
Musik Terpuji | Anto Hoed, Melly Goeslaw | Menjuarai | |
Pengelolaan Rias Terpuji | Lita Dwiyana | Menang | |
Festival Film Indonesia[30] | Tata Musik Terbaik | Anto Hoed, Melly Goeslaw | Ulung |
Aktris Terbaik | Lampion Sastrowardoyo | Menang | |
Sutradara Terbaik | Rudi Soedjarwo | Menang | |
Film Terbaik | Terserah Apa dengan Cinta | Nominasi | |
Aktor Terbaik | Nicholas Saputra | Nominasi | |
Aktor Pendukung Terbaik | Mang Diman | Nominasi | |
Aktris Partisan Terbaik | Ladya Cheryl | Nominasi | |
Juru tulis Skenario Terbaik | Jujur Prananto, Prima Rusdi, Rako Prijanto, Mira Lesmana, Riri Riza | Nominasi | |
Tata Sinematografi Terbaik | Roy Lolang | Nominasi | |
Penyunting Terbaik | Peri S Alibasah | Nominasi | |
Penyelenggaraan Kritik Terbaik | Adi Molana, Satrio Budiono, Adityawan Susanto, Greg Fitzgerald | Nominasi | |
Tata Artistik Terbaik | Adrianto Sinaga | Nominasi |
Spin-off dan Sequel
- Serial TV Terserah Segala dengan Cinta?
- Suka-suka Segala apa dengan Burung laut? 2014
- Suka-suka Apa dengan Cinta? 2
- Milly & Mamet
Referensi
-
^
Adzani, Fadli (15 Februari 2016). “Kisah di Balik Plakat ‘Ada Apa dengan Cinta‘“.
CNN Indonesia
. Diakses rontok
9 Maret
2019.
-
^
a
b
c
d
e
http://www.tembang.com/info_detail.asp?id=929&kategori=news -
^
a
b
http://www.syair.com/ulasan buku/detail.asp?id=117 -
^
http://www.tembang.com/info_detail.asp?id=2765&kategori=panggung -
^
a
b
http://www.tembang.com/info_detail.asp?id=925&kategori=news -
^
http://arsip.gatra.com/2002-01-13/artikel.php?id=14472 -
^
http://www.kapanlagi.com/showbiz/film/indonesia/cak semau-apa-dengan-caruk-akan-dibuat-novel-di-jepang-qgadu9b.html -
^
http://arsip.gatra.com/2003-02-10/versi_cetak.php?id=25127 -
^
“Salinan arsip”.
Suara Merdeka Online. Diarsipkan semenjak varian nirmala tanggal 2004-01-25. Diakses terlepas
2019-03-09
.
-
^
“Manuskrip arsip”.
Suara Merdeka Online. Diarsipkan mulai sejak versi putih sungkap 2006-03-01. Diakses copot
2019-03-09
.
-
^
http://majalah.tempointeraktif.com/id/arsip/2002/04/01/BK/mbm.20020401.BK78193.id.html -
^
“Salinan arsip”. Diarsipkan semenjak versi asli tanggal 2012-04-11. Diakses terlepas
2019-03-09
.
-
^
http://www.tabloidbintang.com/film-tv-nada/kabar/21032-rasi-bintang-qada-apa-dengan-cintaq-reuni.html -
^
http://hot.momen.com/movie/read/2012/02/10/101813/1839088/229/gegap-gempita-pemirsa-jadwal-tayang-gambar hidup-aadc-diperpanjang -
^
http://dokumen.gatra.com/2004-12-19/versi_cetak.php?id=50662 -
^
http://perfilman.pnri.go.id/filmografi-1049-.cfm
[
pranala nonaktif permanen
]
-
^
a
b
Utari, Dewi Ria; Rusmitantri, Telni (31 Desember 2002). “Terserah Segala dengan Film Taruna”.
Koran Tempo. OCLC 46986493.
-
^
a
b
http://www.thejakartaglobe.com/entertainment/10-years-later-a-favorite-indonesian-film-still-fills-the-seats/497196 -
^
Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks lakukan ref bernama
KLsoundtrack
-
^
http://www.inilah.com/read/detail/29887/enggak-selamanya-soundtrack-laku
[
pranala nonaktif permanen
]
-
^
a
b
http://wap.gatra.com/versi_cetak.php?id=15259
[
pranala purnajabatan permanen
]
-
^
http://hot.saat.com/music/read/2005/12/24/140415/505507/228/melly-goeslaw-si-kaisar-soundtrack -
^
http://majalah.tempointeraktif.com/id/inskripsi/2003/12/29/KL/mbm.20031229.KL92141.id.html -
^
http://www.tabloidbintang.com/extra/nostalgia/20793-nonton-pun-terserah-apa-dengan-demap-sebuah-perayaan.html -
^
http://www.infoanda.com/linksfollow.php?lh=UwYGVgYBAAdW
[
pranala purnajabatan permanen
]
-
^
“Salinan arsip”.
Suara miring Merdeka Online. Diarsipkan terbit versi asli tanggal 2016-03-06. Diakses sungkap
2019-03-09
.
-
^
http://filmindonesia.or.id/movie/review/rev4cd636ea84c34#.T8sru4H9bIW -
^
http://www.syair.com/info_detail.asp?id=1166&kategori=news -
^
http://www.tembang.com/info_detail.asp?id=1196&kategori=news -
^
“Salinan inskripsi”.
Suara Merdeka Online. Diarsipkan dari versi masif tanggal 2016-03-05. Diakses tanggal
2019-03-09
.
Pranala luar
-
(Inggris)
Ada Apa dengan Cinta?
di IMDb -
Ada Aoa dengan Comar?
di
Film Indonesia
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Ada_Apa_dengan_Cinta%3F
Posted by: and-make.com