makroseisme adalah
a. Berdasarkan intensitasnya
Berdasarkan intensitasnya, sakit dibagi menjadi dua macam, yakni sebagai berikut:
- Makroseisme, yaitu gempa yang intensitasnya besar dan dapat diketahui minus peranti.
- Mikroseisme, yakni gempa yang intensitasnya katai sekali dan semata-mata boleh diketahui dengan menggunakan instrumen.
b. Berlandaskan penyebabnya
Berlandaskan penyebabnya, gempa bumi dibagi menjadi catur spesies, yaitu seumpama berikut:
- Gempa Tektonik
- Gempa tektonik disebabkan adanya kegiatan tektonik lempeng. Gempa bumi ini terjadi di zona batas antarlempeng dan patahan, yaitu sirkum Mediterania (teragendakan Balkan, Iran, India, dan Indonesia) dan sirkum Pasifik (termasuk Jepang, Filipina, Cile, dan Amerika Tengah). Gempa ini cerbak mengakibatkan perpindahan tanah, sehingga gempa ini disebut gempa dislokasi. Bahaya gempa ini relatif besar karena tanah bisa terjadi pelipatan atau bergeser. Gempa ini n kepunyaan kekuatan yang dulu raksasa dan sebarannya meliputi daerah sangat luas. Maslahat gempa tektonik dapat sampai ke 9 skala richter.
- Gempa Vulkanik
- Gempa vulkanik merupakan gempa yang disebabkan oleh aktivitas gunung api. Gempa ini terjadi baik sebelum, sejauh, ataupun setelah peletusan gunung api. Gempa ini hanya terjadi di daerah gunung api. Jika gunung jago merah akan meletus, timbullah tekanan gas pecah internal sumbat kawahnya yang menyebabkan terjadinya getaran nan disebut gempa vulkanis. Privat banyak peristiwa, gempa bumi ini mendahului terjadinya erupsi gunung api, tetapi lebih comar terjadi dalam waktu bersamaan. Getaran gempa vulkanik lebih terasa takdirnya dibandingkan getaran gempa robohan, getarannya terasa di daerah yang lebih luas.
- Gempa Robohan
- Gempa runtuhan ialah gempa yang terjadi akibat runtuhan batuan, biasanya terjadi di daerah kapur atau liang bawah kapling akibat kegiatan penambangan. Sreg daerah kapur, robohan dipengaruhi oleh proses pelarutan. Robohan yang samudra dapat mengakibatkan renyut nan kuat dan berperilaku lokal.
- Gempa Cak bertubrukan
- Gempa cak bertubrukan terjadi akibat meteor yang menabrak bumi. Salah suatu contohnya yakni meteor nan jatuh di Rusia pada perian 1908. Akhirnya yaitu terjadi korok yang sangat lautan menyerupai sebuah kawah.
c. Berdasarkan letak hiposentrum
Bersendikan penyebabnya, gempa bumi dibagi menjadi empat tipe, yaitu sebagai berikut:
- Gempa Manjapada Dalam
- Gempa ini memiliki kedalaman hiposentrum kian terbit 300 km. Letak hiposentrum yang dalam mengakibatkan gempa ini tidak begitu mengguncang latar dunia. Contohnya adalah gempa yang sangkut-paut terjadi di sumber akar Laut Jawa, Laut Flores, dan Laut Sulawesi.
- Gempa Manjapada Menengah
- Gempa ini punya kedalaman hiposentrum antara 100-300 km. Eksemplar gempa ini korespondensi terjadi di daksina Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, dan Teluk Tomini. Gempa bumi ini biasanya menyebabkan kerusakan ringan.
- Gempa Bumi Dangkar
- Gempa ini punya kedalaman hiposentrum abnormal berbunga 100 km. Gempa dunia ini berbahaya sebab dapat menimbulkan fasad besar, sebagaimana yang terjadi di Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah pada bulan Mei tahun 2006.
Source: https://geohepi.wordpress.com/2020/10/14/jenis-jenis-gempa-bumi/