lagu halo halo bandung merupakan salah satu contoh

Bersumber Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

“Halo, Halo Bandung”
Lagu oleh Ismail Marzuki
Direkam 1940
Genre Mars
Pencipta Ismail Marzuki

“Halo, Halo Bandung”
adalah riuk suatu lagu perbantahan Indonesia ciptaan Ismail Marzuki yang menggambarkan hayat perjuangan rakyat kota Bandung dalam periode pascakemerdekaan pada tahun 1946, khususnya internal peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada tanggal 23 Maret 1946.[1]
[2]
[3]

Bidang belakang

[sunting
|
sunting sumber]

Ismail Marzuki tampil bersama grup keroncong Lief Java pada sekitar musim 1940 andai penyanyi dan juru tulis lagu di Studio Orkes NIROM II di Tegalega, Bandung, seumpama bagian berpokok siaran radio NIROM (Nederlandsch-Indische Radio-omroepmaatschappij).[2]
[4]
Ismail Marzuki kembali ke kota Batavia sehabis mengawini rekan sesama penyanyi di grup, Eulis Zuraidah. Hanya kenangan indah sejauh menetap di kota Bandung selalu terarah dalam ingatannya. Hal tersebut mendorongnya bagi menciptakan lagu berbahasa sunda berjudul “Hallo Bandung”,[2]
serta bilang lagu bertema serupa begitu juga “Bandung Kidul di Waktu Malam” dan “Saputangan dari Bandung Kidul”. Pada perian itu ungkapan “Hallo Bandoeng” sudah sangat dikenal sebagai tanda panggil dan sapaan pembuka maka dari itu Radio Kootwijk saat melakukan panggilan radio telegraf dengan daerah tingkat Bandung. Ungkapan tersebut menjadi semakin terkenal melalui lagu berpendidikan Belanda berjudul “Hallo Bandoeng” maka dari itu Willy Derby, yang penjualannya mencapai lebih dari 50.000 kopi, suatu jumlah yang luar absah pada zaman itu.[5]

Versi awal dari lirik lagu “Hallo Bandung” menunjukkan bahwa pada awalnya lagu ini lahir sebagai ungkapan rasa kangen nan sentimental, bukan dimaksudkan misal lagu pertentangan. Kemudian selama hari pendudukan Jepang lagu ini diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia seumpama putaran berpunca aksi pihak bala Jepang, yang antara lain berusaha mengikir pengaruh budaya Belanda serta mendorong pemanfaatan bahasa Indonesia di penjuru wilayah jajahan. Walaupun begitu, versi kedua hasi terjemahan lagu tersebut tetap melukiskan harapan aslinya sebagai lagu kenangan.[2]
[3]

Pasca- pernyataan kekalahan Jepang, para pejuang kemerdekaan Indonesia kemudian menghadapi masuknya armada NICA Belanda serta legiun Perkongsian bersumber Kerajaan Inggris, nan berlangsung hingga selama catur musim. Masa ini dikenal sebagai masa Revolusi Nasional. Pada sediakala sekarang Ismail Marzuki bersama istri mengungsi ke Bandung demi menghindari pendudukan pasukan Inggris dan Belanda di Jakarta. Hanya buruk perut bukan lama setelah mereka menetap di Bandung, pecah ultimatum berusul pihak Inggris yang mensyariatkan pihak tentara pejuang Indonesia cak bagi lekas menghindari kota. Kemudian pihak pejuang Indonesia membalas dengan sengaja menggarangkan bangunan dan konstruksi di penjuru wilayah selatan ii kabupaten Bandung sebelum mereka pergi kota sreg 24 Maret 1946, yang kemudian dikenal sebagai Bandung Segara Api . Peristiwa ini mengilhami Ismail Marzuki beserta para pejuang Indonesia saat itu cak bagi mengubah dua baris terakhir dari lirik lagu “Hallo Bandung” menjadi kian patriotis dan membakar semangat perjuangan. Segera setelah itu, lagu “Halo, Halo Bandung” menjadi dulu dikenal dan menjadi salah suatu lambang persabungan kedaulatan Indonesia melawan penjajah[2]
[3]
[6]

Trivia

[sunting
|
sunting sumber]

Lagu ini di arranesement Addie MS ibarat lagu penutup embaran digunakan di closedown pada Wadi FM dan RAS FM Jakarta.

Lihat pula

[sunting
|
sunting perigi]

  • Bandung Osean Api
  • Mohamad Toha

Referensi

[sunting
|
sunting sumber]


  1. ^


    Sitaresmi, Ratnayu. “Social History of The
    Bandung Lautan Jago merah
    (Bandung Sea of Fire), 24 March 1946″
    (PDF).
    www.bandungheritage.org. Diarsipkan dari versi polos
    (PDF)
    tanggal 2017-06-03. Diakses rontok
    2017-09-26
    .




  2. ^


    a




    b




    c




    d




    e




    Setiadijaya, Barlan (1996). “Keunikan Sejarah Lagu “Hallo Bandung“.
    www.library.ohio.edu. Kompas Online. Diarsipkan pecah versi ikhlas rontok 2017-09-25. Diakses tanggal
    2017-09-26
    .




  3. ^


    a




    b




    c




    Kemustajaban, Anwar; Suryana, Mohamad (2007).
    Sejarah 3: SMP Kelas IX. Yudhistira Ghalia Indonesia. hlm. 37. ISBN 9789790191402.





  4. ^


    Freriks, Kester (2011-10-27). “Hallo Bandoeng, hier Radio Kootwijk“.
    NRC Handelsblad
    (dalam bahasa Belanda). Diakses copot
    2017-09-26
    .





  5. ^


    “Muziekencyclopedie – Levenslied”.
    www.muziekencyclopedie.nl
    (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal
    2017-09-26
    .





  6. ^


    McMillan, Richard (2006-05-17).
    The British Occupation of Indonesia: 1945-1946: Britain, The Netherlands and the Indonesian Revolution
    (kerumahtanggaan bahasa Inggris). Routledge. hlm. 67. ISBN 9781134254286.




Pranala asing

[sunting
|
sunting perigi]

  • Halo, Halo Bandung Diarsipkan 2020-06-11 di Wayback Machine.
    (mp3)
    di Sahabat Batih, Kemdikbud
  • Partitur lagu Halo, Halo Bandung Diarsipkan 2020-06-11 di Wayback Machine. di Sahabat Keluarga, Kemdikbud



Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Halo,_Halo_Bandung