kerajinan fungsi hias dapat pula dibuat dengan memodifikasi
–
Ragam ataupun motif rias adalah tulangtulangan tulang beragangan-rangka nan dapat menghasilkan pola yang indah n domestik suatu karya kerajinan atau kesenian. Motif kerajinan hias boleh dihasilkan dengan beberapa proses, sebagaimana menggambar, mengecat, mencetak alias menatah.
Intensi dari motif hias yakni bakal meningkatkan nilai jual dan mutu lega suatu kerajinan. Motif kerajinan hias dapat kita jumpai plong tiras batik. Sebelumnya, kain tersebut hanyalah selembar kain kudus jamak yang tak terserah harganya. Namun, setelah dicanting dengan corak yang cantik, nilai jual kain batik bintang sartan lebih mahal.
Mau mencerna lebih dalam tentang kerajinan hias? detikcom telah merangkum penjelasan tentang jenis dan motif kerajinan hias. Baca artikel ini sampai habis, ya!
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Spesies-tipe Kerajinan Hias
Dikutip mulai sejak buku berjudul Prakarya yang ditulis oleh Bidadari Sri Handayani Nuswantari, dkk, jenis-jenis kerajinan hias boleh dibagi bersendikan fungsi dan tujuannya.
Foto: dok. Noeny Craft
Keberagaman mulai sejak kerajinan hias ini antara lain:
- Hiasan dinding, untuk memperindah dinding ruang begitu juga lukisan, tapestri maupun kerajinan ferum.
- Paesan gantung, anasir dekorasi lakukan mempercantik langit-langit apartemen, seperti hiasan pintu, lampu busur gantung, pataka, alias penjor.
2. Kerajinan Hias Modifikasi
Foto: iStock/Sveti
Kerajinan ini dapat dibuat dengan memodifikasi teknik dan mangsa. Galibnya, para perajin memperbaharui produk kerajinan mereka yang sudah lama. Salah satu caranya dengan menambahkan paesan atau merombak sebagian pecah produk. Cara ini juga ampuh kerjakan meningkatkan skor jual kerajinan tersebut.
3. Kerajinan Hias Kelengkapan Adat
Variasi kerajinan solek bikin keperluan adat umumnya digunakan puas pakaian atau rumah adat, juga pada acara-programa tertentu. Contohnya seperti, kejai tapis yang digunakan untuk pernikahan masyarakat Lampung.
Motif Kerajinan Hias
Motif kerajinan hias bisa kita temukan kerumahtanggaan kesenian khas Indonesia, seperti puas gaun adat, rumah adat, atau benda-benda yang mempunyai motif bermakna. Dikutip dari ki akal ‘Ragam Rias Kreasi’ yang ditulis oleh Edin Suhaedin Purnama Giri, motif-motif kerajinan hias antara lain:
1. Motif Geometris
Foto: Stocklib/Ayolhoiso
Dalam membentuk perbuatan hias, teknik geometris yakni nan paling mudah dibuat. Dikatakan geometris karena adv amat berkaitan dengan pengukuran. Perbuatan hias motif geometris dapat dibedakan menjadi tujuh, yaitu:
- Meander, motif berbentuk abc “Cakrawala” yang disusun tegak lurus dan bolak genyot.
- Swastika, motif gambar garis-garis lurus yang dinamakan banji. Anda boleh menemukan motif swastika lega Bandarsah Ampang Gadang di Sumatera Barat.
- Kait/Anak kunci, bentuknya mirip meander dan bentuk motif suatu sekufu enggak seperti saling menjepit/terkait.
- Tumpal, motif berbentuk deretan segitiga sama setimpal kaki yang selalu digunakan bakal hiasan tepi. Motif ini sering ditemui pada kain batik alias sarung.
- Jalin (Spiral), motif yang terdiri berusul garis lurus dan lengkung. Pembuatan motif ini biasanya menggunakan teknik tatah.
- Pilin berganda, ekspansi berpokok motif pilin nan menyerupai abjad “S”.
- Guirlande, motif yang didominasi maka itu garis lekuk dan lurus. Motif ini dapat dilihat pada candi-candi hindu.
2. Motif Tumbuhan
Motif tumbuhan terinspirasi dari Indonesia yang kaya akan alamnya. Motif tumbuhan bisa riil buah ataupun anakan-anakan gelap. Biasanya, motif ini dikombinasikan dengan gambar lain sesuai kedahagaan sang seniman. Ulah motif rias tumbuhan antara lain:
- Non-Stilasi ataupun mengikuti lembaga tahir tumbuhan.
- Dikombinasikan dengan daun.
- Dikombinasikan dengan motif dabat.
- Motif tumbuhan menjalar.
- Motif dedaunan.
- Motif kembang (floral).
- Motif Ranting.
3. Motif Hewan
Setimbang seperti motif hias tumbuhan, motif hias hewan pun terinspirasi bersumber hewan-sato endemik di Indonesia, salah satunya adalah burung cendrawasih dari Papua. Motif hias hewan galibnya dikombinasi dengan motif bukan sesuai dengan keinginan seniman, saja tidak dapat menghilangkan ciri dari bentuk hewannya.
Motif hias sato bisa dengan mudah kita temukan sreg kain batik, sama dengan kupu-kupu, burung, gajah, ikan, capung, kadal dan masih banyak lainnya.
4. Motif Konotatif
Motif konotatif yaitu perbuatan hias dengan bulan-bulanan manusia. Biasanya, rancangan manusia juga tidak dibuat mirip dengan aslinya, melainkan hasil kombinasi dan penggayaan rangka. Contoh ragam hias insan boleh dilihat puas properti tari maupun wayang.
5. Motif Benda Alam
Gambar motif hias sekali lagi bisa terinspirasi dari benda-benda alam, seperti gunung, air, gegana dan bebatuan. Sama begitu juga motif sebelumnya, motif benda kalimantang boleh dikreasikan sesuai keinginan seniman. Contoh nyata dari motif hias ini adalah batik udara mendung solo Cirebon dengan motif awan.
6. Motif Takhayul
Motif hias khayalan yaitu motif yang tidak berasal berpangkal spirit nyata. Artinya, motif ini sepenuhnya bermula mulai sejak pemikiran dan imajinasi sang seniman. Contoh motif reka cipta adalah naga, burung garuda, putri duyung, raksasa dan bani adam gaib.
Pola Perbuatan Rias
Paradigma (pattern) yaitu tata letak motif pada meres ataupun pangsa yang berniat agar penaruhan motif tidak ceraiberai tanpa arah dan kesan. Komplet ragam hias dapat dibedakan menjadi beberapa kelompok, di antaranya:
1. Ideal Banjar Tepi
Pola baris got adalah paradigma nan biasa digunakan buat menyayung terpinggirkan suatu benda. Rata-rata, motifnya berbentuk jabaran lurus atau berombak dan dapat dibuat arah vertikal, mengufuk maupun diagonal.
2. Ideal Pojok
Dekat ekuivalen sebagai halnya pola tepi, pola pojok merupakan motif solek yang biasa digunakan plong penggalan sudut benda atau ruangan. Tujuannya yaitu untuk mempercantik kacamata dari benda tersebut. Sempurna pojok sekali lagi sering dirangkai bersama contoh saf tepi.
3. Konseptual Berorientasi
Sama dengan namanya, paradigma memusat adalah pola yang motifnya menentang kebagian siasat/perdua komoditas.
4. Pola Memancar
Konseptual menciprat yaitu antagonis berpokok pola memusat. Dalam pola ini motif hiasnya membasut berusul satu titik ke beragam arah. Teladan memancar juga dapat ditandai dengan bentuk cerah atau ki memanas di adegan ujung motif, yang menandakan bahwa motif tersebut memusat berusul dalam ke luar.
5. Pola Beraturan
Pola hias beraturan adalah transendental nan motifnya sama alias berulang-ulang. Jadi, gambar dan ukuran motifnya sama dengan nan sebelumnya. Mungkin membuat pola ini terdengar mudah, tetapi membutuhkan konsentrasi dan keterampilan agar boleh membuat bentuk nan konsisten.
6. Konseptual Tak Beraturan
Bukan seperti mana pola beraturan, pola ragam hias tak beraturan mempunyai motif bervariasi. Jenis motifnya pun bisa berlainan-tikai dan disesuaikan dengan kedahagaan sang seniman.
Jika ingin takhlik kerajinan hias, jangan lupa ditambahkan motif sebaiknya semakin mengganjur. Pecah sekian banyak jenis dan eksemplar motif, barang apa motif kerajinan hias yang kepingin detikers bagi?
Simak Video “Keonaran Makan Raos Pisaan Euy, Dapur Kraton Cimahi“
[Gambas:Video 20detik]
(des/fds)
Source: https://www.detik.com/bali/berita/d-6401000/jelaskan-jenis-dan-motif-kerajinan-hias