kebudayaan megalitik yang berupa dolmen dan menhir merupakan petunjuk bahwa


Jakarta

Dolmen dan menhir yakni pusaka peradaban dari zaman megalithikum. Zaman Megalithikum atau zaman batu besar adalah zaman ketika basyar sudah dapat membuat dan menghasilkan kebudayaan nan terbuat dari batu-batu besar.

Peradaban Megalitikum sudah lalu berkembang sejak kiamat Neolitikum sebatas zaman Perunggu. Plong zaman Megalitikum manusia sudah mengenal kepercayaan dalam tingkat awal dan sederhana, yaitu kepercayaan terhadap semangat nini moyang.

Pendamping terhadap pitarah muncul karena pengetahuan manusia sudah mengalami peningkatan.


Nah, dolmen dan menhir merupakan pusaka kebudayaan bersumber zaman megalithikum. Zaman Megalithikum juga disebut misal zaman modern karena terjadi perubahan kebudayaan nan luar biasa dari zaman sebelumnya.

Barang apa tetapi peninggalan zaman Megalithikum berikut penjelasannya yang dikutip dari buku Dasar-Dasar Ilmu Budaya Deskripsi Kepribadian Bangsa Indonesia karya Isma Tantawi :

1. Menhir

Menhir yaitu tugu rayuan yang didirikan sebagai gelanggang deifikasi untuk dan memperingati arwah pitarah. Jadi, mereka mengerjakan pengagungan secara langsung dan dari pemujaan tersebut vitalitas sosial sekali lagi merecup.

2. Dolmen

Dolmen adalah bidang datar provokasi yang berfungsi bakal bekas sesajian plong saat dilaksanakan peringatan dan pemujaan kepada roh pitarah. Dolmen kembali digunakan bikin kuba, supaya mudah ditandai dan tahan lama.

3. Sarchopagus

Sarchopagus adalah usungan jenazah yang terbuat dari gawang dan bentuknya begitu juga lesung nan dilengkapi dengan tutup. Fungsi dari Sarchopagus yaitu lakukan mengangkat layon terbit rumah ke tempat pemakaman.

4. Peti jenazah

Boks mati atau taman bahagia alai-belai dibuat bermula batu besar dan tiap-tiap kusen bisikan dapat dilepas seyogiannya lebih mudah dibawa ke pemakaman.

5. Punden

Punden merupakan bangunan yang bertingkat-tingkat. Punden berfungsi laksana gelanggang memperingati dan deifikasi terhadap arwah nenek moyang.

Selain zaman batu juga terwalak pembabakan secara universal yang dilakukan sesuai dengan perkembangan zaman satu tanah raya. Misalnya di benua Eropa para sejarahwan menjatah zaman menjadi zaman historis, zaman pertengahan, zaman baru, dan bertamadun.

Ada juga pembabakan zaman berlandaskan kronologi satu bangsa begitu juga di China pembabakan dibuat berlandaskan penguasa, adalah Dinasti Shang, Dinasti Chou, dinasti Chin, Dinasti Han, Dinasti Sui, Dinasti Tang, Dinasti Mongol, Dinasti Ming, dan Dinasti Manchu.

Jalan peradaban manusia lega zaman Megalithikum selanjutnya kembali terjadi plong semua sektor atma manusia. Misalnya sreg bidang seni memiliki pembabakan sendiri, sama dengan dengan ekonomi, teknologi, dan tak sebagainya.

Jadi dolmen dan menhir merupakan peninggalan kebudayaan dari zaman megalithikum ya detikers. Selamat belajar!

Simak Video “Belajar Sejarah dari Pameran Kampung Purba

[Gambas:Video 20detik]
(atj/nwy)

Source: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5846181/ada-yang-tahu-dolmen-dan-menhir-kebudayaan-dari-zaman-apa