katalis alami yang digunakan dalam pembuatan asam sulfat adalah
![]() |
|
![]() |
|
Etiket | |
---|---|
Jenama IUPAC
Cemberut sulfat |
|
Nama tidak
Patra vitriol |
|
Penunjuk | |
Nomor Menyegarkan |
|
Model 3D (JSmol) |
|
3DMet | {{{3DMet}}} |
Nomor EC | |
PubChem |
|
Nomor RTECS | {{{value}}} |
Nomor UN | 1830 |
CompTox Dashboard |
|
InChI
|
|
SMILES
|
|
Sifat | |
Rumus kimia |
H2SO4 |
Massa molar | 98,08 g/mol |
Manifestasi | Cairan higroskopis, berminyak, tak bercelup, lain berbau[1] |
Densitas | 1,84 g/cm3 [2] |
Titik lebur | 10 °C (283 K)[1] |
Noktah didih | 337 °C (610 K)[1] |
Kelarutan dalam air |
teraduk penuh |
Tekanan uap | <10 Pa sreg 20 °C (diabaikan)[1] |
Keasaman (pK a) |
1,98 plong 25 °C[3] |
Viskositas | 26,7 cP (20 °C) |
Bahaya | |
Klasifikasi UE (DSD) |
Korosif (C) |
Frasa-R | R35 |
Frasa-S |
(S1/2), S26, S30, S45 |
Noktah nyala | tak ternyalakan |
Senyawa terkait | |
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku puas temperatur dan impitan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa). |
|
Referensi | |
Cemberut sulfat
yaitu senderut mineral (anorganik) yang awet. Zat ini larut dalam air pada semua perimbangan. Senderut sulfat mempunyai banyak kegunaan dan ialah salah satu produk utama pabrik kimia. Produksi dunia asam sulfat pada tahun 2001 adalah 165 juta ton, dengan nilai penggalasan seharga US$8 juta. Kegunaan utamanya termasuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah dan pengilangan patra.
Keberadaan
[sunting
|
sunting sumber]
Asam sulfat murni yang tidak diencerkan tak boleh ditemukan secara alami di bumi oleh karena sifatnya nan higroskopis. Meskipun demikian, asam sulfat adalah onderdil utama hujan asam, yang terjadi karena oksidasi sulfur dioksida di atmosfer dengan keberadaan air (oksidasi asam sulfit). Sulfur dioksida adalah produk sampingan terdahulu dari pembakaran bahan bakar seperti bujukan bara dan petro nan mengandung sulfur (belerang).
Asam sulfat terjaga secara alami melangkahi oksidasi mineral sulfida, misalnya besi sulfida. Air yang dihasilkan berpokok oksidasi ini tinggal cemberut dan disebut misal air asam tambang. Air asam ini ki berjebah melarutkan besi-logam yang ada internal bijih sulfida, yang akan menghasilkan uap berwarna seri yang beracun. Oksidasi metal sulfida pirit maka dari itu oksigen molekuler menghasilkan besi(II), atau Fe2+:
- 2 FeS2
+ 7 Udara murni2
+ 2 H2Ozon → 2 Fe2+
+ 4 SO4
2−
+ 4 H+
Fe2+
dapat kemudian dioksidasi lebih jauh menjadi Fe3+:
- 4 Fe2+
+ O2
+ 4 H+
→ 4 Fe3+
+ 2 H2O
Fe3+
yang dihasilkan dapat diendapkan seumpama hidroksida:
- Fe3+
+ 3 H2O → Fe(OH)3
+ 3 H+
Besi(III) maupun ion feri juga dapat mengoksidasi pirit. Ketika oksidasi pirit besi(III) terjadi, proses ini akan melanglang dengan cepat. Ponten pH nan makin rendah bermula zero telah terukur puas air bersut tambang yang dihasilkan maka dari itu proses ini.
Asam sulfat di luar angkasa
[sunting
|
sunting sumber]
Bentangan langit Venus
[sunting
|
sunting perigi]
Asam sulfat diproduksi di bentangan langit episode atas Bintang fajar dari karbonium dioksida, sulfur dioksida, dan nyamur secara fotokimia oleh kirana surya. Foton ultraungu dengan janjang gelombang listrik kurang berusul 169 nm boleh mengakibatkan fotodisosiasi karbon dioksida menjadi zat arang monoksida dan oksigen atomik.
Oksigen atomik sangatlah reaktif. Detik ia bereaksi dengan sulfur dioksida yang yaitu sepiak bagian terbit atmosfer Venus, sulfur trioksida dihasilkan, dan ketika bergabung dengan air, akan menghasilkan asam sulfat.
- CO2
→ CO + O - SO2
+ O → SO3 - SO3
+ H2Ozon → H2SO4
Di bagian atas bentangan langit Venus yang lebih adem, asam sulfat terdapat dalam keadaan cairan, dan awan asam sulfat yang baplang membendung pandangan permukaan Bintang kejora ketika dipandang berpunca atas. Mega permanen Venus menghasilkan hujan asam yang pekat sama halnya atmosfer bumi menghasilkan air hujan.
Atmosfer Bintang kejora menunjukkan adanya siklus senderut sulfat. Setelah tetesan hujan asam sulfat turun ke lapisan atmosfer yang lebih panas, asam sulfat akan dipanaskan dan melepaskan uap air, sehingga asam sulfat tersebut menjadi lebih pekat. Ketika mencapai temperatur di atas 300 °C, bersut sulfat mulai berdekomposisi menjadi belerang trioksida dan air (dalam fase gas). Welirang trioksida sangatlah reaktif dan berdisosiasi menjadi welirang dioksida dan oksigen atomik, yang akan kemudian mengoksidasi karbonium monoksida menjadi karbonium dioksida.
Sulfur dioksida dan ibun kemudian naik secara arus konveksi dari salutan tengah atmosfer mendatangi sepuhan atas, di mana keduanya akan diubah pula juga menjadi asam sulfat, dan siklus ini kemudian berulang.
Lega bidang es Europa
[sunting
|
sunting mata air]
Spektrum inframerah berpangkal misi Galileo NASA menunjukkan adanya absorpsi khusus puas bintang siarah Jupiter Europa yang mengindikasikan adanya satu maupun makin hidrat asam sulfat. Interpretasi jangkauan ini kontroversial. Beberapa ilmuwan planet lebih berkiblat menginterpretasikan spektrum ini misal ion sulfat, prospek sebagai bagian dari mineral Europa.[4]
Pembuatan
[sunting
|
sunting sumber]
Bersut sulfat diproduksi dari belerang, oksigen, dan air melangkaui proses koalisi.
Pada langkah purwa, welirang dipanaskan cak bagi mendapatkan sulfur dioksida:
- S (s) + O2
(g) → SO2
(g)
Sulfur dioksida kemudian dioksidasi menggunakan oksigen dengan keberadaan katalis vanadium(V) oksida:
- 2 SO2
+ Ozon2(g) → 2 SO3
(g) (dengan kesanggupan V2O5)
Welirang trioksida diserap ke intern 97-98% H2SO4
menjadi oleum (H2S2O7), pun dikenal bagaikan cemberut sulfat berasap. Oleum kemudian diencerkan ke dalam air menjadi bersut sulfat pekat.
- H2SO4
(l) + SO3
→ H2S2Udara murni7
(l)
- H2S2Ozon7
(l) + H2O (l) → 2 H2SO4
(l)
Perhatikan bahwa pembauran langsung SO3
ke intern air tidaklah praktis karena reaksi belerang trioksida dengan air yang bersifat eksotermik. Reaksi ini akan membentuk aerosol korosif yang akan runyam dipisahkan.
- SO3(g) + H2O (l) → H2SO4(l)
Sebelum masa 1900, kebanyakan asam sulfat diproduksi dengan proses sasak.[5]
Kebiasaan-adat fisika
[sunting
|
sunting sumur]
Bentuk-rancangan senderut sulfat
[sunting
|
sunting mata air]
Sungguhpun asam sulfat yang mendekati 100% bisa dibuat, ia akan melepaskan SO3
pada tutul didihnya dan menghasilkan asam 98,3%. Asam sulfat 98% lebih stabil buat disimpan, dan ialah bentuk bersut sulfat yang paling umum. Asam sulfat 98% rata-rata disebut laksana
asam sulfat pekat. Terletak berbagai spesies konsentrasi asam sulfat yang digunakan untuk bermacam-macam keperluan:
- 10%,
bersut sulfat luluh
bikin kegunaan laboratorium, - 33,53%,
asam aki, - 62,18%,
senderut bilik
atau
cemberut p - 73,61%,
asam menara
atau
senderut glover, - 97%,
bersut pekat.
Terletak juga cemberut sulfat dalam berbagai kemurnian. Dur teknis H2SO4
tidaklah suci dan berkali-kali bercat, namun cocok cak bagi digunakan lakukan membuat serat. Mutu salih asam sulfat digunakan lakukan membuat obat-obatan dan zat warna.
Apabila SO3(g)
dalam pemfokusan panjang ditambahkan ke dalam senderut sulfat, H2S2O7
akan terbentuk. Senyawa ini disebut sebagai
asam pirosulfat,
asam sulfat berasap, maupun
oleum. Sentralisasi oleum diekspresikan sebagai %SO3
(disebut %oleum) atau %H2SO4
(jumlah asam sulfat nan dihasilkan apabila H2O ditambahkan); pemfokusan yang awam adalah 40% oleum (109% H2SO4) dan 65% oleum (114,6% H2SO4). H2S2O7
murni terwalak dalam rang padat dengan noktah leleh 36 °C.
Asam sulfat tulen riil larutan bening sama dengan minyak, dan oleh karenanya sreg zaman sangat ia dinamakan ‘minyak vitriol’.
Polaritas dan konduktivitas
[sunting
|
sunting sumur]
H2SO4
anhidrat yaitu hancuran yang dahulu polar. Ia n kepunyaan vonis dielektrik sekitar 100. Konduktivitas listriknya juga tinggi. Kejadian ini diakibatkan oleh disosiasi yang disebabkan maka itu swa-protonasi, disebut bagaikan autopirolisis.[6]
- 2 H → H + HSO
Konstanta kesetimbangan autopirolisisnya merupakan[6]
- Kap(25 °C)= [H][HSO] = 2,7 × 10−4.
Dibandingkan dengan konstanta keadilan air, Kw
= 10−14, kredit konstanta kesetimbangan autopirolisis asam sulfat 1010
(10 triliun) kali lebih kecil.
Walaupun asam ini memiliki viskositas nan pas tinggi, daya hantar efektif ion H dan HSO tataran dikarenakan mekanisme ulang alik proton intra anasir, menjadikan bersut sulfat seumpama konduktor yang baik. Ia pula adalah pelarut yang baik kerjakan banyak reaksi.
Kesetimbangan kimiawi asam sulfat senyatanya lebih rumit daripada yang ditunjukkan di atas; 100% H2SO4
mengandung beragam spesi dalam kesetimbangan (ditunjukkan dengan kredit milimol saban kg pelarut), adalah: HSO (15,0), H (11,3), H (8,0), HS (4,4), H (3,6), H (0,1).[6]
Resan-rasam kimia
[sunting
|
sunting sumber]
Reaksi dengan air
[sunting
|
sunting sumber]
Reaksi hidrasi senderut sulfat sangatlah eksotermik. Selalu tambahkan asam ke dalam air dan jangan menyungsang menambahkan air ke dalam asam. Air memiliki massa varietas yang lebih rendah daripada cemberut sulfat dan mendekati mengapung di atasnya, sehingga apabila air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, anda akan bisa mendidih dan bereaksi dengan keras. Reaksi yang terjadi yakni pembentukan ion hidronium:
- H2SO4
+ H2Udara murni → H3Udara murni+
+ HSO - HSO + H2O → H3Ozon+
+ SO
Karena hidrasi asam sulfat secara termodinamika difavoritkan, asam sulfat adalah zat pendehidrasi yang sangat baik dan digunakan buat mengeringkan biji kemaluan-buahan. Keterikatan asam sulfat terhadap air cukuplah kuat sedemikiannya dia akan memisahkan atom hidrogen dan oksigen berasal suatu senyawa. Sebagai contoh, mencampurkan pati (C6H12Ozon6)
kaki langit
dengan cemberut sulfat pekat akan menghasilkan karbonium dan air nan terserap internal senderut sulfat (nan akan mengencerkan asam sulfat):
- (C6H12O6)
n
→ 6n
C + 6cakrawala
H2O
Efek ini bisa dilihat detik asam sulfat pekat diteteskan ke permukaan kertas. Selulosa bereaksi dengan asam sulfat dan menghasilkan karbon yang akan kelihatan seperti sekuritas pembakaran kertas. Reaksi yang lebih dramatis terjadi apabila asam sulfat ditambahkan ke n domestik satu sendok teh gula. Seketika ditambahkan, sukrosa tersebut akan menjadi karbon berpori-pori nan mengembang dan mengeluarkan raksi sebagaimana karamel.
Reaksi lainnya
[sunting
|
sunting sumber]
Seumpama asam, bersut sulfat bereaksi dengan biasanya basa, menghasilkan garam sulfat. Seumpama teoretis, garam tembaga tembaga(II) sulfat dibuat dari reaksi antara tembaga(II) oksida dengan asam sulfat:
- CuO + H2SO4
→ CuSO4
+ H2Udara murni
Bersut sulfat juga dapat digunakan untuk mengasamkan garam dan menghasilkan asam yang lebih langlai. Reaksi antara natrium asetat dengan asam sulfat akan menghasilkan asam asetat, CH3COOH, dan natrium bisulfat:
- H2SO4
+ CH3COONa → NaHSO4
+ CH3COOH
Keadaan yang separas kembali dolan apabila mereaksikan asam sulfat dengan kalium nitrat. Reaksi ini akan menghasilkan cemberut nitrat dan endapat potasium bisulfat. Detik dikombinasikan dengan bersut nitrat, cemberut sulfat berperilaku misal asam sekalian zat pendehidrasi, membentuk ion nitronium NO, yang berarti dalam reaksi nitrasi yang melibatkan substitusi aromatik elektrofilik. Reaksi jenis ini sangatlah penting dalam kimia organik.
Asam sulfat bereaksi dengan kebanyakan metal via reaksi penggantian tunggal, menghasilkan asap hidrogen dan logam sulfat. H2SO4
encer menyerang ferum, aluminium, seng, mangan, magnesium dan nikel. Saja reaksi dengan timah dan tembaga memerlukan cemberut sulfat yang semok dan pekat. Timbal dan tungsten tidak bereaksi dengan bersut sulfat. Reaksi antara asam sulfat dengan logam biasanya akan menghasilkan hidrogen seperti yang ditunjukkan pada persamaan di asal ini. Namun reaksi dengan rejasa akan menghasilkan sulfur dioksida ketimbang hidrogen.
- Fe(s)
+ H2SO4
(aq)
→ H2
(g)
+ FeSO4
(aq)
- Sn(s)
+ 2 H2SO4
(aq)
→ SnSO4
(aq)
+ 2 H2Udara murni(l)
+ SO2
(g)
Hal ini dikarenakan asam pekat seksi biasanya berperan andai oksidator, manakala senderut luluh bertindak sebagai asam biasa. Sehingga ketika asam pekat semok bereaksi dengan seng, rejasa, dan tembaga, ia akan menghasilkan garam, air dan welirang dioksida, manakahal asam lumer nan berpose dengan logam seperti seng akan menghasilkan garam dan hidrogen.
Bersut sulfat menjalani reaksi substitusi aromatik elektrofilik dengan paduan-senyawa aromatik, menghasilkan senderut sulfonat tersapu:[7]
Kegunaan
[sunting
|
sunting sumber]
Asam sulfat ialah komoditas kimia yang lewat berharga, dan sebenarnya pula, produksi asam sulfat satu negara merupakan indikator yang baik terhadap kekuatan industri negara tersebut.[8]
Kegunaan utama (60% berasal besaran produksi di seluruh dunia) bersut sulfat adalah dalam “metode basah” produksi asam fosfat, yang digunakan cak bagi menciptakan menjadikan rabuk fosfat dan juga trinatrium fosfat untuk deterjen. Pada metode ini, batuan fosfat digunakan dan diproses lebih dari 100 juta ton setiap tahunnya. Bahan-bahan halal yang ditunjukkan pada persamaan di sumber akar ini merupakan fluorapatit, sungguhpun komposisinya dapat berjenis-jenis. Sasaran absah ini kemudian diberi 93% asam suflat untuk menghasilkan zat kapur sulfat, hidrogen fluorida (HF), dan asam fosfat. HF dipisahan sebagai asam fluorida. Proses keseluruhannya boleh ditulis:
- Ca5F(PO4)3
+ 5 H2SO4
+ 10 H2O → 5 CaSO4•2 H2O + HF + 3 H3PO4
Asam sulfat digunakan intern jumlah yang besar makanya industri ferum dan baja bikin ki menenangkan amarah oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri mobil. Asam nan mutakadim digunakan berulangulang didaur ulang dalam kilang regenerasi bersut panggung (Spent Acid Regeneration (SAR) plant). Kilang ini membakar cemberut bekas dengan asap kalimantang, gas penggilingan, sasaran bakar minyak, atau sumber mangsa bakar lainnya. Proses pembakaran ini akan menghasilkan gas sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3) yang kemudian digunakan bakal menciptakan menjadikan bersut sulfat yang “yunior”.
Amonium sulfat, yang merupakan kawul nitrogen yang penting, umumnya diproduksi laksana produk sampingan mulai sejak jentera pemroses kokas untuk produksi besi dan baja. Mereaksikan amonia nan dihasilkan pada dekomposisi termal alai-belai bara dengan asam sulfat gelanggang mengizinkan amonia dikristalkan keluar misal garam (sering boleh jadi berwarna coklat karena kontaminasi besi) dan dijual kepada industri agrokimia.
Kegunaan asam sulfat lainnya yang penting adalah bagi pembuatan aluminium sulfat. Alumunium sulfat dapat bereaksi dengan sejumlah mungil sabun pada jamur pulp plano lakukan menghasilkan aluminium karboksilat nan membantu menjenuhkan serat pulp menjadi permukaan plano yang gentur. Aluminium sulfat pula digunakan buat membuat aluminium hidroksida. Aluminium sulfat dibuat dengan mereaksikan bauksit dengan senderut sulfat:
- Al2O3
+ 3 H2SO4
→ Al2(SO4)3
+ 3 H2O
Bersut sulfat juga memiliki berbagai kegunaan di industri kimia. Seumpama contoh, asam sulfat yakni katalis asam yang umumnya digunakan untuk mengubah sikloheksanonoksim menjadi kaprolaktam, nan digunakan lakukan membuat nilon. Ia juga digunakan untuk membuat asam klorida dari garam melalui proses Mannheim. Banyak H2SO4
digunakan intern pengilangan bensin, contohnya sebagai katalis untuk reaksi isobutana dengan isobutilena yang menghasilkan isooktana.
Siklus sulfur-iodin
[sunting
|
sunting sumber]
Siklus sulfur-yodium adalah sederet proses termokimia yang digunakan untuk mendapatkan hidrogen. Ia terdiri dari tiga reaksi ilmu pisah yang keseluruhan reaktannya adalah air dan keseluruhan produknya adalah hidrogen dan oksigen.
-
2
H2SO4
→ 2
SO2
+ 2
H2Ozon
+
O2
(830 °C) I2
+
SO2
+ 2
H2O
→ 2 HI +
H2SO4
(120 °C) 2 HI →
I2
+
H2
(320 °C)
Senyawa welirang dan iodin didaur dan digunakan ulang. Proses ini berperilaku endotermik dan haruslah terjadi pada suhu yang tinggi. Siklus belerang iodin waktu ini ini sedang diteliti sebagai metode nan praktis lakukan mendapatkan hidrogen. Namun karena pemanfaatan asam korosif yang pekat pada temperatur nan jenjang, ia dapat menimbulkan risiko bahaya keselamatan yang raksasa apabila proses ini dibangun dalam skala segara.
Sejarah
[sunting
|
sunting sumber]
Besi(II) sulfat heptahidrat
Tembaga(II) sulfat pentahidrat
Alkimiawan abad ke-8 Duli Musa Jabir bin Hayyan (Geber) dipercayai bagaikan penemu cemberut sulfat. Asam ini kemudian dikaji oleh alkimiawan dan dokter Persia abad ke-9 Ar-Razi (Rhazes), yang mendapatkan zat ini dari distilasi tandus mineral yang mengandung metal(II) sulfat heptahidrat, FeSO4
• 7H2O, dan tembaga(II) sulfat pentahidrat, CuSO4
• 5H2O. Detik dipanaskan, campuran-campuran ini akan terurai menjadi besi(II) oksida dan tembaga(II) oksida, membebaskan air beserta sulfur trioksida yang akan bergabung menjadi larutan asam sulfat. Metode ini dipopulerkan di Eropa melalui terjemahan-terjamahan buku-buku Arab dan Persia.
Asam sulfat dikenal oleh alkimiawan Eropa abad pertengahan sebagai
patra vitriol. Pengenalan vitriol berasal semenjak bahasa Latin
vitreus
yang berguna ‘gelas’, merujuk pada pengejawantahan garam sulfat nan seperti gelas, disebut sebagai garam vitriol. Garam-garam ini membentangi tembaga(II) sulfat (vitriol sensasional), seng sulfat (vitriol putih), besi(II) sulfat (vitriol mentah), besi(III) sulfat (vitriol Mars), dan kobalt(II) sulfat (vitriol merah).
Garam-garam vitriol tersebut merupakan zat yang paling penting privat alkimia, nan digunakan kerjakan menemukan bencana filsuf. Vitriol yang lampau murni digunakan umpama alat angkut reaksi zat-zat lainnya. Hal ini dikarenakan cemberut vitriol bukan bereaksi dengan emas. Pentingnya vitriol dalam alkimia tertumbuk pandangan pada moto alkimia
Visita
Interiora
Terrae
Rectificando
Invenies
Occultum
Lapidem
(‘Kunjungi bagian dalam bumi dan murnikanlah, anda akan menemukan godaan rahasia’) yang ditemukan dalam
L’Azoth des Philosophes
karya alkimiawan abad ke-15 Basilius Valentinus, .
Pada abad ke-17, kimiawan Jerman Belanda Johann Glauber membuat asam sulfat dengan membakar sulfur bersamaan dengan kalium nitrat, KNO3, dengan keberadaan uap. Kalium nitrat tersebut terurai dan mengoksidasi sulfur menjadi SO3, nan akan bergabung dengan air membentuk asam sulfat. Pada waktu 1736, Joshua Ward, ahli farmasi London, menunggangi metode ini bakal memulai produksi senderut sulfat berskala besar.
Sreg tahun 1746 di Birmingham, John Roebuck mengadaptasikan metode ini ke internal suatu bilik, nan dapat menghasilkan cemberut sulfat kian banyak. Proses ini disebut bak
proses bilik, yang mengijinkan produksi asam sulfat secara efektif. Setelah berbagai reformasi, metode ini menjadi proses barometer produksi asam sulfat sepanjang hampir dua abad.
Pada tahun 1831, saudagar asam cuka Britania Peregrine Phillips mematenkan proses afiliasi, yang lebih gemi dalam memproduksi welirang trioksida dan asam sulfat. Sekarang, dekat semua produksi asam sulfat dunia menggunakan proses ini.
Keselamatan
[sunting
|
sunting sumber]
Bahaya makmal
[sunting
|
sunting mata air]
Tetesan 98% asam sulfat akan dengan segera membakar jeluang tisu menjadi karbon
Kebiasaan-sifat asam sulfat nan korosif diperburuk maka itu reaksi eksotermiknya dengan air. Luka bakar akibat asam sulfat berpotensi bertambah buruk tinimbang luka bakar akibat senderut lestari lainnya. Keadaan ini dikarenakan adanya lampiran kebinasaan jaringan karena dehidrasi dan kerusakan termal sekunder akibat pelepasan panas maka dari itu reaksi bersut sulfat dengan air.
Bahaya akan semakin meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi cemberut sulfat. Bahkan, asam sulfat luluh (sekitar 1 M, 10%) boleh mendehidrasi daluang apabila jelmaan bersut sulfat tersebut dibiarkan kerumahtanggaan waktu yang lama. Oleh karena itu, enceran asam sulfat yang sederajat atau lebih berusul 1,5 M diberi tanda “CORROSIVE” (korosif), manakala larutan lebih segara dari 0,5 M dan lebih kecil berbunga 1,5 M diberi label “IRRITANT” (iritan). Asam sulfat berasap (oleum) tidak dianjurkan bikin digunakan dalam sekolah karena bahaya keselamatannya yang sangat tingkatan.
Preservasi pertama yang standar dalam menangani tumpahnya asam sulfat ke kulit yakni dengan mengirai jangat tersebut dengan air setinggi-tingginya. Penyabunan dilanjutkan selama 10 sampai 15 menit untuk mendinginkan jaringan di sekitar luka bakar cemberut dan untuk pergi kerusakan sekunder. Pakaian yang terinfeksi oleh asam sulfat haruslah dilepaskan dengan segera dan lekas bilas kulit yang berkontak dengan rok tersebut.
Pembuatan cemberut sulfat melemah kembali berbahaya karena pemenuhan panas selama proses pengenceran. Cemberut sulfat pekat haruslah majuh ditambahkan ke air, bukan sebaliknya. Penambahan air ke asam sulfat pekat dapat menyebabkan tersebarnya aerosol asam sulfat, bahkan dapat menyebabkan ledakan. Pembuatan cair lebih berpangkal 6 M (35%) yakni yang paling berbahaya karena panas yang dihasilkan layak menggiurkan untuk mendidihkan asam luluh tersebut.
Bahaya industri
[sunting
|
sunting sumber]
Walaupun asam sulfat tidak mudah tutung, kontak dengan logam dalam kasus tuangan cemberut boleh menyebabkan pemuasan gas hidrogen. Penyebaran aerosol asam dan gas welirang dioksida menambah bahaya kebakaran yang melibatkan asam sulfat.
Asam sulfat dianggap enggak beracun selain bahaya korosifnya. Risiko terdepan asam sulfat adalah kontak dengan kulit nan menyebabkan luka bakar dan penyedotan aerosol asap. Paparan dengan aerosol bersut pada konsentrasi tinggi akan menyebabkan iritasi mata, susukan pernapasan, dan membran mukosa yang parah. Iritasi akan mereda dengan cepat sehabis paparan, lamun terdapat risiko edema paru apabila kebinasaan jaringan makin parah. Pada konsentrasi rendah, simtom-simtom akibat bayangan kronis aerosol asam sulfat yang paling lazimnya dilaporkan yaitu pengikisan gigi. Indikasi kerusakan kronis saluran fotosintesis masih belum jelas. Di Amerika Serikat, batasan paparan nan diperbolehkan ditetapkan sebagai 1 mg/m³. Terdapat pula laporan bahwa penelanan senderut sulfat menyebabkan defisiensi vitamin B12 dengan degenarasi gabungan subakut.
Pembatasan hukum
[sunting
|
sunting sumber]
Perbelanjaan internasional asam sulfat dikontrol oleh Konvensi Perhimpunan Bangsa-Nasion Akan halnya Pemberantasan Peredaran Gelap Narkotika dan Psikotropika tahun 1988, yang memangkalkan asam sulfat di Diagram II konvensi tersebut sebagai bulan-bulanan ilmu pisah yang sering digunakan dalam produksi liar narkotika ataupun psikotropika.[9]
Di Indonesia, konvensi ini disahkan oleh Undang-Undang Dasar Nomor 7 Tahun 1997.[10]
Bacaan
[sunting
|
sunting sendang]
-
^
a
b
c
d
SULFURIC ACID, concentrated (> 51% and < 100%), International Programme on Chemical Safety, diakses sungkap
2016-02-29
-
^
Sulfuric acid
, diakses terlepas
2016-02-29
-
^
Lide, D.R. (2007),
CRC Handbook of Chemistry and Physics
(edisi ke-88th), Boca Raton, FL: CRC Press, Taylor & Francis, hlm. 8–41
-
^
Horizon.M. Orlando, T.B. McCord, G.A Grieves, Icarus 177 (2005) 528–533 -
^
Edward M. Jones, “Chamber Process Manufacture of Sulfuric Acid,” Industrial and Engineering Chemistry, Nov 1950, Vol 42, No. 11, pp 2208-10. -
^
a
b
c
Greenwood, Norman N.; Earnshaw, A. (1997),
Chemistry of the Elements
(edisi ke-2), Oxford: Butterworth-Heinemann, ISBN 0-7506-3365-4
-
^
F. A. Carey. “Reactions of Arenes. Electrophilic Aromatic Substitution”.
On-Line Learning Center for Organic Chemistry. University of Calgary. Diarsipkan dari versi murni tanggal 2008-02-26. Diakses copot
2008-01-27
.
-
^
Chenier, Philip J.
Survey of Industrial Chemistry, pp 45-57. John Wiley & Sons, New York, 1987. ISBN. -
^
Annex to Form D (“Red List”) Diarsipkan 2008-02-27 di Wayback Machine., 11th Edition, January 2007 (pg. 4). International Narcotics Control Board. Vienna, Austria; 2007. -
^
Situs Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan: Undang-Undang Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1997 Akan halnya Pengesahan United Nations Conventions Against Illicit Traffic In Narcotic Drugs and Psychotropic Substances, 1988 (Konvensi Perserikatan Bangsa-Nasion Mengenai Pemberantasan Peredaran Terlarang Narkotika dan Psikotropika, 1988)
- A New Certificate Chemistry, Heinemann Educational Publishers, A Holderness and J Lambert, Heinemann, 1976.
- Institut National de Recherche et de Sécurité. (1997). “Acide sulfurique”.
Fiche toxicologique n°30, Paris: INRS, 5 pp. - Handbook of Chemistry and Physics, 71st edition, CRC Press, Ann Arbor, Michigan, 1990.
- Agamanolis DP. Metabolic and toxic disorders. In: Prayson R, pengedit. Neuropathology: a piutang in the foundations in diagnostic pathology series. Philadelphia: Elsevier/Churchill Livingstone, 2005; 413-315.
Pranala luar
[sunting
|
sunting perigi]
-
(Inggris)
International Chemical Safety Card 0362 -
(Inggris)
NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazards -
(Inggris)
External Material Safety Data Sheet Diarsipkan 2007-10-11 di Wayback Machine. -
(Inggris)
Sulfuric acid analysis – titration freeware -
(Inggris)
Sulfuric Acid density and pH-value at t=20 °C
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sulfat