jawaban bahasa indonesia kelas 7 hal 207

Cerita binatang
adalah
sebuah karya sastra Indonesia yang mengisahkan sifat, sikap, atau watak makhluk melalui dalang hewan atau binatang kerumahtanggaan kisah. Sebagai karya sastra, salah satu ciri paling menonjol bersumber sebuah fabel adalah pengusahaan bahasa tercecer. Hal ini dimaksudkan agar baik inti cerita dan pesan dari sebuah fabel dapat dimengerti dengan mudah maka itu seluruh galangan, terutama anak asuh-momongan.

Pembahasan

Pada kesempatan ini, soal meminta kita kerjakan menyajikan perbandingan watak dalang kerumahtanggaan narasi cerita binatang “Semua Partikular” dengan nasib substansial serta menyajikan ikhtisar perantaraan keadaan sreg cerita binatang tersebut. Berikut mbak akan mengepas menjawab soal tersebut.

1, Menentukan tokoh dan watak pencetus

-. Ulu -> sombong -> bukti: dan tendang ke pantat  sebagaimana ini! Ups, ampunan, kakimu kan pendek

–  Semut -> penyabar, meski kesal dengan sikap Ulu, tidak membalasnya dengan kekerasan -> bukti: Semut sahaja dapat menatap Ulu dengan kesal. Semut bukan dapat berenang  karena ia berjalan.

– Ikan -> penyabar, biar kesal dengan sikap Ulu, tidak membalasnya dengan kekerasan -> bukti: Apa yang Ulu katakan sangat menusuk hati Ikan. Iwak menatap ke arah  tubuhnya yang berjangat, habis menatap ke arah jasad licin Ulu. Ikan  nan makan bunga pun berenang meninggalkan Ulu ke sisi bendungan yang  tidak.

– Burung -> bijak -> Itulah yang kumaksud Ulu, kita sendirisendiri memiliki  faedah sendiri. Semut bukan bisa berenang sepertimu, tetapi ia boleh  menyusup ke tempat-tempat boncel yang tidak dapat kau lewati. Ikan tidak  boleh melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bernapas di sumber akar air. Kamu  bukan seharusnya menghina mereka!

a) Segala apa latar fabel di atas? Apakah kali meres fabel di atas diubah

menjadi flat atau sekolah?

JAWABAN: PINGGIR Empang. LATAR Cerita binatang BISA DIUBAH MENJADI RUMAH Alias SEKOLAH ASAL N kepunyaan BATANG Tanaman DAN KOLAM.

b) Pesan apa yang ingin disampaikan oleh pengarang menerobos cerita binatang di

atas?

JAWABAN: KITA HARUS MENGHARGAI Kekeringan DAN KELEBIHAN SETIAP Basyar.

2. Menentukan nikah situasi

a) Urutkan peristiwa nan dialami maka dari itu Ulu di atas kerumahtanggaan tabulasi di

Awalnya, Ulu berada di pinggir empang.

Tiba-tiba, hujan jatuh.

Lalu, Ulu bersesuai semut dan mengejeknya karena dianggap tak bisa menikmati hujan,

Selanjutnya ia berpatut ikan dan mengejeknya karena tak boleh menikmati hujan.

Kemudian ia antuk dengan burung yang menegurnya karena sudah lalu menghina binatang tak.

Akhirnya beliau menangisi perbuatannya.

b) Mengapa Ulu meremehkan pasangan-temannya?

Ulu merendahkan teman-temannya karena sira menganggap hanya dirinya yang memiliki kelebihan.

c) Ceritakan proses Ulu balasannya menyadari kesalahannya!

Ulu akhirnya menyadari kesalahannya setelah bertemu dengan burung yang menyorot ketidakmampuan Ulu kerjakan memanjat pohon. Sang kontol sekali lagi mengatakan bahwa tak cak semau ciptaan nan lengkap, oleh karena itu tak ada seorangpun nan boleh mencemarkan sosok lain.

d) Daftarlah kepribadian turunan yang diibaratkan plong hewan dan  karakter sato kalis pada fabel di atas!

– Ulu -> angkuh

–  Semut -> penyabar, cak agar kesal dengan sikap Ulu, tidak membalasnya dengan kekerasan

– Ikan -> penyabar, meski kesal dengan sikap Ulu, tidak membalasnya dengan kekerasan

– Titit -> bijak

Ibarat rujukan, berikut kakak sertakan sebagian kutipan referensi tersebut.

Semua Istimewa

Ulu, seekor bongkok plonco, sedang berdiri di pinggir balong. Hari itu langit  lewat gelap dan hari seperti itulah nan Ulu sukai. Tak lama kemudian,  air mulai berlinang perlahan-tanah dari angkasa.

“Hujan abu telah tiba!” Ulu berteriak dengan girang. Ulu pun mulai  bersenandung bersama-sama melompat-loncat mengitari empang. Beliau melihat  semut yang kerdil semenjana berteduh di balik bunga matahari.

“Wahai semut, hujan telah tiba jangan bersembunyi!” seru Ulu kepada semut yang menengah berusaha keras menghindari tetesan air hujan.  Semut menghela berasimilasi dan menatap Ulu dalam-kerumahtanggaan. “Ulu, aku tak  gemar dengan hujan angin. Kamu tatap sungguh mungilnya tubuhku? Air hujan akan  menyeret dan menenggelamkanku ke balong! Aku tidak bisa berenang  sepertimu, makanya aku berlindung,” sahut Semut.

Pelajari lebih lanjut

Pada materi ini, kamu boleh belajar akan halnya fabel:

brainly.co.id/tugas/14328443

Detil jawaban

Papan bawah: VII

Mata pelajaran: Bahasa Indonesia

Portal: Gapura 8 – Mendeskripsikan sesuatu

Kode kategori: 7.1.8

Kata anak kunci: jawaban, fabel, semua istimewa, tokoh, watak, susunan peristiwa

Source: https://brainly.co.id/tugas/21568719