instalasi listrik di rumah memiliki tegangan sambungan 220 v

Distribusi tenaga listrik
adalah tahap akhir dalam pengiriman tenaga elektrik; ini ialah proses mengirimkan listrik dari sistem transmisi listrik menuju ke konsumen setrum. Gardu rotasi terhubung ke sistem transmisi dan menurunkan tegangan transmisinya dengan menggunakan trafo.

Arus ini dibagi menjadi dua fragmen ialah:

• Perputaran Primer:

Ialah jaringan distribusi yang berasal berpangkal jaringan transmisi nan diturunkan tegangannya di Gardu Induk (GI) menjadi Tegangan Madya (TM) dengan nominal tekanan listrik 20;kV yang halal disebut JTM (Jaringan Tegangan Semenjana) lalu disalurkan ke lokasi-lokasi pelanggan elektrik kemudian di turunkan tegangannya di trafo pada balai madat distribusi cak bagi disalurkan ke pelanggan.

• Distribusi Sekunder:

Yaitu jaringan sirkulasi dari balai madat distribusi buat di salurkan ke pelanggan dengan klasifikasi tegangan adv minim adalah 220 V ataupun 380 V (antar fasa). Pelanggan nan mengaryakan tegangan abnormal ini adalah pelanggan paling banyak karena muslihat yang dipakai enggak bersisa banyak. Jaringan dari gardu peredaran dikenal dengan JTR (Jaringan Tegangan Sedikit), lampau berasal JTR dibagi-bakal untuk ke flat pelanggan, saluran yang turut dari JTR ke kondominium pelanggan disebut Sambungan Rumah (SR). Pelanggan tegangan ini banyaknya memperalat setrum suatu fasa, walau terserah beberapa memakai setrum tiga fasa.

Konsumen rumah tingkatan maupun komersial lazimnya terhubung dengan jaringan distribusi sekunder melalui sambungan rumah setrum. Konsumen yang membutuhkan voltase yang lebih hierarki dapat mengajukan permohonan cak bagi kontan terhubung dengan jaringan sirkulasi primer, atam ke level subtransmisi.^[1]

Referensi

[sunting
|
sunting sumber]

Pranala luar

[sunting
|
sunting sumber]

• IEEE Power Engineering Society
• IEEE Power Engineering Society Distribution Subcommittee
• U.S. Department of Energy Electric Distribution website