harga plastik bekas per kg
Ke mana perginya jambang, gelas dan pipet plastik nan Anda lempar?
- Jerome Wirawan
- BBC News Indonesia
Sumber gambar,
BBC Indonesia
Tumpukan botol plastik jenis PET hendak didaur ulang di sebuah tempat di Tangerang Daksina, Provinsi Banten.
Karung demi karung berisi botol plastik datang bersambutan di sebidang tanah nan berlimpah tak jauh berbunga Stasiun Kereta Api Serpong, Tangerang Daksina, Area Banten.
Beberapa perempuan paruh baya di lokasi tersebut sudah tanggap posisinya sendirisendiri.
Sedemikian itu truk pembawa karung tiba, cak semau yang ulem, menakar, menyortir, sebatas mengawal vas-botol plastik itu menjulur secara teratur di sabuk berjalan.
Para perawan itu tergabung dalam Koperasi Pemulung Berdaya, organisasi nan didirikan sejak 2014 berkat sokongan dana mulai sejak Danone Aqua.
Listiarsih, yang mengelola koperasi tersebut, mengaku dia dan rekan-rekannya berlimpah mendaur ulang 95 setakat 100 ton botol plastik berbahan dasar PET (Polyethylene Therepthalate) setiap rembulan. Botol jenis ini banyak dijumpai sebagai kemasan air mineral, minuman soda, dan teh.
“Kami membeli dengan harga Rp5.500 masing-masing kilogram. Kemudian dipilah, kita masukkan ke area giling, dicacah. Karenanya kita jual ke Bandung bakal dibuat biji plastik. Ada juga yang dibikin jadi benang,” terang Listiarsih.
- Seberapa sulit mengajak masyarakat tidak keluarkan sampah ke bengawan?
- Ke mana perginya 1.000 ton sampah di Surabaya?
- Gunung sampah plastik raksasa menyumbat sungai di Indonesia
Motif koperasi ini jelas bisnis. Cuma, menurut Karyanto Wibowo selaku direktur pembangunan terus-menerus Danone Aqua, sokongan kepada para perempuan tersebut penting karena bersambung dengan mileu.
“Kita mau daur ulang, berarti kita ingin
nggak
kepingin harus melibatkan sektor informal yaitu pemulung kerjakan meningkatkan koleksi jambang-botol plastik di mileu. Sampai dengan detik ini kita sudah mengumpulkan lebih dari 12.000 ton plastik setiap tahun. Plastik-plastik itu kita daur ulang,” papar Karyanto kepada koresponden BBC News Indonesia, Jerome Gagah berani.
Sumur tulangtulangan,
BBC Indonesia
Botol-jambangan plastik dari bermacam-macam cap dikumpulkan.
Perputaran pak plastik
Skema daur ulang yang ditempuh perusahaan air mineral tersebut dinilai mampu menjaga perputaran sampul plastik.
Hasil penggalian terbaru lembaga Sustainable Waste Indonesia yang didanai Danone Aqua menunjukkan dari 350.000 ton botol PET yang dikonsumsi setiap tahun secara kebangsaan, sebanyak 216.047 di antaranya berhasil dikumpulkan kembali.
“Yang dikonsumsi masyarakat, terserah yang pula ke jalur daur ulang. Padalah, nan turut ke jalur daur ulang itu mencapai 62%. Ini berarti 62% di antara vas plastik PET nan dikonsumsi mutakadim didaur ulang oleh industri plastiknya,” kata Direktur SWI, Dini Trisyanti.
Sumber rangka,
BBC Indonesia
Botol plastik nan telah dicacah, dikumpulkan, lalu dikirim ke Bandung untuk dijadikan alamat baku pembuatan plastik bungkusan.
Akan tetapi, dalam riset yang sama, sebagian plastik tidak terpecahkan sehingga mencemari mileu.
Privat kajian SWI, dari 100% sampah plastik nan dihasilkan, 69% di antaranya turut ke palagan pembuangan akhir dan belaka 7% yang didaur ulang. Adapun 24% mencemari lingkungan.
Sampah plastik nan dibuang semacam itu saja sangat heterogen, menginjak dari barang flat tangga sehari-hari hingga sedotan.
Meski wujudnya kerdil, sedotan bikin minuman kelongsong gelas plastik belum banyak yang didaur ulang.
Makron, pengepul plastik bekas di Tangerang Selatan, mengaku sedotan jarang dikumpulkan pemulung.
“Bentuknya berlebih kecil,
ngumpulinnya
rumit. Bikin bisa terkumpul satu kilogram
aja, harus dipungut suatu persatu. Kan
nggak
mungkin,” ujarnya.
Mata air gambar,
ANDREJ ISAKOVIC/AFP/Getty Images
Seekor angsa berenang melintasi kumpulan jambangan plastik. Satwa-satwa terancam bahaya jika mereka menelan limbah plastik di sungai, haud, dan osean.
Belum ada solusi
Sepanjang ini, perusahaan pereka cipta minuman sekali lagi belum punya solusi terkait sedotan.
“Kita mengetahui memang cak semau tantangan tercalit dengan reklamasi paket Aqua gelas, khususnya sedotan. Kami menyedang membuat alternatif solusi, barang apa yang bisa kami lakukan tersapu cup,” introduksi Karyanto Wibowo, direktur pembangunan berkelanjutan Danone Aqua.
Tercecernya sampul plastik bekas ini membuktikan bahwa skema daur ulang masih memiliki celah dan tidak lepas dari motif komersial.
- Air di dalam botol Aqua dan Nestle mengandung ‘unsur plastik’
- Ketika penyelam Inggris berenang menembus lautan sampah di Nusa Penida
- Bagaimana Indonesia kurangi sampah plastik di laut sampai 70% puas 2025?
Enri Damanhuri, peneliti lingkungan dari Perkumpulan Teknologi Bandung, mengatakan pemulung selama ini mendapat instruksi semenjak pengepul sampah karena mereka nan mempunyai modal. Selama suatu sampah dipandang kurang bernilai, maka sampah itu bukan didaur ulang dan ditinggalkan serupa itu saja.
“Harus cak semau bank sampah, tapi jumlahnya centung terbatas. Repotnya bank sampah terputus sektor pemasarannya. Bank sampah kan harus menjual. Menjual ke boleh jadi? Kembali ke pemulung yang disuruh pengepul. Harganya centung makin invalid.”
“Seharusnya bank sampah menjual ke sektor yang lebih tinggi. Mereka juga ceceh organ angkut dan sebagainya. Di danau nggak main pemerintah,” papar Enri, yang meneliti pola diseminasi sampah rumah tangga.
Perigi gambar,
Trashbag Community
Relawan mulai sejak komunitas peduli sampah gunung menemukan beragam sampah di gunung, termasuk vas plastik artifisial 1987 silam.
Pemda punya tanggung jawab
Nayaka Lingkungan Nyawa dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mengatakan masalah penyelenggaraan sampah sudah ada regulasi pemerintah yang mengaturnya.
“Dulu saat saya masih di pemerintah kewedanan telah ada aturannya dan ada pelatihan berpokok Jawatan Cipta Karya dan peraturan distrik waktu 1988-1989. Jadi semoga pengelolaan sampah bagi daerah tidak hal hijau,” alas kata Siti Nurbaya di Jakarta, April lalu.
“Saya kira kita semua tahu dan untuk distrik tak boleh galau. Stakeholder di pusat bikin kelainan sampah itu ada KLHK dan PU dan kini berkembang cak semau ESDM karena tersapu energi,” ujar dia.
Karena itu Siti ingin memanggil juga perhatian pemangku keistimewaan di kewedanan terkait peraturan nan sebelumnya mutakadim ada.
- Sampah plastik di Samudera Pasifik ‘meningkat mencolok’
- Indonesia bantah menderma sampah plastik terbesar di wilayah
- Seberapa osean ancaman bahaya plastik di danau dan sungai?
Lambak sampah nasional pada 2017 mencapai 65,8 juta ton. Tentatif, capaian pengurangan sampah nasional doang sebesar 1,3 juta ton atau tetapi 2,12% dari total timbulan sampah.
Biji ini masih jauh dari target tahun 2025 untuk mengurangi timbulan sampah sebanyak 30% ataupun 20,9 juta ton serta penanganan sampah mencapai 70% ataupun 49,9 juta ton.
Sumber gambar,
David Shukman
Indonesia tercatat membuang limbah plastik sebanyak 3,2 juta ton, dan mampu di cumbu kedua misal negara penyumbang sampah plastik ke laut sehabis Cina.
Perubahan perilaku
Bagaimanapun, meski pemerintah harus didorong melakukan perannya, bilang praktisi mileu memfokuskan pentingnya perubahan perilaku.
Renggut acuan Tiza Mafira, pembesar persuasi Indonesia Diet Kocek Plastik, yang mempraktikkan gaya hidup minim plastik.
“Saya mengandalkan galon air mineral. Sekiranya mau menjauhi, saya bopong botol sendiri yang diisi air dari galon tersebut sehingga nggak perlu beli air mineral internal kemasan botol apalagi gelas. Repot memang, tapi harus dibiasakan,” tandasnya.
Menurut peneliti berusul Universitas Georgia, Dr Jenna Jambeck—yang dimuat dalam jurnal
Science
pada 12 Februari 2015—Indonesia membuang limbah plastik sebanyak 3,2 juta ton, dan produktif di urutan kedua laksana negara penyumbang sampah plastik ke laut setelah Cina.
Source: https://www.bbc.com/indonesia/majalah-44220235