Doa Ulang Tahun Bahasa Sunda

Krisdayanti
Krisdayanti DPR Profile.jpg

Krisdayanti pada perian 2019 sebagai anggota DPR-RI fraksi PDI-P

Lahir Kris Dayanti

24 Maret 1975
(jiwa 47)


Batu, Jawa Timur, Indonesia
Merek lain KD

Yanti

Dayanthi (1990 – 1991)

Christ Dayanthy (1987)
Pekerjaan
  • Penyanyi
  • penulis lagu
  • produser
  • pemeran
  • presenter
  • model
  • politikus
Musim aktif 1987–waktu ini
Partai politik PDI-Perjuangan
Laki/cem-ceman

Anang Hermansyah

(m. 1996;
c. 2009)

Raul Lemos

(m. 2011)

Momongan 4, termasuk Aurel Hermansyah
Kerabat Yuni Shara (embok)
Tiang penghidupan nada
Genre Pop
Radas
  • Vokal
  • Piano
Label
  • Pony Canyon
  • Warner Music
  • Le Moesiek Revole
  • Raya Music Entertainment
Artis terkait
  • 3 Diva
  • Anang Hermansyah
  • Siti Nurhaliza
  • Sandhy Sondoro
  • Melly Goeslaw
  • Ajai
  • James F Sundah
  • Yuni Shara
  • Iis Dahlia
Parlemen Badal Rakyat Republik Indonesia

Petahana


Menginjak menjabat


1 Oktober 2019
Presiden Joko Widodo
Pengarah DPR Puan Maharani
Area pemilihan Jawa Timur V
Mayoritas 132.131 (2019)

Kris Dayanti
[a]
(protokoler ditulis
Krisdayanti; lahir 24 Maret 1975) yaitu seorang penyanyi, pemeran, dan politikus Indonesia. Kamu dibesarkan di kota kelahirannya sebelum pindah ke Jakarta pada tahun 1984. Dia menyuji lagu tema film anak-anak
Megaloman
saat usianya masih sembilan tahun. Ketika berusia 12 tahun, Krisdayanti merilis album pertamanya,
Legal Sahaja, tetapi gagal di pasaran. Ia kemudian merintis kariernya dengan mengimak berbagai perlombaan bernyanyi. Berawal berusul kemenangannya di festival Asia Bagus di Jepang lega tahun 1992, tera Krisdayanti melambung di pabrik musik. Anda kemudian berintegrasi dengan Warner Music Indonesia dan merilis album profesional perdananya bertajuk
Terserah
(1995).

Krisdayanti terus merongak sukses kritikal dan komersial di Indonesia melintasi serangkaian album yang rilis menginjak berbunga pertengahan era 1990-an. Setelah kesuksesan singel “Menghitung Hari” di Malaysia plong tahun 1998, Krisdayanti turut tersohor di Asia Tenggara. Puncak kariernya ditandai dengan keberhasilan konser tunggal perdananya,
Konser KD, pada hari 2001, yang mengantarkannya plong gelar Diva Pop Indonesia. Lagu-lagunya yang banyak menjadi hit dan seringnya mengadakan konser menjadikannya penyanyi termahal selama dekade 2000-an, justru, majalah bisnis
Swa
menulis penghasilan Krisdayanti dalam setahun kian osean bersumber Presiden Indonesia.

Krisdayanti menikah dengan musisi Anang Hermansyah pada hari 1996. Rekaman duet pertama Krisdayanti bersama Anang,
Gelojoh
(1996), dibuat bakal membiayai pernikahan mereka. Album tersebut sukses besar di kodian dan menjadikan mereka lawan duet terlaris di Indonesia. Setelah menjalani rumah tangga selama 13 tahun dan berduet kerumahtanggaan okta- ki kenangan, Krisdayanti berparak dengan Anang pada tahun 2009. Engkau kemudian menikah dengan Raul Lemos, seorang pengusaha Timor Leste, pada tahun 2011. Selain berkarier dalam pabrik hiburan, Krisdayanti juga ambau ke kebijakan dan menjadi anggota Dewan Kantor cabang Rakyat Republik Indonesia fraksi PDI-Perbantahan periode 2019–2024.

Bak salah satu ikon penyanyi wanita dalam pabrik musik Indonesia, Krisdayanti mutakadim memenangkan sejumlah penghargaan. Dia dinobatkan seumpama salah satu berpunca “10 Seniman Asia Terbesar” oleh Channel V puas tahun 2005. Pada pergelaran Anugerah Bintang siarah Muzik 2007 di Singapura, ia menjadi wanita Indonesia pertama yang mengakuri “Hadiah Distingtif” atas pencapaiaan kariernya dalam industri musik. Krisdayanti juga yakni salah satu dari “99 Wanita Minimum Berpengaruh di Indonesia” versi majalah
Bola dunia Asia
edisi Oktober 2007 dan “50 Penyanyi Indonesia Terbaik Selama Periode” versi majalah
Rolling Stone
edisi Desember 2010.

Kehidupan dan karier


1975–1991: Masa katai dan awal karier

Krisdayanti tampil sebagai komplet plong salah satu edisi majalah GADIS tahun 1991.

Krisdayanti lahir pada sungkap 24 Maret 1975 di Batu, Jawa Timur berpokok pasangan Trenggono (ayah) nan keturunan Jawa Timur dan Rachma Widadiningsih (ibu) yang berdarah Belanda, Madura.[1]
Menurut sang ayah, namanya berasal berasal bahasa Jawa yaitu
kris
yang berarti pusaka dan
sentral
yang signifikan khasiat, sehingga Krisdayanti adalah pusaka yang punya kekuatan.[2]
Ia memiliki seorang kakak perawan, Yuni Shara, yang kembali koteng penyanyi, serta seorang adik cewek berlainan kiai, Kartika Bibit.[3]
Krisdayanti dibesarkan dalam keluarga nan kurang mampu dan kedua orang tuanya bercerai detik ia masih berusia dua waktu.[4]
Karena tidak n kepunyaan penghasilan patuh, mereka sekeluarga tinggal di apartemen nenek Krisdayanti sampai ia duduk di balai-balai kelas tiga sekolah dasar.[5]

Pembawaan seni Krisdayanti didapatnya dari ayahnya nan adalah seorang pelukis dan seniman keroncong.[4]
Semua keluarga dari pihak ibunya juga mahir menyanyi, kecuali ibunya sendiri. Paman-mamanda Krisdayanti ada yang menjadi penyanyi gereja dan cak semau pula yang melagu di orkes di kampungnya.[5]
Bersama sang ayunda, Yuni, Krisdayanti sudah lalu senang tampil bersenandung dan goyang pinggul sejak mungil. Karena kelincahannya saat bergamat, insan-orang di kampungnya menegur Krisdayanti seperti boneka India.[6]
Ia pula sering menang berbagai rupa lomba berlagu plong saat itu.[5]

Plong tahun 1984, Krisdayanti dibawa ibunya pemindahan ke Jakarta dengan modal Rp350.000 dari hasil patungan keluarga.[5]
Mereka kemudian menyewa rumah petak—rumah berbentuk satu ruangan tanpa kamar—di sebuah gang sempit di Tebet. Untuk membiayai kehidupan mereka di Jakarta, ibunya berkarya di sebuah salon ditambah beberapa tiang penghidupan dalih.[5]
Krisdayanti kemudian dimasukan ke Sanggar Merah Putih pimpinan Toto Sugiarno. Berbunga studio tersebut Krisdayanti mendapat banyak kesempatan menyanyi.[5]
Ia mengisi suara minor di film momongan-momongan
Megaloman
saat masih berusia sembilan hari dan memufakati honor pertamanya sebesar Rp15.000.[7]
Ketika berusia 12 waktu, Krisdayanti membuat memori khusus berjudul
Sahih Cuma
bersama perusahaan rekaman katai bernama Gembala Record. Semata-mata, sejarah pertama dalam kariernya tersebut gagal di kodian.[8]

Kronologi Krisdayanti intern mayapada tarik suara miring mulai mangap di tahun 1990, ketika engkau masuk ke SMA Wilayah 3 Jakarta dan antuk dengan musisi James F. Sundah yang yaitu alumni sekolah tersebut.[9]
Krisdayanti diajak oleh James untuk menyuji dua lagu ciptaannya dalam album kompilasi
The Slow Collections
(1990), serta berduet dalam lagu “Kisah Majuh Kita” pada album tema film
Gubahan Si Emon
(1991). James pula nan memintanya buat mengikuti festival ataupun kompetisi mericau. Pada tahun 1991, Krisdayanti berakibat memenangi salah satu episode
Cipta Pesona Bintang, palagan pencarian bakat di RCTI.[10]
Beliau berkesempatan merekam singel berjudul “Cak bertengger dan Pergi” cak bagi album himpunan
Cipta Pesona Bintang. Puas tahun yang sama, Krisdayanti juga mengimak penyortiran eksemplar remaja populer Dara Sampul. Meskipun sempat didera rasa rendah diri, sira berhasil tampil laksana salah satu finalis kerumahtanggaan kontes tersebut.[11]


1992–1995: Asia Bagus,
Sang Cemplon, dan
Suka-suka

Lega tahun 1992, Krisdayanti mengikuti festival Asia Bagus, sebuah ajang pencarian darah tingkat Asia bentukan Fuji Television.[12]
Tampilnya Krisdayanti pada ajang tersebut adalah mendapat habuan arahan mulai sejak Younky Soewarno dan Chris Pattikawa.[5]
Pada kompetisi tahap semula yang diselenggarakan di Singapura, Krisdayanti berhasil merebut gelar Weekly Champion (juara mingguan), lampau Monthly Champion (juara bulanan). Ia kemudian berhasil menembus grand final di Tokyo, Jepang dan mempersembahkan lagu berjudul “Learning from Love” yang diciptakan oleh Younky Soewarno dan Tengku Malinda. Mendapat penampilannya tersebut, Krisdayanti berakibat dinobatkan perumpamaan Grand Champion (juara umum) Asia Bagus masa pertama.[1]
Kejayaan Krisdayanti di kancah festival berlangsung dengan diraihnya apresiasi FIDOF Awards andai The Young Talented Artist pada festival Bucharest, Rumania pada tahun 1993.[13]

Keberhasilan Krisdayanti di Asia Bagus menarafkan namanya di pabrik hiburan.[10]
Berbekal kemenangan tersebut, ia dikontrak makanya label Pony Canyon untuk rekaman singel yang dirilis di Singapura dan Jepang.[13]
Tiga lagu yang ia rekam, yakni “Lost in the Storm”, “Show Me the Way to Your Heart”, dan “Cherish”, dimuat dalam album pusparagam
The Best of Asia Bagus. Di Indonesia, Krisdayanti didaulat menjadi ikon komoditas kecantikan Mustika Puteri yang diluncurkan pada perian 1992.[14]
Ia mulai merambah dunia seni peran menerobos penampilannya dalam serial terpopuler TVRI ketika itu,
Perputaran udara Rumah Kita, pada keseleo satu episode berjudul “Gadis Manis dalam Gerimis”. Krisdayanti mendapat peran utama untuk pertama kalinya privat sineton unggulan SCTV sejauh tahun 1994 berjudul
Si Cemplon, yang sempat menjadi nama julukannya plong ketika itu.[15]
Ia juga bermain sebagai aktris pendukung dalam sederet kop sinetron seperti
None
(TPI),
Tantangan
(Indosiar), dan
Saat Membagi Saat Menerima
(RCTI).[10]
Di saat namanya semakin terkenal di dunia seni peran, pegangan rekaman Krisdayanti di tanah air lebih-lebih malah terseok. Menurut Krisdayanti, kesulitannya mendapat ajuan pembuatan album di Indonesia disebabkan adanya pemahaman bahwa penyanyi-penyanyi festival umumnya tidak laku jikalau ki kenangan.[10]

Pada waktu 1995, Krisdayanti akhirnya menandatangani kontrak album dengan Hemagita Records, yang kemudian berubah menjadi Warner Music Indonesia.[16]
Di bawah label tersebut, Krisdayanti meluncurkan album profesional perdananya berjudul
Ada. Memori tersebut diproduseri oleh Handy Wijaya, dan melibatkan beragam pencipta lagu seperti Hidung Lesmana, Yudis Dwikorana, dan Mares Soplanit. Ini menjadi album purwa Krisdayanti yang berhasil secara komersial. Singel hit yang muncul dari album ini yakni “Terserah” dan “Penantian”. Melalui ki kenangan ini, label Krisdayanti mulai diperhitungkan di industri rekaman ibu pertiwi.[17]


1996–1999: Akad nikah,
Demap,
Cak acap, dan
Doaku Harapanku

Cinta
(1996) adalah album duet permulaan Krisdayanti bersama Anang. Album ini menjadikan mereka pasangan duet terlaris di Indonesia.

Plong tanggal 22 Agustus 1996, Krisdayanti yang momen itu berusia 21 perian menikah dengan Anang Hermansyah, seorang penyanyi rock sumber akar Jember.[15]
Untuk membiayai pernikahan tersebut, mereka berdua menyedang membentuk demo album duet. Produser Handy Wijaya ternyata terseret dengan demo tersebut dan bersedia mensponsori ijab nikah mereka.[18]
Album duet perdana Krisdayanti dan Anang dirilis dengan judul
Cak acap. Sebanyak 1.000 keping pertama album tersebut diberikan sebagai kado buat undangan yang cak bertengger ke pernikahan mereka.[18]
Album tersebut meledak di pasaran dan dilaporkan terjual hingga suatu miliun piagam.[19]
Banyak hit yang lahir dari album ini seperti “Bosor makan”, “Berartinya Dirimu”, “Di Hati”, dan “Dua Hati”. Krisdayanti dan Anang juga berhasil meraih penghormatan “Album Pop Terbaik” dan “Lagu Pop Terbaik” puas Hadiah Musik Indonesia 1997.[20]

Sepanjang perian 1996 dan 1997, tiang penghidupan Krisdayanti di layar gelas pula semakin bersinar. Sira bermain dalam sinetron
Abad 21
di RCTI, serta
Puri Impian
dan
Amputan Pilihan
di Indosiar. Perannya dalam sinetron
Abad 21
dan
Gula-gula Pilihan
mengantarkannya pada nominasi “Pemeran Wanita Terbaik” pada Festival Sinetron Indonesia pada tahun 1996 dan 1997.[1]
Krisdayanti juga merilis memori tema
Abad 21
yang memuat lagu-lagu dari album
Terserah
dan satu lagu plonco berjudul “Kau dan Aku” yang sukses menjadi hit. Krisdayanti yaitu salah satu berpokok “6 wanita paling berkilau di televisi hari 1996” menurut tabloid
Medalion Indonesia.[1]

Kejayaan duet Krisdayanti bersama Anang berlanjut di album berikutnya berjudul
Kasih
yang diluncurkan lega tahun 1997. Dengan mengusung singel “Demi Cinta” dan “Biar Camar”, ki kenangan ini kembali laku di pasaran dan diganjar pujian double platinum.[13]
Pada musim yang sekufu, Krisdayanti juga mengajuk kompetisi Asia Bagus di Odaiba, Jepang, kali ini untuk diadu dengan para Grand Champion lainnya. Ia pun sekali lagi tampil seumpama pemenang dan dianugerahi piala The Best of Asia Bagus (yang terbaik berasal Asia Bagus).[13]

Krisdayanti melahirkan anak pertamanya, koteng perempuan, yang diberi cap Titania Aurelie Nurhermansyah pada 10 Juli 1998. Bagi merayakan kelahiran putrinya, Krisdayanti merilis album duet bersama Anang yang diberi tajuk
Biji zakar Hati. Album ini mengangkat singel pertama berjudul “Timang-Timang” yang video klipnya digarap di rumah mereka bersama si orok.[21]
Semasa kehamilannya, Krisdayanti pula merilis album tersendiri bertajuk
Pelahap.[17]
Untuk pertama kalinya, Krisdayanti memproduseri sendiri albumnya dan turut batik dua biji pelir lagu. Ia pun dibantu oleh bilang musisi seperti Melly Goeslaw, Oppie Andaresta, Ari Penyimpangan, termasuk suaminya sendiri, Anang. Ki kenangan ini memanen sukses dengan bilang singel hit sama dengan “Ku Tak Sanggup”, “Menghitung Hari”, dan “Masih Ada Waktu” nan yaitu lagu tema kerjakan sinetron berjudul sama. Meskipun dirilis di puncak krisis moneter, album ini berhasil meraih penghargaan double platinum atas penjualannya di Indonesia.[13]

Cak acap
kembali berdampak melambungkan nama Krisdayanti di Asia Tenggara. Beruntung ketenaran “Cak menjumlah Hari”, Warner Music Malaysia kemudian juga meluncurkan edisi idiosinkratis album tersebut nan diberi kop
Cak menjumlah Hari.[22]
Dalam versi rilisan ulang tersebut terletak dua lagu baru ciptaan musisi lokal Malaysia, yaitu “Jangan Biarkan” serta “Hati Ini Sudah Dilukai” yang dibawakan berduet dengan Ajai, penyanyi naik daun Malaysia. Krisdayanti juga diundang ke negara tersebut lakukan melakukan promosi dan menggelar konser di Putra World Trade Center, Kuala Selut.[23]
Pada Anugerah Industri Muzik 1999—kancah pujian musik tertinggi Malaysia—Krisdayanti berhasil memperoleh sanjungan “Memori Indonesia Terbaik”. Anda pula dianugerahi apresiasi “Most Wanted Female Artist” dan “Most Wanted Indonesian Video” oleh MTV Asia Tenggara.[13]

Selama rembulan Ramadan musim 1998, Krisdayanti membintangi sinetron berjudul
Doaku Harapanku
bersama aktor Dicky Wahyudi.[24]
Ia juga merilis singel “Doaku Harapanku” yang dijadikan sebagai lagu tema sinetron tersebut. Sinetron ini mendulang sukses segara dengan perkiraan penonton lebih mulai sejak 80 juta hamba allah.[24]
Tayangan ini juga menjadi pelopor sinetron-sinetron Ramadan di Indonesia plong musim-tahun berikutnya.
Doaku Harapanku
sekali lagi terseleksi menjadi salah satu dari “20 Sinetron Paling kecil Fenomenal” varian tabloid
Bintang Indonesia.[25]
Sekuel sinetron tersebut selanjutnya ditayangkan pada wulan Ramadan 1999.[24]
Acara
Butir-butir Kabari
kemudian menobatkan Krisdayanti sebagai “Seniman Terpopuler 1999”.[1]


2000–2002:
Mencintaimu,
Makin Aku Rajin, dan
Konser KD

Konser KD
(2001) menjadi pementasan nada terbesar yang korespondensi digelar penyanyi wanita domestik sreg momen itu.

Pada tadinya masa 2000, Krisdayanti merilis album individual bertajuk
Mencintaimu. Sama dengan ki kenangan partikular sebelumnya, Krisdayanti terjun langsung sebagai produser rekaman.[26]
Singel purwa berbunga album ini, “Mencintaimu”, bertelur menjadi hit raksasa dan menduduki peringkat purwa lega majemuk tataran lagu di Indonesia. Kejayaan tersebut berlangsung sreg singel-singel berikutnya seperti “Nan Kumau”, “Rembulan”, dan “Jangan Pergi”. Album ini berhasil membawa kemenangan Krisdayanti sreg banyak ajang penghargaan. Puas medan Anugerah Musik Indonesia 2000, Krisdayanti memperoleh dua penghormatan yaitu “Penyanyi Wanita Terbaik” bidang pop progresif dan “Lagu Terbaik” parasan umum bagi “Mencintaimu”.[27]
Krisdayanti juga memborong kategori-kategori penting pada pergelaran patih Hadiah Satelit Muzik di Singapura yaitu “Artis Wanita Terbaik”, “Rekaman Terbaik”, dan “Lagu Terbaik”.[28]
Penghargaan MTV Indonesia 2001 turut mengasihkan trofi “Most Favourite Female” kepada Krisdayanti.[20]
Pecah sisi jual beli,
Mencintaimu
berbuntut mencatat penjualan kian dari 500.000 keping.[29]

Sreg rontok 27 Juni 2000, Krisdayanti melahirkan anak keduanya, seorang junjungan-laki, yang diberi nama Azriel Akbar Hermansyah.[30]
Selepas berputra putranya, Krisdayanti kembali menggarap album duet bersama Anang yang dirilis di penghujung tahun 2000 dengan kop
Kian Aku Cerbak. Pada memori ini, Krisdayanti menjadi produser bersama Anang, serta dibantu makanya beberapa musisi di antaranya Pongki Barata, Denny Chasmala, Andra Ramadhan, dan Andi Rianto.[31]
Didukung maka dari itu singel hit “Makin Aku Cinta”, “Jangan Tak Tetap”, dan “Ujung Usia”, memori duet ini kembali berhasil di murahan dan memperoleh apresiasi platinum.[32]
Krisdayanti dan Anang melayangkan tiga piala Pemberian Musik Indonesia 2001 untuk kategori “Penyayi Duo/Group Terbaik”, “Album Terbaik” dan “Lagu Terbaik”.[33]
“Makin Aku Sering” juga dinobatkan andai “Lagu Terbaik” plong ajang Anugerah Planet Muzik 2002 di Singapura.[34]

Sreg sungkap 20 September 2001, Krisdayanti menggelar konser tunggal perdananya bertajuk
Konser KD
di Plenary Hall, Jakarta Convention Center. Konser ini melibatkan Erwin Gutawa laksana penata irama serta Jay Subiyakto ibarat penata seni.[35]
Pertunjukan yang pun disiarkan secara langsung oleh SCTV ini berlantas sukses dan seluruh karcis konser habis terjual. Konser ini menjadi pementasan nada terbesar nan pernah digelar penyanyi wanita lokal pada saat itu.[36]
Kemenangan konser tersebut berlangsung dengan dirilisnya album live berjenjang
Konser KD
yang berisi lagu-lagu hasil sejarah konser. Sejarah ini turut menambahkan sebuah lagu plonco studio berjudul “Pengabdian Sering” nan dijadikan singel terdepan.[37]
Keberhasilan konser tunggal ini disebut-ujar perumpamaan tutul puncak karier Krisdayanti sebagai penyanyi. Sejak momen itu, gelar Diva Pop Indonesia selalu tertuju puas namanya.[38]
Status tersebut makin terkukuhkan dengan keikutsertaan Krisdayanti intern konser bersama diva-diva Asia Tenggara berjenjang
Diva SEA
di Istora Gelora Bung Karno pada 8 November 2001. Pertunjukan tersebut menampilkan Krisdayanti sebagai wakil Indonesia bersama Vina Panduwinata dan Titi DJ; Siti Nurhaliza, Sheila Majid, dan Fauziah Latiff sebagai duta Malaysia; serta Kuh Ledesma sebagai wakil Filipina.[39]

Selain sukses n domestik dunia musik, pada periode ini Krisdayanti juga eksis seumpama aktris. Krisdayanti membintangi dua judul sinetron yang ditayangkan stasiun SCTV, yaitu
Terpesona
(2000) dan
Mencintaimu
(2001).[40]
Pada bulan Ramadan 2002, Krisdayanti dipasangkan bersama Anjasmara dalam sinetron
Wirid dan Pemberian
yang menanang di Indosiar.[41]
Tayangan ini berhasil mengulang sukses
Doaku Harapanku
dan kembali dibuatkan sekuelnya pada Ramadan tahun berikutnya. Melampaui sinetron-sinetron tersebut ia dua boleh jadi dinominasikan andai “Aktris Terfavorit” pada ajang Panasonic Awards, ialah plong periode 2000 dan 2003. Pada tahun 2002, Krisdayanti sekali lagi dikontrak oleh Trans TV cak bagi memandu programnya sendiri bertajuk
KD Show.[42]
Acara tersebut berhasil menjadi salah satu tayangan calon Trans TV selama dua tahun.[43]

Pada tahun 2003, Krisdayanti melepas album duet bersama Anang yang diberi judul
Memusat Terang.[44]
“Bila Cinta Tak Berdosa” dan “Rapuh” diusung sebagai singel andalan dari rekaman tersebut.
Menuju Panah
diterima cukup baik di picisan, lamun tak menyamai sukses album-sejarah duet mereka terdahulu. Bilang pengamat musik membiji meskipun digarap lebih khusyuk, album ini hanya yakni pengulangan album-album sebelumnya.[44]
Sreg tahun yang sekufu, Krisdayanti meluncurkan sebuah pusat berjudul
Seribu Satu KD
nan ditulis maka dari itu Alberthiene Endah. Selain menceritakan timbul tenggelam perjalanan kehidupan dan kariernya, buku tersebut turut mengedepankan foto-foto unik Krisdayanti hasil jepretan Darwis Triadi dan Jay Subiyakto. Krisdayanti mengatakan buku tersebut merupakan jembatan dengan para penggemarnya.[45]

Pada Anugerah Citra Kartini Indonesia 2003, Krisdayanti menerima penghargaan berwujud pin emas dari Yayasan Citra Penampilan. Pujian tersebut diberikan karena prestasinya yang gemilang di rataan musik dengan tetap menyadari kodratnya seumpama koteng wanita.[46]
Krisdayanti juga membujur ajakan bikin tampil lega perhelatan MTV Asia Awards 2003 di Singapura.[47]
Krisdayanti turut berpartisipasi dalam acara World Peace Music Awards—pementasan dedikasi yang melibatkan para musisi dari berbagai ragam negara—di Garuda Wisnu Kencana, Bali. Krisdayanti mendayukan tiga lagu secara solo diiringi orkestra pimpinan Erwin Gutawa, serta berduet dengan Gloria Gaynor, penyanyi dansa asal Amerika Serikat, dalam sebuah lagu berjudul “Together We Stand”.[48]

Krisdayanti tampil privat konser tunggalnya di Singapura pada 24 Juni 2004

Pada tahun 2004, Krisdayanti kembali merilis sejarah solo bertumpuk
Cahaya
yang diproduseri oleh Erwin Gutawa. Krisdayanti menambahkan partikel irama country kerumahtanggaan rekaman tersebut dan melayani kian banyak lagu-lagu dengan irama cepat dibanding tembang sendu nan sebelumnya menjadi cirinya.[49]
[50]
Sejumlah hit meluncur sukses dari album ini seperti “Pilihlah Aku”, “Cobalah Untuk Setia”, dan “Mahadaya Cinta”. Ki kenangan ini kayun sebanyak 160.000 sahifah dalam dua hari setelah dilepas di pasaran.[51]
Cahaya
kemudian diganjar sanjungan triple platinum atas catatan penjualan lebih dari 450.000 dokumen.[52]
Melangkahi album ini, ia meraih dua penghargaan pada Anugerah Irama Indonesia 2004 yaitu “Sejarah Pop Terbaik” dan “Karya Produksi Terbaik”.[53]
Krisdayanti pun memenangkan kategori “Artis Wanita Terbaik” sreg Anugerah Planet Muzik 2005 di Singapura.[20]

Selama tahun 2004, Krisdayanti berhasil menyelenggarakan banyak konser di berbagai bekas, termasuk di luar negeri. Puas rontok 27 Juni 2004, anda mengadakan konser individual bertajuk
Kurat KD
di Suntec International Exhibition Convention Center, Singapura. Konser yang disponsori Janner Siahaan dengan CLAY Production tersebut berlanjut sukses.[54]
Krisdayanti kemudian menggelar tur konser di heksa- metropolis di Indonesia, yaitu Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Solo, Denpasar, dan Bandung, dari tanggal 18 Juli sebatas 3 Agustus 2004.[55]
Anda pun mengadakan konser tunggal bertajuk
KD Live in Tokyo
di Aprico Hall, Tokyo, Jepang, pada terlepas 4 Desember 2004. Sreg pergelaran tersebut, Krisdayanti turut mengalunkan dua lagu bertata cara Jepang serta sajak dangdut dan keroncong.[56]

Krisdayanti menggelar konser singularis keduanya bertajuk
KD 1530
di Plenary Hall, Jakarta Convention Center pada terlepas 24 Maret 2005.[57]
Konser tersebut dilaksanakan bertepatan dengan ulang tahun ke-30 Krisdayanti dan menandai 15 tahun kariernya sebagai penyanyi profesional. Sebagaimana konser tunggalnya catur masa lalu, konser ini menggandeng Erwin Gutawa sebagai pengarah nada dan Jay Subiyakto sebagai penata artistik. Konser kali ini kembali memanen kesuksesan dan seluruh tiket yang disediakan dulu terjual.[57]

Lega waktu 2005, Krisdayanti merilis singel berjudul “Can’t Remember a Time” yang diciptakan oleh Diane Warren, komposer terkenal asal Amerika Sekutu.[29]
Lagu tersebut dimuat internal album kompilasi bertingkat
Diane Warren Presents Love Songs. Ia juga berduet bersama Melly Goeslaw privat singel berjudul “Cinta” yang dijadikan lagu tema film pimpinan sutradara Rudi Soedjarwo,
Tentang Ia.[29]
Krisdayanti merilis ulang album
Sorot
dalam edisi distingtif dengan empat lagu tambahan, salah satunya yaitu daur ulang semenjak lagu dangdut “Penasaran” ciptaan Rhoma Irama. Plong akhir tahun 2005, Krisdayanti membintangi sinetron Bulan rahmat bersusun
Mukjizat Allah
nan ditayangkan di Indosiar.[58]


2006–2008: 3 Diva, film debut, dan
Krisdayanti

Pada awal hari 2006, Krisdayanti menggelar konser bertajuk
3 Diva
bersama Titi DJ dan Ruth Sahanaya di Plenary Hall, Jakarta Convention Center. Konser yang digagas oleh KD Production bersama Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto tersebut berhasil meneguk sukses.[59]
Kesetiakawanan mereka berlanjut dalam tur konser di tiga ii kabupaten osean lainnya, Surabaya, Bandung, dan Denpasar.[60]
Selepas sukses di Indonesia, 3 Diva melesat di Malaysia. Konser mereka dilangsungkan di Stadium Putra Jabal Jalil, Kuala Selut pada tanggal 25 Maret 2007.[61]
Sehabis itu, 3 Diva bersama Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto selalu tampil bersama dalam berbagai kesempatan. 3 Diva kemudian juga meluncurkan ki kenangan himpunan berjudul
Semua Jadi Suatu. Ki kenangan tersebut sakti lagu-lagu yang dibawakan mereka momen konser dan menyampaikan singel andalan “Semua Jadi Satu”, sebuah lagu daur ulang terbit Malyda dan 2D.[62]
3 Diva berbuntut memenangkan kategori “Karya Produksi Kooperasi Terbaik” sreg Anugerah Musik Indonesia 2006.[63]

Krisdayanti memulai debut jib lebarnya pada tahun 2006 dengan membintangi film
Tergoda Lagi. Dalam film garapan KD Production dan MPV Pictures tersebut, Krisdayanti dolan sebagai Ungu muda dan dipasangkan dengan aktor Gary Iskak.[64]
Bagi merayakan dasawarsa pernikahannya bersama Anang, Krisdayanti merilis sejarah berlenggek
Sepuluh tahun Pertama. Album ini merupakan pusparagam lagu-lagu hit dari panca album duet mereka utama dengan tambahan tiga buah lagu baru merupakan “Comar Merosot Cinta”, “Tak Pernah Menyesal”, dan “Cinta Bukan Kenangan”.[19]
Rekaman ini didukung maka dari itu musisi Addie MS, Bebi Romeo, dan Pongki Barata.[65]

Pada tahun 2007, Krisdayanti merilis album idiosinkratis yang diberi judul namanya sendiri,
Krisdayanti. Untuk sejarah ini, ia merekrut Melly Goeslaw dan Anto Hoed sebagai produser.[66]
“I’m Sorry Goodbye” dilepas sebagai singel utama dan berhasil menduduki posisi puncak tangga lagu di Indonesia. Kendatipun demikian, memori ini enggak berhasil menyamai keberuntungan album solo Krisdayanti terdahulu di Indonesia. Engkau lebih-lebih tidak memperoleh satupun penghargaan musik nasional. Krisdayanti sampai-sampai memenangkan pujian “Artis Wanita Terbaik” plong Hidayah Bintang beredar Muzik 2008 nan digelar di Mulut sungai Lumpur, Malaysia. Album ini pun kayun di Malaysia dan mendapat penghargaan platinum cak bagi penjualan kian dari 25.000 keping di negara tersebut.[67]
Krisdayanti kembali berganduh dengan Ajai seumpama pasangan duet n domestik lagu “Teradat Kamu” yang dijadikan lagu tema film Malaysia berjudul
1957: Hati Malaya.[20]

Lega penghujung tahun 2007, hubungan 3 Diva bersama Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto berangkat retak. Pada saat itu, 3 Diva dikontrak oleh di Hotel Gran Melia, Jakarta buat tampil lega malam persilihan tahun. Namun, pihak penyelenggara konser tidak berakibat mencapai kerukunan dengan Erwin dan Jay. Konser 3 Diva ketika itu dibantu oleh iringan musik Dian HP.[68]
Beberapa hari setelah konser berlangsung, Erwin dan Jay melampiaskan protes karena 3 Diva tampil minus menyertakan mereka. Menurut Erwin, 3 Diva adalah proyek milik bersama karena didirikan maka dari itu lima hamba allah, yakni Krisdayanti, Titi DJ, Ruth Sahanaya, Erwin Gutawa, dan Jay Subiyakto. Pasca- berhari-hari konfrontasi lalu media, hasilnya 3 Diva dan Erwin-Jay menjejak lega dada. Sejak saat itu, Krisdayanti, Titi DJ, dan Ruth Sahanaya bisa terus menunggangi logo 3 Diva, doang minus racik-tangan Erwin Gutawa dan Jay Subiyakto.[69]
Setelah parak tersebut, mereka merilis album mini bermatra CD multimedia bertajuk
3 Diva. Ki kenangan tersebut ampuh tiga lagu, merupakan “A Lotta Love”, “Adilkah Ini Untukku”, dan “Mencinta”.[70]


2009–2012: Kolaborator baru, pernikahan kedua, dan pause karier

Pada semula perian 2009, Krisdayanti meluncurkan album duet terakhirnya bersama Anang dengan judul
Dilanda Cinta.[20]
Memori ini sekadar menganjurkan satu lagu yunior, “Dilanda Cinta”, sementara sisanya yakni lagu-lagu duet lama mereka. Pada tahun nan sama, Krisdayanti sekali lagi merilis album spesifik bertajuk
Aku Wanita Normal.[20]
Sejarah ini digdaya lagu-lagu lama Krisdayanti, panca di antaranya direkam ulang dengan aransemen baru bersumber Andi Rianto, serta dua lagu baru, “Aku Wanita Resmi” dan “Jangan Biarkan Pelahap Menangis”. Bersamaan dengan peluncuran album tersebut, Krisdayanti mempublikasikan resep keduanya bersama Alberthiene Endah yang diberi tajuk
My Life, My Secret. Dalam pusat bertakaran memoar tersebut, Krisdayanti membuka sendi hidupnya nan lain terekspos sarana seperti kecanduan narkoba dan operasi plastik. Buku tersebut berhasil menjadi
best-seller
di Indonesia.[71]
Krisdayanti pula menyumbangkan suaranya bakal album tema film
Momen Cinta Bertasbih
plong lagu “Menanti Majuh”.[72]

Krisdayanti menggelar konser partikular di Esplanade Concert Hall, Singapura, pada 9 Mei 2009.[73]
Konser yang bermukim di pusat kesenian terbesar Singapura tersebut terselenggara atas permintaan sewaktu makanya promotor di sana, Kevin Chin. Krisdayanti juga dilaporkan menerima bayaran sekelas penyanyi internasional yang tampil di Singapura. Konser tersebut berjalan sukses dengan iringan Magenta Combo Orchestra pimpinan Andi Rianto.[74]
Di bawah payung KD Production, ia juga menggarap konser individual perdana Melly Goeslaw bertajuk
Glow, Melly Goeslaw in Concert 2009
di Tennis Indoor Senayan.[75]

Sepulang ibadah umrah pada pertengahan Agustus 2009, Krisdayanti memutuskan untuk mengakhiri 13 waktu pernikahannya bersama Anang.[76]
Parak mereka kemudian menjadi sorotan luas di kendaraan perian, terlebih dengan munculnya rumor perselingkuhan. Krisdayanti biasa menjawat prestise janda secara hukum pada 22 Oktober 2009 dan kedua momongan dari pernikahan mereka diasuh oleh Anang.[77]
Setelah bercerai dengan Anang, Krisdayanti dikabarkan menjalin hubungan dengan Raul Lemos, koteng pengusaha sumber akar Timor Leste. Hubungan tersebut juga menjadi kontroversi di ki alat setelah diketahui ternyata Raul saat itu masih terikat martabat perkawinan.[78]

Lega akhir tahun 2009, Krisdayanti merilis album duet bersama penyanyi Malaysia Siti Nurhaliza yang diberi judul
CTKD: Canda, Rintihan, Ketawa, Duka.[79]
Meskipun adv minim mendapat sambutan di Indonesia, album ini berhasil meraih kesuksesan di Malaysia dengan singel hit berjudul “Amarah”. Pada pergelaran Anugerah Industri Muzik 2010 di Kuala Lumpur, Krisdayanti mengakui dua pujian yakni “Persembahan Vokal Berkumpulan N domestik Lagu” bagi duetnya bersama Siti Nurhaliza dalam lagu “Amarah” serta “Lagu Bahasa Melayu Terbaik Yang Dipersembahkan Maka itu Artis Asing Negara” untuk lagu solonya “Aku Wanita Biasa”.[80]
Krisdayanti juga bermitra dengan Maia Estianty privat singel berjudul “Dia di Hatiku Selamanya”. Lagu tersebut kemudian dimasukan ke privat ki kenangan mini bertajuk
Cintaku Kan Kerap Menemanimu
(2011) bersama tiga singel lainnya yaitu “Cintaku Kan Rajin Menemanimu”, “Aku Pasti Pula”, serta kerja sama bersama Yuni Shara dan Iis Dahlia, “Nurleila”.[81]

Krisdayanti menikah dengan Raul Lemos lega terlepas 20 Maret 2011.[82]
Pernikahan tersebut dikaruniai seorang putri bernama Ariannha Amora Lemos pada 5 September 2011.[83]
Krisdayanti menyatakan siap untuk meninggalkan dunia hiburan dan menetap di Timor Leste seumpama seorang ibu rumah tangga. Sekadar, engkau kemudian menarik pernyataan tersebut dan mengatakan bahwa engkau ingin terus menyanyi sampai tua sepeti Titiek Puspa. Di pelana kevakumannya, Krisdayanti merekam sebuah lagu ciptaan Bebi Romeo berjudul “Relasi Denganmu” bakal album kompilasi bertajuk
Bebi Romeo Gegana Hits
pada masa 2012.[84]
Pada 12 Desember 2012, Krisdayanti babaran anak keempatnya, seorang putra bernama Kellen Alexander Lemos.[85]
[86]


2013–2018: Reuni 3 Diva,
Konser Traya, dan lagu-lagu tema film

Krisdayanti tampil pada pembukaan sebuah resort di Bencana, Jawa Timur, puas 5 Agustus 2018.

Krisdayanti meluncurkan sejarah hit terbaik berjudul
Persembahan Ratu Belalah
puas akhir tahun 2013. Rekaman ini mengikhtisarkan lagu-lagu terkenal selama bergabung dengan Warner Music Indonesia dari rekaman
Terserah
(1995) hingga
Krisdayanti
(2007) dengan dua lagu baru ciptaan Melly Goeslaw, “Paduka Bosor makan” dan “Bertubi Tubi”. Setelah vakum sejak tahun 2008, Krisdayanti, Ruth Sahanaya, dan Titi DJ sekali lagi tampil misal 3 Diva internal
Konser KFC Lomba Bintang 2: Diva vs. Divo
di Jakarta Convention Center pada Januari 2014.[87]
Mereka lagi merekam lagu berjudul “Selamat Tinggal” dalam album kompilasi
KFC Adu Bintang 2.[88]
Reuni mereka berlantas dengan menggelar konser 3 Diva di MasterCard Theatres, Marina Bay Sands, Singapura pada 16 Agustus 2014.[89]
Ketika tampil di acara Secretaries Week 2014 di Putrajaya International Convention Centre, Malaysia, Krisdayanti menerima penghargaan “The Brand Personality Award 2014” berusul Asia Pacific Brands Foundation.[90]
Krisdayanti juga menggelar konser khas di Plenary Hall, Kuala Lunau Convention Center, Malaysia, pada 22 November 2014.[91]

Krisdayanti tampil diiringi Erwin Gutawa dalam konser
Satu Indonesia: Salute to Guruh Soekarno Putra
di Plenary Hall, Jakarta Convention Center pada 26 November 2014. Ini adalah partisipasi pertamanya dengan Erwin setelah tujuh periode berpisah.[92]
Krisdayanti melebun konser tunggal ketiganya berjudul
Traya
di Plenary Hall, Jakarta Convention Center lega 3 Mei 2015. Ekuivalen seperti dua konser terdahulu, konser ini menyertakan Erwin Gutawa andai penata irama dan Jay Subiyakto misal penata berseni panggung.[93]
Pron bila yang selaras, PAC Martha Tilaar meluncurkan dagangan lipstik terbaru yang terinspirasi oleh Krisdayanti. Lipstik yang diberi nama PAC KD Life No 40 tersebut hanya diproduksi sebanyak 7.000 biji kemaluan dan didedikasikan untuk Krisdayanti yang telah menginjak hidup 40 tahun.[94]

Selain sukses melangsungkan konser, pada tahun yang sama Krisdayanti akhirnya kembali berbuntut mencetak hit setelah sekian lama dengan singel berjudul “Surga nan Tak Dirindukan” nan yakni lagu tema buat film berjudul sama. Lagu ciptaan Melly Goeslaw tersebut membawa keberhasilan Krisdayanti lega Indonesian Box Office Movie Awards 2016 untuk kategori Original Soundtrack Terbaik, serta nominasi Artis Solo Wanita Pop Terbaik pada Anugerah Nada Indonesia 2015.[95]
Ia juga dipercaya bagi melantunkan lagu tema untuk film
Surga yang Tidak Dirindukan 2
lega lagu berjudul “Dalam Kenangan”.[96]
Pada Juli 2016, Krisdayanti merilis dua singel berbarengan secara digital yakni “Sleep to Dream” dan “In Love Again”. Proses rekaman dilakukan di NRG Recording Studios, Blong Angeles, dengan menyentak musisi berkebangsaan Amerika Serikat, Nathan Leone dan Mateo Camargo.[97]
Walaupun sudah lalu mencelapaki dana yang besar, kedua singel tersebut gagal bergema dan proses pembuatan album enggak dilanjutkan.[98]

Lega copot 24–26 Februari 2017, Krisdayanti menggelar tiga konser istimewa secara berturut-turut di Puri Budaya, Ambang Lumpur, Malaysia, dengan judul
Konser Romansa Krisdayanti.[99]
Masih pada periode yang setara, Krisdayanti kembali menyumbangkan suaranya bikin komidi gambar laris, barangkali ini cak bagi
Ayat Ayat Cinta 2
plong lagu yang berjudul sepadan.[100]
Bersama dengan Rossa, Raisa, dan Isyana Sarasvati, ia terkebat dalam konser bertingkat
Ayat Ayat Pelahap in Concert with Live Orchestra – The Colours of Love
di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, pada 20 Desember 2017.[101]
Sreg hari 2018, ia sandar-menyandar dengan Yovie Widianto pada lagu tema berjudul “Satu Sayap Tersisa” untuk film
Hanum & Rangga.[100]
Setelah tiga tahun enggak mengeluarkan karya yunior, Krisdayanti merilis singel daur ulang bermula Shanty, nan berjudul
Hanya Memuji
lagi ciptaan berpokok Melly Goeslaw ini. Boleh jadi ini engkau bekerja sama dengan Sandhy Sondoro dirilis pada tahun 2021.[102]


2019–sekarang: Karier politik

Sesudah sebelumnya adv pernah hampir menjadi calon legislatif mulai sejak Organisasi politik Lever Nurani Rakyat (Hanura) sreg Pemilu 2014,[103]
Krisdayanti karenanya seremonial beradab sebagai calon anggota Dewan Agen Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) pada Pemilu 2019 berasal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Beliau mewakili distrik kelahirannya yaitu Provinsi Pemilihan (Dapil) Jawa Timur V yang meliputi Kabupaten Malang, Kota Malang, dan Kota Gangguan.[104]
Berdasarkan hasil antisipasi pemilu legislatif yang dilakukan KPUD Jawa Timur pada 14 Mei 2019, Krisdayanti berakibat terpilih laksana anggota DPR-RI periode 2019-2024 dengan mengumpulkan 132.131 suara miring lazim.[105]

Keartisan dan citra

Bak penyanyi yang lahir berpokok panggung festival, kemampuan bernyanyi Krisdayanti sejak awal telah terjaga secara otodidak.[106]
Saroni Asikin, sendiri koresponden pertinggal kabar
Suara Merdeka, menyatakan bahwa Krisdayanti “tak semata menjadi penyanyi dengan kualitas vokal yang bagus, tetapi juga seorang penghibur nan kredibel.”[51]
Melly Goeslaw memuji penjiwaan Krisdayanti ketika berkicau. Engkau mengatakan: “Krisdayanti adalah salah satu pendendang Indonesia nan punya penghayatan tinggi. Kalau teknik yang jago banyak banget. Tapi nan bisa menghayati lagu sampai orang merinding ya keseleo satunya KD.”[107]
Penyanyi Mulan Jameela menyatakan bahwa Krisdayanti ialah penyanyi dengan khuluk yang lalu kuat.[108]
Provisional menurut Siti Nurhaliza, selain memiliki celaan yang bagus Krisdayanti pula mahir berimprovisasi.[109]
Pengaruh bermusik Krisdayanti nomplok berpunca penyanyi-pendendang idolanya, ialah Madonna, Mariah Carey, dan Whitney Houston dari kalangan penyanyi sejagat, serta penyanyi Indonesia sebagaimana Titiek Puspa dan Vina Panduwinata.[110]
[111]

Meskipun rani dalam jalur irama pop, Krisdayanti memiliki kemampuan mendayukan berbagai jenis musik, lebih-lebih lintas genre seperti dangdut, keroncong, melayu.[56]
Krisdayanti juga mampu menyanyikan lagu bertempo cepat maupun lambat dengan baik. Sebagian lautan lagu-lagu Krisdayanti diciptakan oleh berbagai musisi. Penghasil lagu yang minimal gelojoh sira serigala bekerja sama di antaranya Melly Goeslaw, yang melahirkan hit terpopuler Krisdayanti “Menotal Masa”.[17]
Anang pula menciptakan dempet semua lagu duetnya bersama Krisdayanti. Anang mengatakan: “setiap aku bikin lagu duet selalu ada parasan pinggul sejarahnya. Mungkin itu nan membuat duet kami kuat.”[112]
Meskipun sejenis itu, Krisdayanti masih menulis sebagian kecil lagu-lagunya seperti “Ku Tak Sanggup” dan “Kerap” pada tahun 1998. Krisdayanti juga memproduseri sendiri beberapa albumnya seperti
Gegares
(1998) dan
Mencintaimu
(2000).[26]

Krisdayanti dikenal andai penghibur yang berpenampilan menarik dan mendapat julukan “Barbie Indonesia”.[113]
Ia menjelaskan: “Bagi saya, penampilan yakni penyakit yang amat serius. Karena para penggemar sudah lalu membayar mahal buat menyaksikan setiap pertunjukan saya, sehingga mereka pantas mendapatkan nan terbaik dari saya. Saya memang membutuhkan dana layak besar lakukan membentur penampilan, tercantum urusan make up.” Prestasi Krisdayanti yang terus berubah cerbak menjadi tren di Indonesia. Anda merupakan artis nan mempopulerkan eksploitasi rambut tampal, tato alis, dan penyambungan rambut.[114]
Ia menjadi artis Indonesia pertama yang punya produk kosmetik sendiri, yakni PAC KD Line yang yakni kerja begitu juga Martha Tilaar.[115]
Bikin menyempurnakan penampilannya, Krisdayanti bersedia dan menerima mutakadim menjalani operasi plastik di beberapa bagian tubuhnya.[3]

Pencapaian dan pengaruh

Krisdayanti merupakan salah satu bintang pop paling berpengaruh di Indonesia.[116]
Surat informasi Singapura
New Straits Times
menyebut Krisdayanti sebagai “legenda irama Indonesia”.[117]
Anda dinobatkan bak salah suatu dari “10 Seniman Asia Terbesar” makanya Channel V pada periode 2005.[118]
Ia menduduki posisi kelima dan menjadi suatu-satunya penyanyi singularis Indonesia intern daftar tersebut. Puas tahun nan sederajat, Krisdayanti menjadi suatu-satunya wanita yang dipilih makanya MTV Indonesia sebagai kandidat “MTV Icon”, bersama Chrisye, Dewa 19, dan Slank.[119]
Pada tontonan Anugerah Planet Muzik 2007 di Singapura, ia kembali menjadi wanita Indonesia permulaan yang menerima “Anugerah Khas” atas pencapaiaan kariernya dalam industri musik.[120]
Krisdayanti menempati daftar “99 Wanita Paling Berpengaruh di Indonesia” versi majalah
Globe Asia
edisi Oktober 2007.[121]
Dalam daftar tersebut ia berada di posisi ke-31, yang merupakan peringkat tertinggi dari kalangan artis. Krisdayanti kemudian didaulat sebagai salah satu dari “50 Pendendang Indonesia Terbaik Selama Masa” oleh majalah
Rolling Stone
puas edisi Desember 2010.[122]

Krisdayanti sudah merilis lebih berpunca 20 album sejauh kariernya, baik secara solo maupun duet, yang telah memberikannya beberapa penghargaan platinum.[20]
Engkau kembali menjadi keseleo suatu artis Indonesia yang paling sering menggelar konser, baik di intern maupun luar kawasan. Berkat popularitasnya tersebut, Krisdayanti yakni pendendang solo Indonesia termahal selama dekade 2000-an, bahkan majalah kulak
Swa
afiliasi menulis bahwa penghasilannya kerumahtanggaan setahun jauh lebih besar berusul Presiden Indonesia.[123]
Menurut pengamat irama Bens Leo yang pernah menangani promosi albumnya, Krisdayanti lega masa kejayaannya menerima honor setakat lebih dari Rp 100 juta sekali tampil.[52]
Media terlebih melaporkan Krisdayanti menerima upahan lebih terbit Rp 2 miliar saat tampil di Singapura puas tahun 2009.[74]
Melintasi sukses “Menghitung Periode” dan konsernya di Estuari Selut pada perian 1999, Krisdayanti menjadi pembuka perkembangan bagi para artis Indonesia lakukan tampil di pabrik nada Malaysia.[124]

Krisdayanti merupakan tokoh yang menyebabkan populernya penggunaan istilah “diva” di Indonesia.[38]
Gelar tersebut diberikan publik dan kendaraan kepada Krisdayanti setelah kesuksesannya menggelar konser spesial sreg hari 2001. Mengenai kasih julukan tersebut, seniman Guruh Soekarno Putra membiji bahwa Krisdayanti memang pantas menyandangnya.[125]
Krisdayanti sendiri berpendapat: “Diva itu kasih awam. Kalau saya dianggap lain lagi berinovasi, mahajana berhak memberi apresiasi sebaliknya.”[38]
Selain gelar diva, keberuntungan
Konser KD
lega periode 2001 dianggap sebagai salah satu pancang kebangkitan industri pertunjukan musisi lokal di Indonesia.[126]

Partisipasi Krisdayanti bersama Anang selama 13 tahun penjelajahan rumah hierarki mereka disebut-ucap bak duet suami-amputan tersukses dalam album musik Indonesia. Mereka disebut laksana “ikon ideal anak bini selebriti” dan nikah didaulat sebagai “simbol batih harmonis nasional” maka dari itu Departemen Kebugaran RI.[127]
[128]
Krisdayanti berhasil mematahkan acuan yang telah lama diyakini di industri hiburan Indonesia bahwa pernikahan di spirit muda atau di puncak kemasyhuran akan menyakatkan perahu karier seorang seniman. Lamun menikah pada usia 21 perian ketika namanya medium bersinar, Krisdayanti malar-malar semakin berkibar di dunia hiburan setelah memiliki suami dan anak.[129]

Diskografi

Filmografi

Televisi
  • Tingkapan Rumah Kita
    (1992)
  • None
    (1993)
  • Sang Cemplon
    (1994)
  • Tantangan
    (1995)
  • Saat Membagi Detik Mengakui
    (1995)
  • Puri Impian
    (1996)
  • Abad 21
    (1996–1997)
  • Istri Sortiran
    (1997)
  • Doaku Harapanku
    (1998)
  • Doaku Harapanku 2
    (1999)
  • Terseret
    (2000)
  • Mencintaimu
    (2001)
  • KD Show
    (2002–2004)
  • Tahmid dan Anugerah
    (2002)
  • Takbir dan Anugerah 2
    (2003)
  • Mukjizat Allah
    (2005)
Komidi gambar
  • Jatuh Cerbak Lagi (2006)

Lihat pula

  • Yuni Shara
  • 3 Diva
  • Anang Hermansyah
  • Daftar penyanyi wanita Indonesia

Coretan


  1. ^


    Label aslinya terdiri berpunca dua introduksi, ‘Kris Dayanti’, tetapi kian sering ditulis setali menjadi ‘Krisdayanti’. Di awal kariernya dia pernah memakai label ‘Christ Dayanthy’ (Konvensional Sahaja, 1987) dan ‘Dayanthie’ (OST Goresan Si Emon, 1991). Sejak akhir 1990-an, ia pula berangkat populer dengan inisial ‘KD’.

Catatan tungkai

  1. ^


    a




    b




    c




    d




    e




    “Artist Info > Krisdayanti”. DiscTarra. Diarsipkan dari versi murni tanggal 2008-01-24. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  2. ^


    “Selebriti: Go ASEAN”.
    Merdeka.com. 2007-03-30. Diarsipkan dari versi asli copot 2012-09-15. Diakses terlepas
    2012-09-15
    .




  3. ^


    a




    b



    Endah 2009, hlm. 62
  4. ^


    a




    b



    Geraldine 2007, hlm. 41
  5. ^


    a




    b




    c




    d




    e




    f




    g




    Tresnawati (2002-09-22). “Kris Dayanti: Saya Ingin Seprofesional Madonna”.
    Merdeka.com. Diarsipkan berusul versi zakiah tanggal 2012-09-15. Diakses rontok
    2012-09-15
    .





  6. ^

    Endah 2003, hlm. 10

  7. ^


    Ipik (2000-06-20). “Kris Dayanti: Ada 3 Pria Selain Anang”. DiscTarra. Diarsipkan dari versi ikhlas tanggal 2004-11-06. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  8. ^

    Endah 2009, hlm. 90

  9. ^

    Endah 2009, hlm. 96
  10. ^


    a




    b




    c




    d



    Endah 2003, hlm. 19

  11. ^

    Endah 2009, hlm. 130

  12. ^


    “アジアバグース!” (dalam bahasa Jepang). Fuji Television. 2000-09-26. Diarsipkan berasal versi suci tanggal 2012-09-15. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .




  13. ^


    a




    b




    c




    d




    e




    f




    “Krisdayanti Ingin Jadi Produser Seperti Madonna”. DiscTarra. 2001-11-23. Diarsipkan dari versi sejati copot 2004-11-06. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  14. ^


    Dini, ed. (19 Januari 2011). “Pemimpin Perempuan yang Berani Menantang Diri”.
    Kompas.com
    . Diakses tanggal
    2 Januari
    2019
    .




  15. ^


    a




    b




    “Jikalau sang Cemplon Bersanding dengan Penyanyi Rock”.
    Tempo.co. 1996-08-24. Diarsipkan dari versi zakiah tanggal 2012-09-15. Diakses terlepas
    2012-09-15
    .





  16. ^

    Sen & Hill 2006, hlm. 171
  17. ^


    a




    b




    c



    Endah 2003, hlm. 22–23
  18. ^


    a




    b




    “Ibunda KD: Anang Gondrong, Bajunya Enggak Rapi!”.
    Tabloid Nova. 2009-09-10. Diarsipkan berusul varian asli tanggal 2012-09-15. Diakses rontok
    2012-09-15
    .




  19. ^


    a




    b




    “Krisdayanti Siap Buang Album ’10 Tahun Pertama“. KapanLagi.com. 2006-07-05. Diarsipkan dari versi ceria tanggal 2012-09-15. Diakses rontok
    2012-09-15
    .




  20. ^


    a




    b




    c




    d




    e




    f




    g



    Endah 2009, hlm. 118–119

  21. ^


    “Krisdayanti: Jaga Lilin lebah Turunkan Berat badan”.
    Tempo. 1998-07-18. Diarsipkan dari varian asli tanggal 2012-09-15. Diakses sungkap
    2012-09-15
    .





  22. ^


    “Menghitung Hari – Krisdayanti”. Allmusic. Diarsipkan dari versi kudrati tanggal 2012-09-17. Diakses tanggal
    2012-09-17
    .





  23. ^


    Krisdayanti (1999).
    Konsert Live PWTC KL
    (VCD). Warner Music Malaysia. 685738858859.




  24. ^


    a




    b




    c




    Rayendra, Panditio (2012-07-27). “Mengenang “Doaku Harapanku”, Si Pelopor Sinetron Ramadhan yang Fenomenal”.
    Medalion Indonesia. Diarsipkan dari versi ceria tanggal 2012-09-15. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  25. ^


    Sahlan, El Masrur (2011-05-12). “Ini Dia 20 Sinetron Minimum Fenomenal Seleksian Kami!”. Tanda jasa Indonesia. Diarsipkan dari varian ceria tanggal 2012-09-15. Diakses sungkap
    2012-09-15
    .




  26. ^


    a




    b




    “Mencintaimu”. DiscTarra. Diarsipkan dari versi safi tanggal 2004-11-11. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  27. ^


    “AMI Sharp 2000, Lilin lebah Milik Chrisye”. Syair.com. Diarsipkan berusul versi asli copot 2012-09-15. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  28. ^


    “Chrisye, Krisdayanti, Andien Dapat Anugerah Bintang beredar Muzik 2001”. DiscTarra. 2001-01-25. Diarsipkan dari versi tulen tanggal 2004-11-06. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .




  29. ^


    a




    b




    c




    Abdullah, Jamliah (2005-01-02). “Rencana 2005 Krisdayanti”.
    Utusan Malaysia
    (dalam bahasa Malaysia). Diarsipkan semenjak varian kudus tanggal 2012-09-15. Diakses terlepas
    2012-09-15
    .





  30. ^


    “Krisdayanti berputra! Kok Bayinya Mirip Anjasmara?”. DiscTarra. 2000-06-29. Diarsipkan dari versi nirmala tanggal 2005-04-30. Diakses terlepas
    2012-09-15
    .





  31. ^


    “Bertambah Aku Cinta”. DiscTarra. Diarsipkan pecah versi asli tanggal 2005-01-22. Diakses sungkap
    2012-09-15
    .





  32. ^


    “Diva: Gelar ‘Murah’ Untuk Penyanyi Perempuan?”. Sajak.com. Diarsipkan dari varian tulus tanggal 2012-09-15. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  33. ^


    “Krisdayanti wins AMI awards”.
    The Jakarta Post. 2001-10-09. Diarsipkan terbit versi salih copot 2012-09-15. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  34. ^


    “Sukses Musisi Indonesia di Singapura”. Tembang.com. Diarsipkan dari versi suci tanggal 2012-09-15. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  35. ^


    “Konser Krisdayanti: Lain Gentar Meski Disaingi Vanessa Mae”. DiscTarra. 2001-09-07. Diarsipkan terbit versi tulus terlepas 2005-08-18. Diakses tanggal
    2012-09-17
    .





  36. ^

    Endah 2003, hlm. 25–26

  37. ^


    “Kaset Konser KD: Memanjakan Krisdayanti”. Tembang.com. Diarsipkan semenjak versi salih sungkap 2012-09-15. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .




  38. ^


    a




    b




    c




    Diananto, Wayan (2010-07-15). “Idiom Terkenal di Mayapada Showbiz, terbit Diva sampai Sekuter”.
    Bintang Indonesia. Diarsipkan dari versi polos tanggal 2012-09-15. Diakses sungkap
    2012-09-15
    .





  39. ^


    Bakar, Zulkiflee (2001-11-05). “Konsert Diva…kebat tiga negara”.
    Utusan Malaysia
    (dalam bahasa Malaysia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-17. Diakses tanggal
    2012-09-17
    .





  40. ^


    Mencintaimu
    Ditayangkan Lilin batik Ini”.
    Liputan6.com. Liputan 6. 2001-11-08. Diarsipkan pecah versi nirmala tanggal 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  41. ^


    Diananto, Sulung; Irwansyah, Ade (2012-07-31). “10 Sinetron Ramadhan Paling Berkesan”.
    Bintang Indonesia. Diarsipkan dari varian tahir tanggal 2012-09-15. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  42. ^


    “Krisdayanti Menganjuri Acara Krisdayanti Show Di Trans TV”. DiscTarra. 2002-03-20. Archived from the original on 2004-11-06. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  43. ^


    “Krisdayanti”. Jakarta.go.id. Diarsipkan bersumber versi kalis tanggal 2012-09-15. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .




  44. ^


    a




    b




    “Suara miring Irama KD: Masih Mengirik Bereksperimen!”. Tembang.com. Diarsipkan dari varian asli tanggal 2012-09-15. Diakses sungkap
    2012-09-15
    .





  45. ^


    “KD: Saya Ingin Erat dengan Penggemar”.
    Liputan6.com. Liputan 6. 2003-11-16. Diarsipkan pecah varian kudus terlepas 2012-09-15. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  46. ^


    “Kartini-Kartini Modern Indonesia”.
    Liputan6.com. Liputan 6. Diarsipkan dari varian suci terlepas 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  47. ^


    “KD Tampil di Singapura”.
    Merdeka.com. 2003-01-23. Diarsipkan semenjak versi kalis tanggal 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  48. ^


    “Krisdayanti: “Aku Jijik, Tapi Itu Haknya Bak Suami“.
    Tabloid Nova. Diarsipkan bersumber versi asli sungkap 2007-12-02. Diakses terlepas
    2012-09-15
    .





  49. ^


    “Album Krisdayanti Ditambah ‘Ramuan’ Country”. KapanLagi.com. 2004-06-01. Diarsipkan dari versi masif terlepas 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  50. ^


    “Ganti Irama”.
    Merdeka.com. 2004-03-06. Diarsipkan dari versi bersih tanggal 2012-09-16. Diakses copot
    2012-09-15
    .




  51. ^


    a




    b




    Asikin, Saroni (2004-07-19). “Krisdayanti Berlampu Lagi”.
    Merdeka.com. Diarsipkan berbunga versi salih tanggal 2012-09-16. Diakses rontok
    2012-09-15
    .




  52. ^


    a




    b




    Diananto, Wayan (2010-07-28). “Sangat Album Krisdayanti Terjual 450.000 Kopi, Sekarang 5.000 Semata-mata”.
    Tanda jasa Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  53. ^


    Tresnawati (2004-12-17). “AMI Awards 2004: Agnes Monica Gapai Tiga Penghormatan”.
    Merdeka.com. Diarsipkan berpokok varian asli tanggal 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  54. ^


    “Konser Krisdayanti di Singapura Sukses”.
    Liputan6.com. Liputan 6. Diarsipkan dari versi asli rontok 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  55. ^


    “Semarang Awali Konser Sinar”.
    Merdeka.com. 2004-07-15. Diarsipkan berpunca versi asli tanggal 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .




  56. ^


    a




    b




    “Krisdayanti Gelar Konser di Tokyo”.
    Merdeka.com. 2004-11-25. Diarsipkan dari varian kudus sungkap 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .




  57. ^


    a




    b




    “Karcis Konser KD Ludes Terjual”.
    Liputan6.com. Diarsipkan dari varian asli sungkap 2012-09-17. Diakses tanggal
    2012-09-17
    .





  58. ^


    Djuki, Pendeta M (2005-09-26). “Ramadhan Indosiar, “Ramadhan Kita Bersama“.
    Merdeka.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  59. ^


    Benke, Benny (2006-01-27). “Merayakan Perbedaan Titi, Uthe, dan KD”.
    Merdeka.com. Diarsipkan berpunca versi salih tanggal 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  60. ^


    “Konser Tiga Diva Dilirik Cukong Malaysia”. KapanLagi.com. 2006-02-23. Diarsipkan mulai sejak versi tahir terlepas 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  61. ^


    “3 Diva di Malaysia”.
    Merdeka.com. 2007-03-24. Diarsipkan dari varian nirmala tanggal 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  62. ^


    “Konser Tiga Diva Dikemas ala Opera”.
    Merdeka.com. 2006-01-26. Diarsipkan dari varian asli copot 2012-09-16. Diakses copot
    2012-09-15
    .





  63. ^


    “Samsons dan Agnes Monica Sabet Beraneka ragam Kategori”.
    Gatra. 21 Desember 2006. Diakses tanggal
    12 Januari
    2014
    .





  64. ^


    “Krisdayanti Bintang Film Termahal?”. KapanLagi.com. 2006-02-18. Diarsipkan berasal versi asli tanggal 2012-09-16. Diakses terlepas
    2012-09-15
    .





  65. ^


    10 Waktu Mula-mula
    berpunca KD-Anang”.
    Liputan6.com. Liputan 6. 2006-09-24. Diarsipkan dari versi asli copot 2012-09-16. Diakses sungkap
    2012-09-15
    .





  66. ^


    “Sejarah Hijau, KD Gaet Melly-Anto”.
    detikcom. DetikHot. 2007-03-28. Diarsipkan dari versi asli rontok 2012-09-17. Diakses sungkap
    2012-09-17
    .





  67. ^


    “Trik Sukses Krisdayanti: Disiplin Dan Kerja Gigih”.
    Liputan6.com. Liputan 6. Diarsipkan dari versi jati tanggal 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  68. ^


    “3 Diva Puaskan Penggemar di Akhir Tahun”. KapanLagi.com. 2008-01-01. Diarsipkan pecah versi asli terlepas 2012-09-17. Diakses sungkap
    2012-09-17
    .





  69. ^


    “3 Diva – Erwin Gutawa Bubar”. KapanLagi.com. 2008-01-23. Diarsipkan dari varian kalis tanggal 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  70. ^


    Tresnawati (2004-04-18). “Di3va Kesampingkan Eksklusivitas demi Penggemar”.
    Merdeka.com. Diarsipkan dari versi asli rontok 2012-09-16. Diakses terlepas
    2012-09-15
    .





  71. ^


    Sompotan, Johan (2009-08-12). “Buka Aib, Gerendel KD Best Seller”.
    Okezone.com. Okezone.com. Diarsipkan dari versi zakiah sungkap 2012-09-17. Diakses tanggal
    2012-09-17
    .





  72. ^


    “Krisdayanti Yakin Menanti Gegares”.
    Liputan6.com. Liputan 6. 2009-02-26. Diarsipkan dari versi nirmala tanggal 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  73. ^


    Hidayah, Aguslia (2009-04-15). “Krisdayanti Konser di Singapura”.
    Tempo.co. Diarsipkan berpokok versi sejati copot 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .




  74. ^


    a




    b




    “Krisdayanti: 2 Miliar Itu Suruhan Lama!”. KapanLagi.com. 2009-04-12. Diarsipkan dari versi tahir tanggal 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  75. ^


    “Krisdayanti Gelar Konser Melly”.
    Warta Kota. 2009-08-12. Diarsipkan dari versi bersih terlepas 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  76. ^


    “Anang-Krisdayanti Cerai”.
    Merdeka.com. 2009-09-01. Diarsipkan pecah versi kudus copot 2012-09-17. Diakses copot
    2012-09-17
    .





  77. ^


    Sompotan, Johan (2009-10-22). “Anang Tak Pernah Hadir, Gugatan KD Dipedulikan”.
    Okezone.com. Okezone.com. Diarsipkan terbit versi asli tanggal 2012-09-17. Diakses terlepas
    2012-09-17
    .





  78. ^


    Sofyan, Eko Hendrawan (2010-07-21). Sofyan, Eko Hendrawan, ed. “Aw… Aw… Gestur Raul Bagi KD Turun Cinta”.
    Kompas.com. Diarsipkan dari versi safi tanggal 2012-09-17. Diakses tanggal
    2012-09-17
    .





  79. ^


    Burhani, Ruslan (2010-01-12). Burhani, Ruslan, ed. “KD-Siti Nurhaliza Luncurkan Album Duet Comar”.
    ANTARA News. Antara News. Diarsipkan berpunca varian asli tanggal 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  80. ^


    Wahab, Esme Johari (2010-05-03). “Siti Loyal Unggul”.
    New Straits Times
    (n domestik bahasa Malaysia). Diarsipkan dari versi asli sungkap 2012-09-17. Diakses tanggal
    2012-09-17
    .





  81. ^


    (2011) Nota memori bikin
    Cintaku Kan Cak acap Menemanimu
    maka itu Krisdayanti. Jakarta, Indonesia: Le Moesiek Revole (9555347907075).


  82. ^


    “Balasannya.. KD Jadi Nyonya Raul Lemos”.
    Merdeka.com. 2011-03-21. Diarsipkan dari versi murni tanggal 2012-09-16. Diakses terlepas
    2012-09-15
    .





  83. ^


    “KD Rileks, Raul Pucat”.
    Merdeka.com. 2011-09-06. Diarsipkan dari versi kudus rontok 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  84. ^


    “Krisdayanti: ‘Koalisi Denganmu’ Enggak Lihat ke Zaman dulu”. KapanLagi.com. 2012-02-18. Diarsipkan dari versi zakiah tanggal 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  85. ^


    “Anak asuh Kedua Krisdayanti & Raul Lemos Lahir 12-12-12”.
    detikcom. DetikCom. 2012-12-12. Diakses terlepas
    2012-12-12
    .





  86. ^


    “Ini Dia Arti Jenama Anak Kedua KD & Raul Lemos”.
    detikcom. Detik.com. 2012-12-12. Archived from the original on 2012-12-15. Diakses tanggal
    2012-12-12
    .





  87. ^


    “502 Bad Gateway”.
    www.jagoanmusik.com. Diarsipkan mulai sejak varian kalis tanggal 2019-02-25. Diakses tanggal
    25 Februari
    2019
    .





  88. ^


    “KFC Adu Bintang 2 by Various Artists”. Diakses terlepas
    24 Desember
    2018

    – via itunes.apple.com.





  89. ^


    Pool. “3Diva is Back!”.
    detikcom
    . Diakses tanggal
    16 Desember
    2018
    .





  90. ^


    “KD Peroleh Penghargaan The Brand Personality Award se-Asia Pasifik”.
    detikcom
    . Diakses sungkap
    16 Desember
    2018
    .





  91. ^


    Badar, N. Aulia. Supratiwi, Fitri, ed. “Krisdayanti bawakan 20 lagu di Malaysia”.
    ANTARA News
    . Diakses copot
    16 Desember
    2018
    .





  92. ^


    Maullana, Irfan (27 November 2014). Kamil, Ati, ed. “Krisdayanti Tak Berani Menoleh ke Erwin Gutawa”.
    Kompas.com
    . Diakses tanggal
    24 Desember
    2018
    .





  93. ^


    Anggie, Hernowo; Wib, 18:00. Pandansari, Sylvia Puput, ed. “Kooperasi Krisdayanti, Jay dan Erwin Gutawa di Konser Traya”.
    Liputan6.com
    . Diakses terlepas
    16 Desember
    2018
    .





  94. ^


    “PAC Martha Tilaar Luncurkan Lipstik Krisdayanti”.
    Republika Online. 26 April 2015. Diakses tanggal
    24 Desember
    2018
    .





  95. ^


    Djaya, Andi Baso (18 Maret 2016). “Suralaya yang Tak Dirindukan merajai Indonesian Box Movie Awards”.
    Beritagar
    . Diakses rontok
    16 Desember
    2018
    .





  96. ^


    Pangerang, Andi Muttya Keteng (14 Desember 2016). Maullana, Irfan, ed. “Emosi Krisdayanti Terkuras lakukan “Dalam Kenangan“.
    Kompas.com
    . Diakses tanggal
    16 Desember
    2018
    .





  97. ^


    Kumampung, Lentera Reinis. Kistyarini, ed. “Sleep to Dream”, Mimpi Bersama Krisdayanti dan Raul Lemos”.
    Kompas.com
    . Diakses terlepas
    25 Februari
    2019
    .





  98. ^


    Setiawan, Tri Susanto. Syatiri, Ana Shofiana, ed. “Telah Adv amat Rp 1,5 Miliar, Album KD Masih Mengadat di Los Angeles”.
    Kompas.com
    . Diakses copot
    25 Februari
    2019
    .





  99. ^


    Nasional; Headlines; Niaga, Ekonomi Dan; Kuliner, Pelancongan Dan; Olahraga; Hiburan; Ragam; Kerja, Info Tenaga; Pengusahaan, Ketentuan; Kami, Tentang; Pedoman; Privasi, Kebijakan. “Krisdayanti tampilkan 29 lagu di Istana Budaya”.
    ANTARA News
    . Diakses tanggal
    16 Desember
    2018
    .




  100. ^


    a




    b




    Bintang, Tabloid (14 Oktober 2018). Shaidra, Aisha, ed. “Cerita Krisdayanti Bertahan di Karier Bermusik dengan Lagu Hits”.
    Tempo.co
    . Diakses sungkap
    16 Desember
    2018
    .





  101. ^


    Maullana, Irfan. Maullana, Irfan, ed. “Konser “Ayat Ayat Buruk perut” Cak bagi Tampilkan Krisdayanti sebatas Raisa”.
    Kompas.com
    . Diakses tanggal
    25 Februari
    2019
    .





  102. ^


    Hawari, Hanif. “Bersambung Sandhy Sondoro, Krisdayanti Daur Ulang Hanya Memuji”.
    detikcom
    . Diakses tanggal
    2022-02-01
    .





  103. ^


    Maharani, Lentera (21 April 2013). Wahono, Tri, ed. “Enggak “Nyaleg”, Krisdayanti Hanya “Vote Getter” Hanura”.
    Kompas.com
    . Diakses tanggal
    14 Januari
    2019
    .





  104. ^


    Wulandari, Siti Nurjannah (14 Agustus 2018). Wulandari, Siti Nurjannah, ed. “Resmi Jadi Bacaleg 2019 dari PDIP, Penampilan Krisdayanti Kenakan Baju Parpol Makara Sorotan”.
    Tribunnews.com
    . Diakses tanggal
    14 Januari
    2019
    .





  105. ^


    “Ini Caleg Jatim nan Lolos ke DPR, Krisdayanti Ikut”.
    republika.co.id. 14 Mei 2019. Diakses sungkap
    21 Juni
    2019
    .





  106. ^

    Endah 2009, hlm. 93

  107. ^


    “Pasangan Duet Melly: Last Minute, Dapat Evan”.
    Gatra. 2005-01-10. Diarsipkan dari versi kudus rontok 2012-09-16. Diakses rontok
    2012-09-15
    .





  108. ^


    “Mulan Jameela Coba Lagu Sendunya KD”.
    Suara Reformasi. 2011-05-12. Diarsipkan pecah versi ikhlas tanggal 2012-09-16. Diakses rontok
    2012-09-15
    .





  109. ^


    Adrian, Deddy (2003-02-18). “Siti Nurhaliza: Saya Lain Mau Terikat Arus”.
    Tabloid Nova. Diarsipkan semenjak versi asli tanggal 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  110. ^

    Endah 2003, hlm. 191

  111. ^

    Endah 2009, hlm. 82

  112. ^


    Noviandi, Ferry (2010-01-13). “Anang Akui KD Duet Terbaiknya”. Inilah.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  113. ^


    P., Hadriani (2012-03-13). “Dirgahayu Si Cantik Penyihir Manjapada”.
    Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  114. ^


    Kinanti, Amelia Ayu (2008-10-20). “Barbie Look Ala Krisdayanti”.
    detikcom. DetikHot. Diarsipkan berusul versi masif copot 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  115. ^


    “Pengelolaan Rias PAC KD Line”.
    Tabloid Nova. Diarsipkan dari versi tulus sungkap 2012-09-16. Diakses tanggal
    2012-09-15
    .





  116. ^


    Sundari, Zulfa Ayu; Wib, 16:00. Saputra, Aditia; Sary, Hotnida Novita, ed. “Transformasi Diva Pop Indonesia, Krisdayanti”.
    Liputan6.com
    . Diakses copot
    24 Desember
    2018
    .





  117. ^

    https://www.nst.com.my/news/2015/09/krisdayanti-celebrates-20-years

  118. ^


    Ali, Paula Malai. “10 Biggest Membujur Artists”. Channel V. Diakses tanggal
    2012-09-16
    .





  119. ^


    “MTV Indonesia Gelar MTV Icon”. KapanLagi.com. 2005-01-18. Diakses tanggal
    2021-12-22
    .





  120. ^


    Mahmud, Farihad Shalla (2007-06-09). “Siti Jangkau 3 Anugerah APM 2007”.
    New Straits Times
    (dalam bahasa Malaysia). Diarsipkan berpunca versi nirmala sungkap 2012-09-16. Diakses copot
    2012-09-16
    .





  121. ^


    “99 Most Powerful Women in Indonesia”.
    Globe Asia. GlobeAsia Magazine.
    1: 39. 2007.





  122. ^


    MR, Denny (2011-02-08). “Rolling Stone The 50 Greatest Indonesian Singers”.
    Rolling Stone. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-09-16. Diakses copot
    2012-09-16
    .





  123. ^


    Bakar, Zulkiflee (2001-05-24). “Krisdayanti lebih congah ketimbang Gus Loklok”.
    Utusan Malaysia
    (n domestik bahasa Malaysia). Diarsipkan berpangkal versi steril tanggal 2012-09-16. Diakses terlepas
    2012-09-15
    .





  124. ^


    “Apa Perkenalan awal Malaysia bersama Krisdayanti”. Astro Awani. 2014-11-02. Diakses tanggal
    2012-09-16
    .





  125. ^

    Endah 2003, hlm. 208

  126. ^


    “Konser KD: Kemenangan Musisi Domestik”. Tembang.com. Diarsipkan mulai sejak versi bersih tanggal 2012-09-17. Diakses sungkap
    2012-09-17
    .





  127. ^


    Achmad, Tedy (2009-08-31). “Anang-Krisdayanti Cerai”.
    Sekitar Indonesia. Diarsipkan dari versi tulen tanggal 2012-09-17. Diakses copot
    2012-09-17
    .





  128. ^


    “Krisdayanti-Anang Hermansyah Jadi Simbol Keluarga Harmonis Kebangsaan”. DiscTarra. 2001-09-07. Diarsipkan berpokok varian kudrati terlepas 2005-08-30. Diakses tanggal
    2012-09-17
    .





  129. ^

    Medalion 2007, hlm. 101–104

Daftar pustaka

  • Medali, Tajali (2007).
    Mengamati Daun-Daun Katai Vitalitas. Grasindo. ISBN 978-979-75-9877-8.



  • Endah, Alberthiene (2003).
    Seribu Satu KD. Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-22-0608-1.



  • Endah, Alberthiene (2009).
    My Life, My Secret. Gramedia Bacaan Terdepan. ISBN 978-979-22-4703-9.



  • Geraldine, Tamara (2007).
    Yuni Shara, 35 Cangkir Kopi. Gramedia Referensi Utama. ISBN 978-979-22-2874-8.



  • Sen, Krishna; Hill, David Falak. (2006).
    Wahana, Culture and Politics in Indonesia. Equinox Publishing. ISBN 979-3780-42-8.



Pranala luar

  • Krisdayanti di IMDb
  • (Indonesia)
    Profil di KapanLagi.com
  • Krisdayanti di Instagram



Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Krisdayanti

Posted by: and-make.com