deskripsikan secara singkat beberapa teori proses masuknya islam ke indonesia

Bisnis.com,
JAKARTA – Agama Islam merupakan agama yang dianut maka dari itu mayoritas mahajana Indonesia, dalam rekaman masuknya agama Islam di Indonesia ini memiliki banyak teori-teori nan mendasari distribusi agama Islam

Menurut alumnus Rektor UIN Syarif Hidayatullah dan sekarang menjabat Superior Dewan Pers, Azyumardi Azra menamai bahwa Islam datang ke Indonesia ini sangat kegandrungan, yang artinya album Selam ke Indonesia tidak hanya berusul berasal suatu palagan, peran kelompok spesial dan tidak dalam waktu bersamaan.

Dikutip bermula harian UIN Syahada Padangsidimpuan, banyak perbedaan berasal sejarawan tentang topik masuknya Selam ke Indonesia, salah satunya pendapat dari Snouck Horgounje yang mengatakan agama Islam pertama kali dibawa oleh orang India ke Indonesia.

Namun, ada yang mengatakan Islam dibawa orang Arab, manusia China bahkan Eropa.

Ini rincian memori masuknya Islam ke Indonesia menurut bilang teori:

1. Teori Arab

Dalam teori ini menyatakan bahwa agama Islam purwa mungkin datang refleks dari Abad ke 7-8 Masehi dengan dibawa oleh para saudagar dari Arab. Lalu, pada teori ini Barus merupakan daerah pertama yang disinggahi orang islam Arab, pengecekan teori ini merupakan ditemukannya makam nan bersurat Ha-Mim pada 670 Kristen dan penemuan arkeolog akan sumber-sumber epigrafi yang berbentuk batu batu kubur.

Teori ini didukung maka dari itu Krawfurl, Keijzer, Nieman, de Hollender, J. C. Van Leur, Thomas W. Arnold, Naquib al-Attas, Buya Hamka, Djajadiningrat, Mukti Ali dan tokoh yang paling gigih mempertahan teori ini merupakan Naquib al-Attas.

2. Teori Gujarat

Teori ini dikemukakan ilmuwan dari Universitas Leiden, Pijnapel dengan mengatakan bahwa korespondensi musafir Gujarat lah yang memiliki peranan utama pendakyahan Islam di Indonesia, teori ini dikembangkan makanya Ilmuwan Belanda, Snouck Hurgronje, menurutnya ulama-cerdik pandai Gujarat pendakwah Selam permulaan di nusantara, baru kemudian disusul cucu adam-makhluk Arab.

Hurgronje kemudian alasannya berekspansi teori ini karena kurangnya fakta nan menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyiaran Islam ke Indonesia, hubungan komersial India –Indonesia telah lama terjalin dan sahifah tertua tentang Islam terdapat di Sumatera yang menunjukkan perkariban antara Sumatra dan Gujarat.

Teori Gujarat juga didukung oleh Moquette dan menambahkan bukti adapun penciptaan batu jirat di Pasai sebagaimana batu batu kubur di Gujarat. Cuma, bukti tersebut dikritik sendiri jurnalis pangkal Australia, George Ernest Morrison menurutnya bukti ini tidak lantas Islam berpunca berasal daerah ini, karena berlandaskan data sejarah raja Pasai pertama wafat pada tahun 698 H/1298 Masehi sementara itu Gujarat masih yakni kerajaan Hindu, setahun kemudian barulah kerajaan ini menjadi kekaisaran Islam.

3. Teori Persia

Salah satu tokoh internal teori ini yaitu Hoesein Djajaningrat, dalam teori Persia menurut Djajaningrat punya bukti yang ditemukan dalam usia  publik di wilayah Indonesia pada abad ke-11 seperti, adanya peringatan 10 Muharram sebagai hari Asyura, yang dikenal sebagai hari peringatan bani adam syi’ah atas terbunuhnya Husein bin Ali polong Abi Muthalib.

Selanjutnya, ada kesamaan ajaran antara Syekh Siti Jenar dengan ajaran Sufi Iran al-Hallaj dan penggunaan istilah bahasa Iran dalam pengajian quran tingkat awal kerumahtanggaan sistem mengeja huruf Arab, untuk tanda-tanda huruf harakah.

4. Teori Cina

Kerumahtanggaan teori ini menjelaskan bahwa etnis China Muslim sangat berlaku dalam proses penyebaran agama Islam di Nusantara. Islam  datang  ke  Cina di Canton (Guangzhou)  pada  musim  pemerintahan Tai Tsung  (627-650)  dari  Dinasti Catut. Tinggal, muslim Cina ke Nusantara puas abad ke 7-8 Masehi melalui jalur perdagangan dan kawasan yang purwa kelihatannya didatangi adalah wilayah Sumatera.

Terlazim dipahami bahwa teori ini tidak mementingkan tentang awal datangnya Selam ke Indonesia, melainkan tentang peran muslim Cina dalam menyumbangkan data informasi tentang adanya komunitas muslim di Indonesia serta dan perannya intern perkembangan pada abad ke 15/16 Masehi. Seperti, n domestik sumber-sumber China disebutkan bahwa pada abad ke-7 M seorang pengembara Arab menjadi pemimpin sebuah pemukiman Arab Mukmin di pesisir pesisir Sumatera (disebut Ta’shih).

5. Teori Turki

Selain catur teori diatas, teori Turki juga memanggil bahwa Selam di Indonesia berasal dari muslim di Turki. Dengan bukti bahwa banyaknya cerdik pandai Kurdi yang berbunga dari Turki mengajarkan selam di Indonesia, seperti kitab Tanwir al-Qulub karangan Muhammad Amin al-Kurdi, selanjutnya terwalak leluri barzanji nan sudah populer di Indonesia dan banyaknya istilah Kurdi yang dipakai di Indonesia seperti Haji Kurdi, gang Kurdi, jalan Kurdi dan sebagainya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Editor : Novita Sari Simamora



Konten Premium

Source: https://kabar24.bisnis.com/read/20220726/79/1559459/5-teori-sejarah-penyebaran-agama-islam-ke-indonesia