Dari Mana Asal Rasa Vanila
Siapa yang di sini suka makan es krim maupun permen rasa
vanilla? Pastinya banyak ya, geng. Perpaduan rasa manis dan harumnya vanilla bikin semua orang tergila-gila sama rasa ini.
Vanilla sendiri adalah perisa atau pemberi rasa nan berasal dari ekstrak buah
vanili
yang masih satu keluarga dengan rente anggrek.
Dibutuhkan banyak sekali buah vanili bikin dapat menghasilkan setetes ekstrak vanilla. Makanya, para karuhun kita mulai mencari cara untuk menciptakan perisa vanilla sintetis.
Di abad ke-20, ditemukanlah substitusi bakal perisa vanilla yang dinamakan
castoreum. Castoreum memiliki bau dan rasa nan mirip banget dengan vanilla.
Tapi kamu tau gak, sih? Ternyata castoreum adalah
hasil sekresi dari memberang Siberia, Kanada, dan Alaska betina
yang dihasilkan oleh sebuah kelenjar yang terletak di dubur anjing air.
Apa Itu Castoreum?

Berang-berang tidak dapat meluluk ataupun mendengar dengan baik, namun mereka n kepunyaan indera penciuman yang sangat ekstrem. Berkat kelenjar castoreum tersebut, memberang pula punya bau yang lewat harum.
Berlainan dengan makhluk hidup lainnya yang bokongnya bau, bokong berang-berang tulus Amerika Lor ini malar-malar harum banget, geng.
Castoreum aslinya digunakan oleh berang-berang bakal menandai teritori mereka. Mirip sama dengan kucing dan anjing yang menunggangi urin untuk menandai daerah kekuasaan mereka.
Castoreum memiliki wujud berupa cairan kental berwarna cokelat yang mirip dengan parafin. Selain bagi menandai teritori, anjing air Alaska, Siberia, dan Kanada pula menggunakan castoreum buat bikin bulu mereka bintang sartan anti air.
Anjing air Alaska mengeluarkan cairan castoreum puas gundukan tanah yang terletak di pinggiran flat mereka. Katanya, sih, anjing air mengecualikan suara yang sangat keras ketika menyemprotkan castoreum.
Aroma castoreum yang mirip dengan vanilla dan raspberry bercampur anak uang-bungaan, menjadi penunjuk kesegaran berang-berang. Wangi-wangian tersebut juga membedakan antara anggota keluarga dengan berang-berang luar.
Murka-berang sangat terobsesi dengan bau tersebut, sehingga para pemburu bulu berang-murka di era kolonialisme Amerika menggunakan castoreum bikin menjebak anjing air.
Bagaimana Mandu Manusia Menunggangi Castoreum?

Detik castoreum masih afiat, enceran tersebut memiliki warna kuning pekat hingga abu-tepung dengan tekstur yang kental dan lengket, tergantung puas macam kelamin berang-berang.
Sreg fauna yang masih hidup, castoreum diperah dan dikeringkan untuk pembuatan minyak wangi. Sementara, puas fauna yang sudah lalu mati, seluruh kelenjar diambil dan diawetkan secara tradisional dengan diasapi.
Intern sejarah, castoreum seringkali digunakan sebagai peminta-obatan. Terlebih, wanita Roma zaman dahulu menjajarkan asap castoreum sebagai pelamar lakukan melakukan pengguguran.
Hildegard von Bingen, cendekia abad ke-12, menemukan bahwa castoreum tandus nan direndam dalam berpangku tangan dan digiling memiliki khasiat menyembuhkan sakit pemimpin.
Keadaan ini sepan masuk akal karena ternyata castoreum mengandung cemberut salisilat yang menjadi bahan pembuatan utama
Aspirin, pemohon sakit kepala.
Kolonialisasi di benua Amerika bikin perdagangan rambut murka-marah, yang digunakan bak topi makin marak. Selain itu, minat akan castoreum sebagai sasaran obat-obatan pula meningkat.
Castoreum dijual secara nonblok di kedai obat-obatan sebagai obat sakit gigi, lindu bos, berat tidur, dan masih banyak lagi. Di abad ke-19, castoreum lebih-lebih digunakan sebagai korban parfum agar bisa bertahan lama dan lebih harum.
Akibat situasi tersebut, di akhir abad ke-19 murka-marah Amerika Utara sanding mengalami kepunahan.
Apakah Castoreum Hingga Masa ini Masih Digunakan?

Berdasarkan
Oxford Companion to Sugar and Sweets, castoreum pertama siapa digunakan laksana bahan perisa nafkah plong awal abad ke-20. Hanya saja, penggunaanya masa ini telah tidak sebanyak habis.
Meskipun begitu, Badan Pengawas Pengasosiasi dan Nafkah Amerika Kongsi menganggap castoreum sebagai “perisa natural” karena dihasilkan dari sumur natural tanpa bahan ilmu pisah.
Castoreum boleh digunakan bagaikan perisa stroberi dan vanilla beruntung alat pencernaan anjing air yang terdiri atas kulit pohon dan patera-daunan.
Memberang sekarang mutakadim tidak diburu secara massal untuk diambil surai dan castoreum-nya. Lakukan menjeput castoreum, memberang harus dianestesi dan diperah secara manual. Proses ini katanya sekali lagi menjijikan, geng.
Karena prosesnya nan rumit dan mahalnya mengekstrak castoreum dari marah-berang hidup, harta benda ini kini mutakadim jarang banget digunakan.
Dikutip dari
Fenaroli s Handbook of Flavor Ingredients, konsumsi akan castoreum waktu ini sangatlah katai, yakni selingkung
300 pon
atau
150 kilogram
kerumahtanggaan 1 tahun.
Jumlah ini kalah jauh dibandingkan konsumsi vanilli natural yang menyentuh
2,6 miliun pon
atau sekitar
1,3 juta kilogram
per tahun. Makanya, castoreum sekarang lebih publik digunakan dalam produksi parfum karena lebih menguntungkan.
Kelangkaan tersebut bikin castoreum kini n kepunyaan harga nan mahal. Makanya, dia bisa berlega hati kalau mencobai es krim vanilla favoritmu, geng.
Kalo masih gak yakin, engkau boleh coba cek bahan-bahan makanan semenjak label yang tertempel di bungkusnya, geng.
Baca pun artikel sekitar
Khas
ataupun artikel menarik lainnya bersumber
Prameswara Padmanaba.
BACA JUGA
6 Aktris Indonesia yang Punya Nafkah Six Packs | Bikin Para Cowok Keki!
4 Cara Melihat Kata Sandi FB Sendiri & Orang Tak Terbaru 2021, 100% Works!
7 Artis KPop dengan Wajah Terbaik Menurut Dokter Bedah Plastik | Blackpink Minimum Banyak!
7 Cara Menyibakkan HP nan Terkunci Paling Ampuh, Praktis Banget!
Hai Crazy Rich, Inilah 10 Sekolah Termahal di Indonesia | Bikin Uang Boke Habis!
Source: https://jalantikus.com/iptek/perisa-vanilla-berasal-dari-berangberang/
Posted by: and-make.com