bulutangkis termasuk dalam permainan


Jakarta

Bulu tangkis adalah simpang olahraga yang tersurat ke dalam keramaian permainan. Permainan bulu tangkis bisa dimainkan di dalam ataupun di luar pelan, di atas permukaan lapangan dibatasi dengan garis-garis n domestik ukuran tataran dan lebar tertentu.

Pelan badminton dibagi menjadi dua fragmen sekelas lautan dan dipisahkan oleh net yang terampai di tiang net yang ditancapkan di pinggir pelan. Alat yang digunakan adalah sebuah raket seumpama alat palu dan kok (shuttlecock) sebagai bola nan dipukul, demikian dikutip dari buku
Pendidikan Jasmani Olahraga & Kebugaran
oleh Drs Pengungsi, MEd.

Permainan ini dimulai dengan cara menyajikan bola atau servis berpangkal petak servis kanan ke persil servis kanan kutub, sehingga lintasan bola menyilang. Permainan bulu tangkis umumnya dimainkan oleh minimal dua orang yang saling berhadapan ataupun orang catur orang pemain sandiwara, yang artinya dua orang menjajari dua manusia.


Sejarah Bulu Tangkis

Dikutip dari daya
Pendidikan Jasmani
maka dari itu Tri Hananto Kepribadian Santoso, SPd dan Tim Penjas, olahraga surai sanggep yakni permainan nan berasal semenjak India dan dinamai dengan Poona. Permainan ini dikembangkan maka dari itu legiun Inggris, selepas mereka kembali dari India.

Pada masa 1837, permainan ini dimainkan di taman istana hak Duke of Beaufort di Badminton Gloucestershire. Oleh karena itu, permainan ini kemudian dinamakan bulu tangkis atau privat bahasa Indonesia disebut bulu tangkis.

Permainan bulu tangkis berkembang ke seluruh dunia sejak abad ke-17, terutama Eropa, India, Dan Tiongkok. Namun, perkembangan yang paling menonjol di Eropa yakni Inggris, sehingga orang-orang Inggris-lah yang menciptakan peraturan-peraturan permainan dan membentuk persatuan badminton tingkat nasional.

Satu bahasa dengan meluasnya perkembangan bulu tangkis, tercetuskanlah sebuah ide untuk membentuk organisasi badminton jagat yang menjadi wadah kegiatan-kegiatan permainan bulu tangkis dunia. Sekolah tinggi olahraga rambut tangkis sedunia dibentuk dengan nama International Badminton Federation (IBF) puas terlepas 5 Juli 1934.

Badan bulu elak alam semesta tersebut menyelenggarakan kejuaraan beregu putra antar negara pertama plong tahun 1948-1949 yang disebut dengan Thomas Cup, sedangkan untuk kejuaran beregu gadis disebut Buru Cup yang permulaan kali diselenggarakan puas tahun 1956-1957.

Selain itu, pada musim 1989 diselenggarakan kejuaran badminton beregu campuran antar negara yang dinamakan Sudirman Cup.

Di Indonesia sendiri, olahraga bulu tangkis baru berkembang pada tanggal 5 Mei 1951, dengan dibentuknya Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Para anak ningrat badminton Indonesia bermunculan dan menjuarai bervariasi kejuaraan. Misalnya, Tan Joe Hok, anak ningrat bulu tangkis Indonesia yang mempersempit regu bulu tangkis Indonesia nan berhasil menjuarai Thomas Cup plong tahun 1958.

Organ Surai Elak

Perkakas yang dibutuhkan dalam permainan bulu tangkis, seperti dikutip dari ki akal
Mahir Bulu tangkis
oleh Hermawan Aksan dan resep
Badminton for All

oleh Dr.Angga Alat pencium Kusuma, SPd antara bukan umpama berikut.

1. Tanah lapang

Sejumlah pebulu tangkis Gregoria Mariska Tunjung (kanan), Stephanie Widjaja (kedua kanan) dan Putri Kusuma Wardani (kiri) berlatih dalam Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) SEA Games di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Selasa (19/4/2022). PBSI menargetkan tim bulu tangkis Indonesia meraih tiga medali emas dalam SEA Games Vietnam pada Mei mendatang. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Beberapa pebulu tangkis Gregoria Mariska Tunjung (kanan), Stephanie Widjaja (kedua kanan) dan Putri Kusuma Wardani (kiri) berlatih dalam Pemusatan Kursus Nasional (Pelatnas) SEA Games di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Selasa (19/4/2022). PBSI menargetkan tim badminton Indonesia meraih tiga bintang emas internal SEA Games Vietnam pada Mei mendatang. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Panjang lapangan adalah 13,4 meter dan lebar 6,1 meter untuk ganda dan 5,18 meter untuk tunggal. Wilayah servis ditandai dengan garis membagi dua lapangan dan garis yang melintas sepanjang 1,98 meter dari net.

Lakukan ganda, bidang servis dibatasi juga oleh garis di bagian belakang, berparak 0,76 meter bermula garis pinggul. Garis-garis lapangan mempunyai ketebalan 40 mm dan warna yang disarankan bikin garis adalah putih ataupun kuning.

2. Net (Jaring)

Net dibuat mulai sejak target katun bercelup liar dengan lebar 0,76 meter dan strata 6,10 meter. Lin tahir selebar 3,8 cm pada sebelah atas mewatasi atas jejala. Bagian atas net sampai 15 cm berpunca pita harus cukup langgeng agar tak terobos shuttlecock nan dipukul gentur.

Tinggi bantau di tempat tiang bantau 1,55 meter dan di tengah-paruh minimal 1,524 meter.

3. Raket dan Senar

Raket dibuat dari kayu, aluminium, logam ringan, ataupun serat karbonium (plastic bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap bentukan, ringan, kaku, dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Panjang keseluruhan raket tidak lebih dari 68 cm dan lebarnya tidak lebih dari 23 cm, serta musykil raket kurang dari 150 gram.

Di samping itu, salah satu bagian raket yang wajib diperhatikan yakni senar raket. Senar bakal raket biasanya terbuat dari bahan nilon, perut muda, dan sasaran sintetis. Garis tengah senar berbagai rupa mulai dari ukuran 0,59 mm sampai 0,7 mm.

Objek pangkal senar merupakan hal asal bikin menentukan kualitas senar, sedangkan bakal ukuran senar semakin tipis ukuran senar maka membidik lebih mudah terpenggal namun akan memberikan pengalaman bermain nan lebih baik daripada senar yang deras.

Sebagai tambahan, para atlet profesional dapat mengapalkan 10 raket yang sama pada detik sayembara bagi mengantisipasi senar putus saat dalam permainan. Sebagian besar anak tonsil memperalat string 0,60 – 0,68 mm dengan tarikan 30-35 lbs. Hal ini bertujuan, menghasilkan kombinasi raket nan pas buat menghasilkan kekuatan dan control yang baik.

4. Cak kenapa (Shuttlecock)

Badminton shuttlecock
Badminton shuttlecock Foto: Getty Images/iStockphoto/JanPietruszka

Bola rambut tangkis terbuat dari rangkaian bulu dendang laut nan disusun membentuk kerucut terbuka, dengan pangkal berbentuk sekudung bola yang terbuat dari gabus dan dilapisi jangat tipis dan langgeng.

Puas bagian gabus ditancapkan 14 sampai 16 helai bulu unggas nan berdiri melingkar sepanjang pinggir gabus ialah 25-28 mm. Sengkang ujung atas dari bulu adalah 54-56 mm dan harus diikat dengan benang alias mangsa tidak yang kuat.

Panjang surai berpangkal satah gabus rata hingga ujung atas surai 64-74 mm dan berat keseluruhan dari kok adalah 4,73-5,50 gram.

5. Sepatu dan Kostum

Sepatu olahragawan bulu tangkis membutuhkan sol karet kerjakan cengkeraman yang baik, dinding sisi nan berkerangka mudahmudahan tahan lama selama tarik menarik, dan teknologi penyiaran guncangan untuk melompat. Kejadian ini dikarenakan, sport badminton mengakibatkan ketegangan pada lutut dan pergelangan suku.

Kostum bikin atlet yang dikenakan berupa lancingan dan kaos yang semoga patut longgar sehingga melicinkan gerakan.

Teknik Dasar Bermain Surai Tangkis

Lakukan bisa bermain bulu tangkis dengan baik, justru dahulu mempelajari berbagai teknik dasar, seperti dikutip
Kancing Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Kelas SMA/MA Kelas 10
oleh Damar Pamungkas, SPd Or,MPd dan siasat
Pendidikan Jasmani Gerak badan & Kebugaran
oleh Drs Muhajir, M Ed.

Teknik-teknik dasar bermain bulu tangkis adalah sebagai berikut:

1. Teknik Memegang Raket (grips)

Teknik memegang raket dalam badminton dibedakan menjadi empat diversifikasi:

a. American Grip (pegangan geblok kasur)

Kaidah pencahanan ini pertama raket diletakkan secara mendatar di atas lantai. Kemudian, rampas dan peganglah raket pada pegangannya, sehingga fragmen tangan antara jempol dan deriji telunjuk berhimpit pada bagian permukaan nan pepat.

b. Backhand Grip (tiang penghidupan backhand)

Kaidah pegangan ini adalah mula-mula raket dipegang dalam posisi miring. Pada momen menyambut raket ibu jari berada di bagian belakang tangkai raket, sedangkan jari-jari tangan diletakkan di penggalan belakang.

c. Forehand Grip (pegangan Inggris)

Kaidah pengangan ini adalah raket dipegang dalam posisi miring. Kemudian, putaran tangan antara ibu ujung tangan dan jari telunjuk menempel plong putaran permukaan pegangan raket nan kecil dan sempit.

d. Combination Grip

Mandu pegangan ini lazim dinamakan shakehand mopit alias pegangan berjabatan tangan. Caranya hampir sekufu dengan pegangan Inggris. Bedanya, setelah raket dimiringkan, tangkai raket dipegang dengan cara ibu ujung tangan terpaku pada bagian yang n domestik sementara itu jeruji lain tertuju pada bagian dalam yang lebar.

2. Teknik Pukulan

Berbagai keberagaman ketukan dalam permainan bulutangkis, antara lain ibarat berikut:

a. Servis

Birama servis, ialah mentrum sajian bola permulaan yang dilakukan puas semula permainan, dengan tujuan untuk memperoleh poin. Sebelum melakukan servis, pemain sandiwara akan terlebih tinggal menyibuk tipe permainan lawan. Sekiranya rival punya tipe permainan keras, sebaiknya tak melakukan servis tinggi. Seorang anak bangsawan badminton harus memintasi berbagai jenis mentrum servis. Mengenai jenis-jenis mentrum servis itu yaitu sebagai berikut.

  • Servis Singkat (short service)

Servis sumir dapat dilakukan secara forehand atau backhand. Mentrum diusahakan bola serendah mungkin dengan ketinggian net sehingga bandingan akan mengalami kesulitan dalam

  • Servis Tinggi (lob service)

Servis ini dilakukan dengan mentrum yang keras dan bola diusahakan berjalan melambung tinggi kemudian bola sampai di garis pantat. Servis tangga bisa dilakukan secara forehand dan backhand.

b. Ketukan Lob (clear)

Pukulan lob yakni pukulan kerumahtanggaan permainan rambut tangkis yang dilakukan dengan maksud buat menerbangkan shuttlecock sederajat mungkin dan menuju jauh ke belakang garis lapangan n partner. Pukulan lob dapat dilakukan dengan dua program, yaitu sebagai berikut:

  • Overhead lob, yaitu ketukan lob nan dilakukan dari atas kepala dengan kaidah menerbangkan shuttlecock melambung ke arah belakang.
  • Underhead lob, yakni pukulan lob yang dilakukan bermula sumber akar awak dengan cara menggampar shuttlecock yang congah di bawah badan dan dilambungkan tangga ke belakang.
  • Ketukan Horizontal (drive)

Birama mendatar ialah birama raket yang jalannya shuttlecock mendatar cepat sehingga tara akan kesulitan menyamai bola. Pukulan melintang diarahkan ke sisi samping kanan dan samping kidal antagonis dan pukulan ini makin banyak digunakan pada permainan ganda.

Menurut kegunaan dan arahnya, pukulan melintang (drive) terdiri dari tiga macam, adalah andai berikut.

a. Pukulan drive strata, yaitu pukulan drive yang dihasilkan dengan pendirian menyasarkan shuttlecock ke daerah belakang pelan lawan. Kegunaannya adalah lakukan meminggirkan lawan agar terdesak ke belakang.

b. Pukulan drive setengah pelan, yaitu pukulan nan dihasilkan dengan tujuan memongahi shuttlecock ke sebelah paruh bagian samping jodoh. Kegunaannya adalah hendaknya lawan tertambat ke samping perdua, sehingga posisinya terpengaruh dan dapat dengan mudah mengadakan impitan lebih kuat lagi.

c. Pukulan drive pendek, yaitu pukulan yang dilakukan dengan mengarahkan shuttlecock seyogiannya jatuh sedekat siapa dengan bantau di daerah lawan.

Nah, itu dia detikers penjelasan seputar bulu sanggep. Selamat belajar ya detikers..

Simak Video “Nyawa Leo Rolly untuk BNI Sirkuit Nasional 2023

[Ketola:Video 20detik]
(nwk/nwk)

Source: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6450616/mengenal-olahraga-bulu-tangkis-sejarah-perlengkapan-dan-teknik-dasar