aturan penulisan algoritma



Dalam bahasa pemrograman dikenal yang namanya algoritma. Penulisan algoritma ini ada beberapa cara dalam menulisnya, salah satunya dengan pseudocode. Pseudocode yang digunakan pada penulisan algoritma berupa penyajian bahasa yang informal dan ringkas. Seperti segala apa contohnya?

Nah, di sini akan kita ulas akan halnya pseudocode mulai mulai sejak pengertiannya. Kemudian kita telaah pun model-model dan rang-bentuk penyajian algoritma nan lain.

Segala Itu Pseudocode?

Sekarang kita menginjak dengan apa itu pseudocode. Seperti nan sudah disebut di atas, pseudocode adalah cara informal kerjakan menuliskan algoritma maupun rancangan program komputer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Algoritma sendiri adalah langkah-langkah untuk memintasi masalah. Berdasarkan laman Prodi Sistem Komputer Universitas Stekom, pseudocode adalah salah satu notasi algoritma dalam membangun suatu program. Isi bersumber notasi algoritma terdapat lembaga-kerangka acara yang akan dibangun.

Dilansir dari materi cak bimbingan Departemen Ilmu Komputer jinjing Institut Pertanian Bogor (IPB), pseudocode dimaksudkan agar memudahkan dalam mendaras algoritma minus aturan grammar yang membedabedakan. Sebenarnya lain ada aturan stereotip n domestik menuliskan pseudocode, makanya ada banyak cara kerjakan menuliskannya.

Akan cuma, untuk mengurangi ambiguitas, maka dibuatlah suatu konvensi. Misalnya sebagai berikut.

  • Variable: DECLARE
  • Input: READ, OBTAIN, GET
  • Output: PRINT, DISPLAY, SHOW
  • Compute: COMPUTE, CALCULATE, DETERMINE
  • Initialize: SET, INIT
  • Add one: INCREMENT, BUMP

Hipotetis Pseudocode Plong Penulisan Algoritma

Pecah laman Perhimpunan Stekom, penulisan algoritma pada pseudocode menyerupai bahasa pemrograman tingkat tinggi. Kelebihan notasi pseudocode ini ialah menggunakan bahasa yang mudah dimengerti secara umum sekalian lebih sumir ketimbang notasi algoritma nan tak.

Struktur yang sederhana tersebut ditujukan agar boleh terbaca dan dimengerti bani adam, cuma pseudocode tidak langsung dipahami oleh komputer. Agar notasi pseudocode bisa dipahami komputer, harus diterjemahkan apalagi dahulu ke dalam sintaks bahasa pemrograman tertentu.

Dilansir bermula artikel berjudul Penulisan Algoritma dengan Pseudocode di academia.edu, penulisan Algoritma terdiri dari tiga bagian, ialah Kop (Header), Kamus (Laporan), dan Algoritma (Deskripsi). Seandainya akan menuliskan komentar sreg tiap bagian tersebut, maka ditulis antara tanda kurung kurawal seperti mana { Komentar }

Judul ialah inti dari suatu permasalahan nan diselesaikan disertai dengan komentar tentang algoritma. Misalnya cara kerja algoritma, kondisi semula dan kondisi akhir dari algoritma.

2. Kamus atau Kabar

Kamus berisi nama konstanta, logo variabel, keunggulan prosedur dan nama guna yang akan dilibatkan kerumahtanggaan Algoritma.

3. Algoritma atau Deskripsi

Di sinilah langkah-langkah penyelesaian masalah dituliskan. Penulisannya di n domestik jenama kurung kurawal. Pustaka yang tak berada di internal tanda kurung kurawal maka akan dianggap sebagai notasi algoritma yang akan berpengaruh terhadap kebenaran Algoritma.

Contoh 1:

Judul

Algoritma Luas_Lingkaran

{ Menotal luas lingkaran dengan menginputkan jari2 dan menampilkan
hasilnya }

Kamus

jari2,luas : integer

phi = 3.14 : const float

Algoritma

input (jari2) {menginputkan kredit integer bagi variable jari2}

luas ← phi * jari2* jari2 {menghitung luas dengan mengkalikan phi dan jari2}

output (luas) {mencetak luas}

Contoh 2

Algoritma Kll Lingkaran

{ Menotal keliling lingkaran dengan menginputkan diameter dan

menampilkan hasilnya }

Kamus

diameter,keliling : float

phi = 3.14 : const float

Algoritma

input (kaliber) {menginputkan nilai untuk variable diameter}

keliling ← phi * diameter {cak menjumlah keliling dengan mengkalikan phi dan

sengkang}

output (berkeliling) {mencetak keliling}

Contoh 3

Algoritma Luas_Segitiga

{ Menghitung luas segitiga sama dengan menginputkan hutan dan tinggi, kemudian

mengkalikan kadar tersebut, dan menampilkan hasil. }

Kamus

alas, tinggi, luas : integer

Algoritma

input (alas, janjang) {menginputkan nilai kerjakan variable alas dan tinggi}

luas ← jenggala * tinggi * 0.5{menghitung luas dengan mengkalikan rimba dan

tinggi dan 0.5}

output (luas) {mencetak luas}

Bentuk Penyajian Algoritma

Bentuk penguraian algoritma secara publik ada tiga prinsip. Berikut penjelasannya dilansir bersumber e-Library Universitas Komputer Indonesia (Unikom).

Deskriptif

Pada jenis presentasi ini, langkah-anju algoritma dituliskan dengan untaian kalimat deskriptif. Penggunaan prinsip ini dapat digunakan kerjakan menjabarkan anju-ancang penuntasan ki aib dengan gamblang.

Notasi ini paling mudah dipahami untuk manusia masyarakat. Akan tetapi notasi ini sulit diterjemahkan ke source code.

Menggunakan Flowchart

Cara kedua memperalat rencana maupun flowchart, adalah notasi yang menunggangi
bentuk-bentuk geometri bikin memvisualkan proses. Misalnya rang persegi tangga untuk menyatakan proses, rencana intan untuk menggambarkan pernyataan kondisi.

Notasi dengan flowchart ini lebih cocok digunakan lakukan penyelesaian ki kesulitan kecil, belaka akan menjadi rumit jika digunakan buat kelainan yang besar. Selain itu, penyajian ini membutuhkan berlembar lembar jeluang cak bagi programa yang besar. Kelemahan lainnya, flowchart sulit cak bagi diterjemahkan ke source code.

Pseudocode

Seperti yang dijelaskan tadi, pseudocode adalah format penulisan algoritma yang menggabungkan bahasa orang dan bahasa pemrograman. Kelebihannya adalah mudah dipahami manusia dan lebih mudah diterjemahkan ke source code

Demikian tadi ulasan mengenai penulisan algoritma lega pseudocode yang merupakan presentasi algoritma yang lebih ringkas dan mudah dipahami manusia maupun komputer. Contoh pseudocode juga sudah kita ulas dengan problem sederhana. Kini detikers mutakadim paham kan?

Simak Video “Sensasi Bersantap Raos Pisaan Euy, Keran Kraton Cimahi

[Oyong:Video 20detik]
(bai/fds)

Source: https://www.detik.com/bali/berita/d-6532319/penulisan-algoritma-pada-pseudocode-dan-bentuk-penyajiannya