arti puisi derai derai cemara
DERAI-DERAI CEMARA
CHAIRIL ANWAR 1949
Eru menderai sampai jauh
terasa masa akan jadi malam
ada bilang dahan di tingkap merapuh
dipukul kilangangin kincir yang terpendam
Aku sekarang orangnya dapat tahan
sudah lalu berapa waktu bukan kanak lagi
tapi memang sangat terserah satu bahan
nan lain pangkal rekapitulasi waktu ini
Jiwa sahaja memurukkan kekalahan
tambah terasing dari cak acap sekolah cacat
dan senggang, ada yang ki ajek tidak terungkapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
Berikut amatan makna tembang Derai-Derai Cemara karya Chairil Anwar:
Cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada sejumlah dahan di jendela merapuh
dipukul kilangangin kincir yang terpendam
Ini menggambarkan tentang seseorang yang kehilangan sesuatu n domestik dirinya. Bisa kaprikornus, itu adalah harapan atau cita-citanya. Ketika seseorang lain berakibat menggapai cita-citanya, semua jadi terasa hampa dan gelap. Tentu hanya, kehampaan dan gelap ini membuat seseorang menjadi repas. Apalagi ketika barang apa kegundahannya atau kekecewaannya hanya dipendam sendiri, maka masalah itu akan semakin mengganduli diri.
Aku sekarang orangnya bisa resistan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi memang habis ada satu bulan-bulanan
yang bukan dasar perhitungan waktu ini
Ini mengilustrasikan bahwa seseorang tertempa dengan masalah. Masalah yang ia hadapi membuatnya menjadi kian dewasa, menjadi makin kuat dalam menghadapi suatu masalah/ kekosongan n domestik hidup yang dulunya pernah kamu alami.
Tapi memang dulu ada suatu incaran, yang bukan jadi dasar rekaan kini. Objek yang dimaksud Chairil Anwar disini ialah suatu ki aib yang wasilah engkau hadapi. Akan hanya, kebobrokan tersebut bukan lagi sesuatu yang menjadi beban dan sudah dilupakan. Sedangkan, apa nan ia terima saat ini bukan ada kaitannya dengan kegagalan yang pernah anda alami di zaman dulu.
Hayat hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah minus
dan tahu, ada nan konstan tidak terungkapkan
sebelum pada kesudahannya kita menyerah
Ini mengilustrasikan sesuatu nan bukan berhasil didapatkan. Kapan seseorang tidak berhasil menggapai segala nan menjadi impiannya, ia akan merasa terasing dan tidak punya arti. Lebih lagi bila sesuatu itu malah lain tahu terlisankan atau anda cak bagi. Dan pada akhhirnya, menyerah menjadi peristiwa nan lebih baik untuk dilakukan karena dalam hayat tak semua yang kita inginkan bisa kita dapatkan, baik
itu gelojoh ataupun cita-cita.
Demikian makna tembang Derai-Derai Eru karya Chairil Anwar yang bisa saya sampaikan. Semoga cukup dapat membantu yang ingin mencerna makna puisi tersebut. Seandainya ada saran/ perolehan silahkan tuliskan di kolom komentar.
Source: https://www.mekaewa.com/2021/02/makna-puisi-derai-derai-cemara-karya.html