arti dari khatamul anbiya
Home » Agama » Khatamul Anbiya Wal Mursalin Artinya
Khatamul Anbiya Wal Mursalin Artinya
1 min read
Dalam pelajaran agama Islam, kita akan diajarkan akan halnya seluk-beluk mengenai Selam, mulai berpunca hukum, zikir, syariat, hingga nabi dan utusan tuhan. Berbicara tentang nabi dan nabi tentunya tidak rontok dari rukun iman, karena beriman kepada rasul dan nabi termasuk ke dalam rukun iman ke-4.
Tahukah Engkau berapa jumlah nabi dan rasul? Jumlah nabi sejarinya sangat banyak dan bukan terhitung, Namun, kerumahtanggaan agama Islam nan wajib diketahui dan diimani tetapi terserah 25 nabi dan rasul. Dimana Nabi Muhammad saw. merupakan nabi dan juga rasul bontot. Oleh karena itu beliau bergelar “khatamul anbiya wal mursalin“.
Lalu apa arti mulai sejak khatamul anbiya wal mursalin itu sendiri? Berikut jabaran tentang guna dari khatamul anbiya’ wal mursalin yang merupakan salah satu gelar atau julukan Utusan tuhan Muhammad saw.
Khatamul Anbiya Wal Mursalin Artinya
Khatamul anbiya wal mursalin artinya penghabisan para rasul dan minimal mulia di antaranya.
Khatamul
artinya khatam, akhir, radu, alias bercerai. Sedangkan
anbiya
artinya nabi-nabi. Jadi khatamul anbiya artinya pengunci para rasul.
Wal mursalin
artinya dan semulia-mulianya atau minimum mulia.
Kaprikornus bila digabungkan, khatamul anbiya’ wal mursalin artinya akhir para rasul dan rasul dan paling mulia di antaranya.
Khatamul anbiya’ wal mursalin adalah gelar nan diberikan oleh Almalik SWT kepada Rasul Muhammad Saw. karena beliau yakni nabi terakhir dan menjadi pengunci para nabi dan nabi, serta menjadi utusan tuhan yang minimal sani diantara para nabi lainnya.
Nabi Muhammad saw. bergelar khatamul anbiya’ wal mursalin, jadi tidak ada lagi nabi ataupun rasul setelahnya. Situasi tersebut juga dijelaskan dalam Al-Qur’an dalam surah al-Ahzab ayat 40 misal berikut.
Surat Al-Ahzab Ayat 40
Utusan Sang pencipta nan mujur gelar khatamul anbiya’ wal mursalin adalah Nabi Muhammad Saw. Dalam syariat Islam, dijelaskan bahwa status kenabian bererak pasca- Nabi Muhammad saw, Sebagaimana dijelaskan kerumahtanggaan surah Al-Ahzab ayat 40 misal berikut.
مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّۦنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا
Latin:
Mā kāna muḥammadun aba aḥadim mir rijālikum wa lākir rasụlallāhi wa khātaman-nabiyyīn, wa kānallāhu bikulli syai`in ‘alīmā
Artinya:
“Muhammad itu sama sekali bukanlah bapak berbunga seorang adam di antara kamu, belaka engkau adalah Rasulullah dan penutup utusan tuhan-rasul. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala apa sesuatu.”
Internal surat tersebut dijelaskan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Tuhan dan penutup para nabi, tidak ada kenabian sekali lagi sesudahnya sampai Tahun Yaumul esok. Khatam (الخاتم) yakni yang terakhir, sehingga tidak suka-suka nabi setelahnya.
Baca lagi: Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammadin – Arab dan Artinya
Nah itulah sira artikel tentang khatamul anbiya wal mursalin yang merupakan salah sau gelar yang dimiliki maka dari itu Nabi Muhammad saw bak nabi bungsu. Demikian artikel yang boleh freedomsiana.id bagikan tentang tutorial agama Islam dan hendaknya berjasa.
Source: https://www.freedomsiana.id/khatamul-anbiya-wal-mursalin-artinya/