apakah yang dilewatkan dan diteruskan oleh router
Protokol Internet
(Inggris
Internet Protocol, disingkat
IP) merupakan protokol salutan jaringan (network layer
dalam
OSI Reference Model) atau protokol lapisan
internetwork
(internetwork layer
dalam
DARPA Reference Sempurna) yang digunakan maka dari itu protokol TCP/IP cak bagi berbuat pengalamatan dan
routing
paket data antar
host-host
di jaringan komputer berbasis TCP/IP. Varian IP yang banyak digunakan merupakan IP versi 4 (IPv4) yang didefinisikan pada RFC 791 dan dipublikasikan pada tahun 1981, namun akan digantikan oleh IP versi 6 sreg beberapa waktu yang akan menclok.
Protokol IP merupakan salah satu protokol kancing di intern pusparagam protokol TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang dikirimkan melewati jaringan dari suatu titik ke tutul lainnya. Metode nan digunakannya adalah
connectionless
nan berharga ia bukan perlu membuat dan menernakkan sebuah sesi gabungan. Selain itu, protokol ini kembali tidak menjamin penyampaian data, tetapi kejadian ini diserahkan kepada protokol pada sepuhan yang makin jenjang (lapisan transport dalam OSI Reference Transendental alias salutan antar host dalam DARPA Reference Model), yaitu protokol Transmission Control Protocol (TCP).
Layanan yang ditawarkan oleh Protokol IP
[sunting
|
sunting sumber]
- IP menawarkan layanan sebagai protokol antar jaringan (inter-network), karena itulah IP juga sering disebut sebagai protokol nan berperilaku
routable. Header IP mengandung permakluman yang dibutuhkan bagi menentukan rute paket, nan mencakup alamat IP sumur (source IP address) dan alamat IP intensi (destination IP address). Anatomi target IP terbagi menjadi dua bagian, yakni objek jaringan (network address) dan alamat node (node address/host address). Presentasi paket antar jaringan (umumnya disebut sebagai proses
routing), dimungkinkan karena adanya sasaran jaringan maksud dalam alamat IP. Selain itu, IP pun mengizinkan pembuatan sebuah jaringan yang cukup raksasa, yang disebut sebagai IP internetwork, yang terdiri atas dua atau lebih jaringan nan dihubungkan dengan menggunakan router berbasis IP. - IP mendukung banyak protokol klien, karena memang IP merupakan “kurir” pembawa data yang dikirimkan oleh protokol-protokol lapisan nan lebih tinggi dibandingkan dengannya. Protokol IP bisa mengapalkan beberapa protokol lapisan tinggi yang berbeda-tikai, sahaja setiap buntelan IP hanya dapat mengandung data dari suatu buah protokol dari banyak protokol tersebut n domestik satu waktu. Karena setiap paket dapat mengapalkan satu biji zakar paket bermula beberapa paket data, maka harus terserah pendirian nan digunakan untuk mengidikasikan protokol salutan tinggi dari paket data yang dikirimkan sehingga dapat diteruskan kepada protokol lapisan tataran yang sesuai pada sisi penerima. Memahfuzkan klien dan server selalu menggunakan protokol yang sama untuk sebuah data yang silih dipertukarkan, maka setiap pak tidak harus mengindikasikan sumber dan harapan yang terpisah. Teoretis terbit protokol-protokol salutan yang lebih hierarki dibandingkan IP yakni Internet Control Management Protocol (ICMP), Internet Group Management Protocol (IGMP), User Datagram Protocol (UDP), dan Transmission Control Protocol (TCP).
- IP mengirimkan data dalam bagan datagram, karena memang IP cuma meluangkan layanan pengiriman data secara connectionless serta tidak andal (unreliable) kepada protokol-protokol yang berada bertambah tahapan dibandingkan dengan protokol IP. Pengirimkan connectionless, bermakna tidak teristiadat ada negosiasi nikah (handshaking) sebelum mengirimkan data dan tidak ada koneksi yang harus dibuat ataupun dipelihara dalam lapisan ini. Unreliable, berarti IP akan mengirimkan paket tanpa proses pengurutan dan tanpa acknowledgment ketika pihak nan dituju telah dapat diraih. IP hanya akan melakukan pengiriman sekali kirim saja bakal mengemukakan selongsong-pak kepada hop selanjutnya maupun intensi akhir (teknik begitu juga ini disebut sebagai “best effort delivery”). Keandalan data bukan yakni tugas dari protokol IP, tetapi merupakan protokol yang produktif sreg sepuhan nan lebih tahapan, seperti halnya protokol TCP.
- Berperangai bebas semenjak lapisan antarmuka jaringan (lapisan pertama dalam DARPA Reference Kamil), karena memang IP didesain hendaknya mendukung banyak komputer dan antarmuka jaringan. IP bersifat bebas terhadap atribut lapisan tubuh, sama dengan halnya pengabelan, pensinyalan, dan bit rate. Selain itu, IP juga bertabiat independen terhadap atribut sepuhan data link seperti halnya mekanisme Sarana access control (MAC), pengalamatan MAC, serta ukuran frame terbesar. IP menggunakan skema pengalamatannya sendiri, yang disebut sebagai “IP address”, yang yakni garis hidup 32-bit dan independen terhadap skema pengalamatan nan digunakan dalam salutan antarmuka jaringan.
- Untuk mendukung ukuran frame terbesar yang dimiliki makanya teknologi sepuhan antarmuka jaringan nan berbeda-selisih, IP dapat melakukan pemecahan terhadap selongsong data ke kerumahtanggaan bilang fragmen sebelum diletakkan di atas sebuah saluran jaringan. Paket data tersebut akan dipecah ke dalam adegan-adegan nan mempunyai ukuran maximum transmission unit (MTU) yang bertambah rendah dibandingkan dengan format datagram IP. Proses ini dinamakan dengan fragmentasi ([[Fragmentasi kemasan jaringan|fragmentation). Router maupun host yang mengangkut data akan bersimpang data yang hendak ditransmisikan, dan proses fragmentasi boleh berlantas beberapa kali. Selanjutnya host yang dituju akan menyatukan pula fragmen-fragmen tersebut menjadi paket data utuh, seperti halnya sebelum dipecah.
- Boleh diperluas dengan menggunakan fitur IP Options dalam
header
IP. Fitur yang dapat ditambahkan contohnya yakni kemampuan untuk menentukan jalur yang harus diikuti maka dari itu datagram IP melalui sebuah
internetwork
IP.
Datagram IP
[sunting
|
sunting sumber]
Format datagram Protokol IP
Paket-selongsong data dalam protokol IP dikirimkan dalam bentuk datagram. Sebuah datagram IP terdiri atas header IP dan bahara IP (payload), sebagai berikut:
- Header IP: Dimensi header IP bermacam rupa, yakni berdosis 20 hingga 60 byte, dalam penyisipan 4-byte. Header IP menyempatkan dukungan untuk memetakan jaringan (routing), identifikasi bagasi IP, dimensi header IP dan datagram IP, dukungan fragmentasi, dan pun IP Options.
- Muatan IP: Ukuran muatan IP juga bervariasi, yang berkisar dari 8 byte hingga 65515 byte.
Sebelum dikirimkan di dalam terusan jaringan, datagram IP akan “dibungkus” dengan header protokol saduran antarmuka jaringan dan trailer-nya, untuk membuat sebuah
frame
jaringan.
[sunting
|
sunting sumber]
Header IP terdiri atas beberapa field sebagai berikut:
Field | Panjang | Permakluman |
---|---|---|
Version | 4 bit | Digunakan bakal mengindikasikan versi dari header IP yang digunakan. Karena memiliki panjang 4 bit, maka terwalak 24=16 buah tipe ponten yang berbeda-beda, yang berkisar antara 0 hingga 15. Meskipun begitu hanya ada dua nilai yang bisa digunakan, merupakan 4 dan 6, mengingat varian IP standar nan digunakan ketika ini privat jaringan dan Internet adalah versi 4 dan 6 adalah abreviasi dari versi seterusnya (IPv6). Lihat situs web IANA lakukan informasi mengenai field ini lebih jauh. |
Header length | 4 bit | Digunakan untuk mengindikasikan format header IP. Karena memiliki panjang 4 bit, maka terdapat 24=16 buah spesies kredit yang berlainan-tikai. Field header length ini mengindikasikan bilangan double-word 32-bit (blok 4-byte) di dalam header IP. Ukuran terkecilnya yakni 5 (0x05), nan menunjukkan dimensi terkecil dari header IP yakni 20 byte. Dengan kuantitas maksimum dari IP Options, format header IP maksimum adalah 60 byte, yang diindikasikan dengan angka 15 (0x0F). |
Type of Service (TOS) | 8 bit |
Field ini digunakan untuk menentukan kualitas persneling dari sebuah datagram IP. Ada dua variasi TOS yang didefinisikan, merupakan lega RFC 791 dan RFC 2474. Hal ini akan dibahas pada merangsang berikutnya. |
Kuantitas Length | 16 bit | Yakni tataran total dari datagram IP, yang mencakup header IP dan muatannya. Dengan menggunakan angka 16 bit, nilai maksimum yang dapat ditampung adalah 65535 byte. Cak bagi datagram IP nan memiliki ukuran maksimum, field ini n kepunyaan poin nan seperti mana biji maximum transmission unit yang dimiliki oleh teknologi protokol saduran antarmuka jaringan. |
Identifier | 16 bit | Digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah sampul IP tertentu yang dikirimkan antara node sumber dan node tujuan. Host pengirim akan mengatak angka berpokok field ini, dan field ini akan lebih nilainya bagi datagram IP lebih lanjut. Field ini digunakan bikin mengenali fragmen-adegan sebuah datagram IP. |
Flag | 3 bit | Berisi dua biji zakar flag yang sakti apakah sebuah datagram IP mengalami fragmentasi ataupun tak. Cak agar mandraguna tiga bit, ada dua diversifikasi nilai yang bisa jadi, adalah apakah hendak memecah datagram IP ke dalam sejumlah episode atau tidak. |
Fragment Offset | 13 bit | Digunakan bagi mengidentifikasikan ofset di mana babak nan bersangkutan dimulai, dihitung berpokok purwa muatan IP yang belum dipecah. |
Time-to-Live (TTL) | 8 bit | Digunakan cak bagi mengidentifikasikan berapa banyak susukan jaringan di mana sebuah datagram IP dapat melanglang-jalan sebelum sebuah router mengabaikan datagram tersebut. Field ini puas awalnya ditujukan misal penghitung waktu, lakukan mengidentifikasikan berapa lama (dalam momen) sebuah datagram IP boleh terdapat di kerumahtanggaan jaringan. Yaitu router IP yang memantau ponten ini, nan akan berkurang setiap kali hinggap dalam router. |
Protocol | 8 bit | Digunakan bikin mengidentifikasikan variasi protokol lapisan yang bertambah jenjang yang dikandung oleh muatan IP. Field ini yakni tanda eksplisit untuk protokol klien. Terdapat beberapa nilai berasal field ini, seperti halnya nilai 1 (0x01) untuk ICMP, 6 (0x06) bikin TCP, dan 17 (0x11) untuk UDP (sebaik-baiknya lihat di bawah). Field ini dolan seumpama penanda multipleks (multiplex identifier), sehingga kewajiban IP pun dapat diteruskan ke protokol lapisan nan lebih tinggi saat diterima maka dari itu node yang dituju. |
Header Checksum | 16 bit |
Field ini berguna hanya untuk mengamalkan pengecekan integritas terhadap header IP, tentatif beban IP koteng lain dimasukkan ke dalamnya, sehingga muatan IP harus memiliki checksum mereka sendiri cak bagi melakukan pengecekan integritas terhadap bagasi IP. Host pengirim akan mengamalkan verifikasi checksum terhadap datagram IP yang dikirimkan. Setiap router yang berada di dalam jalur transmisi antara sumber dan tujuan akan melakukan konfirmasi terhadap field ini sebelum memproses selongsong. Jika verifikasi dianggap gagal, router pula akan mengabaikan datagram IP tersebut. Karena setiap router yang berada di internal sagur transmisi antara sumber dan maksud akan mengurangi nilai TTL, maka header checksum pun akan berubah setiap kali datagram tersebut hinggap di setiap router yang dilewati. Pron bila menghitung checksum terhadap semua field di kerumahtanggaan header IP, nilai header checksum akan diset ke nilai 0. |
Source IP Address | 32 bit | Mengandung alamat IP dari sumber host yang membawa datagram IP tersebut, alias target IP terbit Network Address Translator (NAT). |
Destination IP Address | 32 bit | Mengandung alamat IP pamrih ke mana datagram IP tersebut akan disampaikan, atau yang dapat konkret target berasal host atau NAT. |
IP Options and Padding | 32 bit | [place holder] |
Type of Service (ToS)
[sunting
|
sunting perigi]
Field
Type of Service
(ToS) yakni sebuah
field
dalam
header
IPv4 yang punya panjang 8 bit dan digunakan untuk menandakan keberagaman Quality of Service (QoS) nan digunakan maka dari itu
datagram
yang bersangkutan bagi disampaikan ke
router-router
internetwork. ToS didefinisikan di dalam dua buah standar, yaitu RFC 791 dan RFC 2474.
ToS intern RFC 791
[sunting
|
sunting sumber]
place holder
ToS dalam RFC 2474
[sunting
|
sunting sumber]
place holder
Protocol
[sunting
|
sunting sumur]
Berikut ini adalah nilai bersumber field Protocol
Nilai | Protokol |
---|---|
0 | Internet Protocol (IP) |
1 | Internet Control Message Protocol (ICMP) |
2 | Internet Group Message Protocol (IGMP) |
3 | Gateway-to-Gatway Protocol (GGP) |
4 | IP in IP encapsulation |
6 | Transmission Control Protocol (TCP) |
8 |
Exterior Gateway Protocol (EGP) |
12 | PARC Universal Packet Protocol (PUP) |
17 | User Datagram Protocol (UDP) |
20 | Host Monitoring Protocol (HMP) |
22 | Xerox NS IDP |
27 | Reliable Datagram Protocol (RDP) |
41 | Internet Protocol version 6 (IPv6) |
47 | Generic Routing Encapsulation (GRE) |
50 | IP Security Encapsulating Security Payload (IPSec ESP) |
51 | IP Security Authentication Header (AH) |
66 | MIT Remote Virtual Disk (RVD) |
89 | Open Shortest Path First (OSPF) |
Bakal beberapa poin lainnya, kunjungi sasaran situs web IANA.
Aplikasi jaringan Windows yang berbasis Windows Sockets Api (WinSock) boleh merujuk protokol beralaskan namanya saja. Tera-cap protokol kemudian akan diterjemahkan ke dalam nomor protokol dengan menggunakan berkas yang disimpan di dalam
%systemroot%\System32\Drivers\Etc\Protocol.
Fragmentasi Paket IP
[sunting
|
sunting sumber]
Ketika sebuah host sumber atau router harus mentransmisikan sebuah datagram IP dalam sebuah saluran jaringan di mana kredit Maximum transmission unit (MTU) yang dimilikinya lebih kerdil dibandingkan ukuran datagram IP, datagram IP yang akan ditransmisikan tersebut harus dipecah ke intern beberapa fragmen. Proses ini disebut misal Fragmentation (fragmentasi). Detik fragmentasi terjadi, muatan IP akan dibelah menjadi bilang segmen, dan setiap segmen akan dikirimkan dengan header IP-nya tiap-tiap.
Header
IP mengandung laporan nan dibutuhkan kerjakan menyatukan kembali muatan IP yang sudah dipecah tersebut menjadi bahara IP nan utuh kapan datagram IP tersebut telah sampai puas
host
tujuan. Karena IP ialah teknologi
datagram packet-switching
dan pun adegan dapat menjejak intensi dalam kondisi bukan terkemik, fragmen-bagian tersebut harus dikelompokkan (dengan menggunakan
field
Identification
dalam
header
IP), diurutkan (dengan menggunakan
field
Fragment Offset
kerumahtanggaan
header
IP), dan diperjelas pembatasannya (dengan menunggangi
flag
More Fragment
dalam
header
IP).
Teknologi
virtual circuit packet-switching
sama dengan halnya X.25 dan Asynchronous Transfer Gaya (ATM) hanya membutuhkan pembatasan bagian/segmen. Sebagai contoh, dengan
ATM Adaptation Layer 5, sebuah datagram IP akan dibelah menjadi beberapa segmen berukuran 48
byte
yang menjadi muatan setiap sel ATM. ATM lebih lanjut membawa sel-sel ATM tersebut nan mengandung datagram IP dan memperalat bit ketiga terbit
field
Payload Type
di dalam
header
ATM lakukan mengindikasikan penghabisan aliran sel ATM untuk sebuah datagram IP.
[sunting
|
sunting sendang]
Cak semau tiga buah
field
yang berfaedah bakal menunjukkan apakah sebuah datagram IP harus difragmentasi atau tidak, yakni bagaikan berikut:
-
Field
identification:
Digunakan untuk mengelompokkan semua penggalan bermula sebuah datagram IP dalam sebuah kelompok. Host pengirim akan mengeset nilai field ini, dan nilai ini lain akan beruba selama proses fragmentasi berlantas. Field ini selalu diset (punya angka) meskipun datagram IP tidak boleh diset dengan menggunakan bit flag Dont Fragment (DF). -
Field
Flag, nan memiliki dua biji kemaluan poin:-
Don’t fragment
(DF):
Flag ini akan diset ke nilai “0” bagi mengizinkan fragmentasi dilakukan, atau ponten “1” untuk mencegah fragmentasi dilakukan terhadap datagram IP. Dengan kata lain, fragmentasi akan terjadi jikalau flag DF ini bernilai “0”. Jika fragmentasi dibutuhkan buat meneruskan datagram IP (akibat ukuran datagram IP yang kian raksasa dibandingkan dengan ukuran maximum transmission unit (MTU)) dan flag DF ini diset ke kredit “1”, maka router akan mengirimkan pesan “ICMP Destination Unreachable-Fragmentation Needed And DF Set” kepada host pengirim, sebelum router tersebut akan mengabaikan datagram IP tersebut. -
More Fragments
(MF):
Flag ini akan diset ke nilai “0” jika tak ada fragmen lainnya nan mengikuti fragmen yang bersangkutan (signifikan nama bahwa fragmen tersebut ialah fragmen bungsu), atau diset ke poin “1” jika ada pelengkap fragmen yang mengikuti fragmen tersebut (berjasa tera bahwa episode tersebut bukanlah fragmen ragil).
-
Don’t fragment
-
Field’
Fragment Offset:
Field ini akan diset untuk mengindikasikan posisi babak yang bersangkutan terhadap beban IP yang belum difragmentasikan.
Field
ini akan digunakan bagi mengurutkan kembali semua babak pada saat proses penyatuan kembali menjadi sebuah datagram IP yang utuh di pihak penyambut. Ukurannya adalah 13 bit, sehingga mendukung biji hingga 8191 tetapi.
Mengingat ukuran muatan IP terbesar yaitu 65515 byte (216-20), sedangkan ukuran field ini adalah 13 bit, maka field ini tidak dapat digunakan untuk mengindikasikan
byte offset. Kesannya setiap poin field
fragment offset
harus merepresentasikan skor 3 bit. Dengan demikian, field Fragment Offset pun boleh didefinisikan intern blok-blok berdimensi 8 byte yang disebut sebagai
Fragment block
.
Selama fragmentasi dilakukan, bahara IP akan dipecah ke dalam fragmen-fragmen dengan memperalat batasan 8 byte dan ponten maksimum fragment block (8 byte) diletakkan sreg setiap babak. Field
Fragment Offset
pula diset untuk mengindikasikan permulaan
fragment block
untuk fragmen tersebut dibandingkan dengan muatan IP yang belum difragmentasi.
Setiap bagian yang difragmentasi oleh
router,
header
IP akan disalin dan beberapa field ini akan diubah sejauh fragmentasi makanya router:
-
Header length
: Bisa berubah atau tidak mengelepai pada keberadaan IP Options, dan lagi apakah IP Options tersebut disalin ke semua fragmen atau hanya adegan permulaan saja. -
Time-to-Live
(TTL): bosor makan dikurangi 1. -
Total Length
: Diubah bakal merefleksikan perubahan lega header IP yang baru dan tentunya pikulan IP yang plonco. -
Flag
More Fragment
akan diset ke angka 1 bakal fragmen mula-mula maupun putaran pertengahan, atau biji 0 untuk fragmen terakhir. -
Fragment Offset
: Diset untuk mengindikasikan posisi fragmen di dalam fragment block relatif terhadap muatan IP nan belum difragmentasi. -
Header Checksum
: dihitung ulang berdasarkan field nan berubah di dalam header IP. - Field “identification“: tidak berubah bikin setiap fragmen.
Contoh proses fragmentasi
[sunting
|
sunting sumber]
Hipotetis proses fragmentasi (tulangtulangan 1)
Seumpama sebuah contoh bagaimana proses fragmentasi berlantas, perhatikan skenairo berikut:
Sebuah node yang berada di privat jaringan Token Ring mengapalkan sebuah datagram IP yang dapat difragmentasikan dengan nilai field Identification (n domestik header IP) diset ke nilai 9999 ke sebuah node privat jaringan Ethernet, seperti terlukis dalam gambar. Anggaplah jaringan Token Gelang-gelang tersebut memiliki dominasi sebagai berikut: kepemilikan token selama 9 milidetik, kecepatan 4 megabit per detik, dan enggak ada header routing Token Cincin, serta MTU 4482 byte. Padahal, jaringan Ethernet memiliki MTU 1500 byte, yang menggunakan skema enkapsulasi frame Ethernet II.
Sebelum fragmentasi terjadi, field-field dalam header IP untuk datagram IP yang kudus bernilai perumpamaan berikut:
Field | Poin |
---|---|
Total Length | 4482 |
Identification | 9999 |
flag DF |
0 |
flag MF |
0 |
Fragment Offset | 0 |
Router
nan mengikat dua variasi jaringan tersebut akan mengakuri datagram IP dari komputer pengirim dalam jaringan Token Ring. Router sekali lagi mengecek diagram routing nan terserah di n domestik dirinya dan menentukan antarmuka mana yang hendak digunakan lakukan meneruskan pesan tersebut dan kemudian router mengetahui bahwa datagram IP yang dikirimkan lebih raksasa daripada nilai MTU, mengingat jaringan yang dituju yaitu jaringan Ethernet. Selanjutnya, router melihat flag DF n domestik header IP: jika diset ke biji 1, router akan mengancaikan datagram yang berkepentingan dan mengirimkan pesan balasan “ICMP Destination Unreachable-Fragmentation Needed And DF Set” kepada pengirim datagram IP; dan karena punya nilai “0”, router pun melakukan fragmentasi terhadap bagasi datagram IP tersebut, ialah sebesar 4462
byte
(dengan anggapan bahwa datagram tersebut tidak memiliki IP Options) ke dalam empat buah fragmen, yang setiap fragmennya memiliki ukuran 1500 byte (yang merupakan nilai MTU berusul jaringan Ethernet).
Proses fragmentasi pak IP
Beban IP maksimum nan bisa ditampung n domestik MTU 1500 byte milik Ethernet adalah 1480 byte (20 byte digunakan sebagai header IP, dan dengan anggapan bahwa datagram tersebut tak punya IP Options). Setiap kewajiban nan berdosis 1480 byte tesebut dipecah ke dalam 185 fragment block (185×8=1480). Karenanya router akan mengirimkan empat babak dengan ukuran muatan 1480 byte dan bagian terakhir berukuran 22 byte (4462=1480+1480+1480+22)
Karena fragmentasi terjadi, maka kredit-nilai field datagram IP yang dikirimkan lagi akan diubah maka itu router menjadi poin-skor berikut:
Field | Nilai pada fragmen 1 | Nilai pada fragmen 2 | Nilai pada fragmen 3 | Skor pada episode 4 |
---|---|---|---|---|
Total Length | 1500 | 1500 | 1500 | 42 |
Identification | 9999 | 9999 | 9999 | 9999 |
flag DF |
0 | 0 | 0 | 0 |
flag MF |
1 | 1 | 1 | 0 |
Fragment Offset | 0 | 185 | 370 | 555 |
Contoh penggabungan lagi (proses reassembly)
[sunting
|
sunting sumur]
[place holder]
Contoh datagram IP
[sunting
|
sunting mata air]
Berikut ini merupakan sempurna terbit datagram IP (packet capture bersumber Microsoft Network Monitor, dipantau dengan perintah “Ping 192.168.1.2”):
+ Frame: Base frame properties + ETHERNET: ETYPE = 0x0800: Protocol = IP: DOD Internet Protocol IP: ID = 0x34CD; Proto = ICMP; Len: 60 IP: Version = 4 (0x4) IP: Header Length = 20 (0x14) IP: Precedence = Routine IP: Type of Service = Normal Service IP: Total Length = 60 (0x3C) IP: Identification = 13517 (0x34cd) IP: Flags Summary = 0 (0x0) IP: .......0 = Last fragment in datagram IP: ......0. = May fragment datagram if necessary IP: Fragment Offset = 0 (0x0) bytes IP: Time to Live = 128 (0x80) IP: Protocol = ICMP - Internet Control Message IP: Checksum = 0xB869 IP: Source Address = 192.168.1.1 IP: Destination Address = 192.168.1.2 IP: Data: Number of data bytes remaining = 40 (0x0028) + ICMP: Echo: From 192.168.1.1 To 192.168.1.2
Arketipe Pertahanan IP
[sunting
|
sunting sumur]
Terdiri dari 4 lapisan adalah:
- Sepuhan aplikasi.
- Lapisan transport.
- Lapisan internet.
- Saduran jaringan antarmuka.
Lihat pula
[sunting
|
sunting perigi]
- Mangsa IP (majuh disebut “IP” saja)
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Internet