anton menghentikan mobilnya di lampu merah

Mengetem di Lampu Abang Juga Ada Caranya cak agar Aman

  News /
  30 Maret 2022

Saat berkendara, suka-suka kalanya pengemudi harus nongkrong, baik itu bikin menunggu lampu abang alias karena terjebak macet. Keadaan nongkrong ini tak moga membuat penyetir lengah. Sebab, ada berbagai macam potensi bahaya yang dapat menimpa bila pengemudi tak awas atau siaga dengan keadaan selingkung.

Beberapa contoh tindak kriminal yang terjadi saat penyetir berhenti di jalan, misalnya modus pemerasan dengan mengetuk gelas jendela mobil, hingga perampasan paksa barang berharga, khususnya saat pengemudi membuka gelas ventilasi mobil.

Baca juga:


Belajar

Oto

Matik
,

Jangan

Pakai Kaki Kiri

lakukan

Injak Pedal Rem



Dikutip dari otomotif.kompas.com, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) menguraikan, pengemudi tak bisa lengah saat cak jongkok di tempat yang bukan adalah tempat istirahat. “Selama di jalan raya, berjalan ataupun berhenti, risiko bahaya masih tinggi.

Bukan boleh lengah terhadap hal-hal yang bisa berpotensi bahaya, enggak hanya ki alat tidak, tapi lagi kejahatan orang lain,” ujar Sony kepada Kompas.com, Jumat (18/3/2022). Potensi bahaya yang datang dari kendaraan lain misalnya kondisi rem blong yang boleh membentuk juru mudi tertabrak dan lain sempat menghindar. “Dalam kondisi berhenti, pastikan suka-suka jarak lega hati di depan, 2-3 meter cak bagi menghindar,” lanjur Sony.

Jarak lega dada ini berguna untuk pengemudi mengerjakan manuver privat peristiwa temporer. Misal, momen mobil di depannya mogok. Jarak aman ini bisa membuat pengemudi makin leluasa untuk berpindah larik.

Celah ini juga mengurangi risiko mobil bersengketa dengan otak, lebih lagi di kondisi macet, di mana pengendara motor cinta menyalip melewati celah-celah di antara mobil. “Dalam kondisi nongkrong enggak tempatnya berteduh, tetap pantau sekeliling untuk bersiap-siap menghindari bahaya,” ucap Sony.

Baca juga:


Batas

Durasi
Menyetir

Oto

lakukan

Ibu Hamil



Kemudian, hindari kebiasaan mengeluarkan komoditas berarti di n domestik mobil karena bisa memancing tindak kejahatan. “Lain melakukan atau memeragakan aktivitas yang menjemput karas hati, sebagaimana bertelpon, SMS, buka-buka dompet atau tas, atau laptop.

Sembunyikan produk-komoditas berharga,” pungkasnya. Menggunakan kaca film pun bisa menjadi salah satu alternatif bakal menjaga keamanan di dalam mobil karena keadaan kabin tidak mudah terlihat maka dari itu orang-orang yang berada di luar otomobil.

Source: https://hondaoutsidejava.co.id/info-terkini/berhenti-di-lampu-merah-juga-ada-caranya-supaya-aman—