alat musik yang biasanya digunakan dalam mencari akor adalah

Semenjak Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Akor C Mayor (C) pada gitar (dengan tuning standar)

Akor
adalah kumpulan tiga nada ataupun lebih yang bila dimainkan secara bersamaan terdengar harmonis.[1]
[2]
Akor boleh dimainkan secara terputus-putus alias secara bersamaan. Akor ini digunakan untuk mengiringi suatu lagu. Transendental alat musik lainnya yang bisa memainkan akor yakni gitar (akustik dan setrum), perkakas,
electone. Akor nan memiliki tanda berlainan namun bila dimainkan merenjeng lidah sama disebut
Akor Enharmonis. Contohnya: akor Cb (Ces mayor) dengan B (B mayor).

Sejarah

[sunting
|
sunting sendang]

Irama mengenal notasi sejak musim 590 yang ditemukan makanya Paderi Agung Gregori. Notasi ini disebut Notasi Gregorian. Doang disempurnakan sekitar tahun 950 dengan dikenalnya Notasi Balok. Pada awalnya tahun 1600-1750 (Era Barok) insan mengenal musik polifoni dengan mantra kontrapung, berupa melodi lain nan saling bertentangan. Baru tahun 1725 orang mengenal akor intern musik homofoni, Remeau menulis ki akal
Traite d’Harmonie
hari
1722. Pada awalnya akor disusun dengan tiga nada, kemudian dibalikkan, berupa mayor, minor, aughmented, diminished, dan seterusnya ditambah nada septim, sixth, dst.. Start tahun 1750 di Era Klasik akor juga berkembang hingga kini puas era blues (1870), jazz (1920), pop dan rock (1955), dll. yang mengenal akor ninth, eleventh, thirdteenth, dst.

Jenis

[sunting
|
sunting perigi]

Akor mayor

[sunting
|
sunting perigi]

Akor mayor
yakni akor yang interval antara nadanya 2 – 1
1/2

Teladan akor mayor:

Akor C = C – E – G

Akor mayor juga bisa dibilang dalam bahasa skor 1-3-5 dalam tangga nada diatonik mayor

Akor minor

[sunting
|
sunting mata air]

Akor minor
adalah akor yang pause antara nadanya 1
1/2
– 2.

Acuan akor minor:

Akor Cm = C – Es – G

Akor minor juga bisa dibilang dalam bahasa ponten 1-3-5 n domestik tangga irama diatonik mayor, tetapi nada ke-3 turun
1/2
laras.

Akor Augmented

[sunting
|
sunting sumur]

Akor augmented
yaitu akor yang interval antara nadanya 2 – 2.

Lengkap akor augmented:

Akor Caug
/ C+
= C – E – Gis

Akor augmented sekali lagi bisa dibilang n domestik bahasa biji 1-3-5 privat hierarki musik diatonik mayor, semata-mata nada ke-5 mendaki
1/2
laras

Akor Diminished

[sunting
|
sunting mata air]

Akor diminis yaitu akor yang interval antar nadanya ialah 1
1/2
– 1
1/2.

Abstrak akor diminished:

Akor Cdim
= C – Es – Ges

Akor diminished kembali bisa dibilang dalam bahasa kredit 1-3-5 dalam tangga nada diatonik mayor, tetapi musik ke-3 dan ke-5 turun
1/2
laras.

Teks tercalit

[sunting
|
sunting perigi]

  • Grout, Donald Jay (1960).
    A History Of Western Music. Norton Publishing.
  • Dahlhaus, Carl. Gjerdingen, Robert Udara murni. trans. (1990).
    Studies in the Origin of Harmonic Tonality, p. 67. Princeton University Press. ISBN 0-691-09135-8.
  • Goldman (1965). Cited in Nattiez (1990).
  • Jones, George T. (1994). HarperCollins
    College Outline Music Theory. ISBN 0-06-467168-2.
  • Nattiez, Jean-Jacques (1990).
    Music and Discourse: Toward a Semiology of Music
    (Musicologie générale et sémiologue, 1987). Translated by Carolyn Abbate (1990). ISBN 0-691-02714-5.
  • Norman Monath, Norman (1984).
    How To Play Popular Piano In 10 Easy Lessons. Fireside Books. ISBN 0-671-53067-4.
  • Stanley Sadie and John Tyrrell, eds. (2001).
    The New Grove Dictionary of Music and Musicians. ISBN 1-56159-239-0.
  • Surmani, Andrew (2004).
    Essentials of Music Theory: A Complete Self-Study Course for All Musicians. ISBN 0-7390-3635-1.
  • Benward, Bruce & Saker, Marilyn (2002).
    Music in Theory and Practice, Volumes I & II
    (7th ed.). New York: McGraw Hill. ISBN 0-07-294262-2.
  • Mailman, Joshua B. (2015). “Schoenberg’s Chordal Experimentalism Revealed Through Representational Hierarchy Association (RHA), Contour Motives, and Binary State Switching”
    (PDF).
    Music Theory Spectrum.
    37
    (2): 224–252.



  • Persichetti, Vincent (1961).
    Twentieth-century Harmony: Creative Aspects and Practice. New York: W. W. Norton. ISBN 0-393-09539-8. OCLC 398434.



  • Schejtman, Rod (2008).
    Music Fundamentals. The Piano Encyclopedia. ISBN 978-987-25216-2-2.



Teks

[sunting
|
sunting sumber]


  1. ^

    Benward & Saker (2003).
    Music: In Theory and Practice, Vol. I, p. 67&359. Seventh Edition. ISBN 978-0-07-294262-0.

  2. ^


    Károlyi, Otto (1965).
    Introducing Music. Penguin Books. hlm. 63.




Pranala asing

[sunting
|
sunting mata air]


  • Media terkait Akor di Wikimedia Commons



Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Akor