5 kata yang berhubungan dengan hujan
Penulis:
|
Quotes Hujan
– Hujan yaitu satu fenomena alam dimana air turun pecah langit. Namun entah mengapa hujan kerap disandingkan dengan perasaan tenang, sendu bahkan sentimental.
Hujan abu seakan menjadi sebuah isyarat tersendiri kerjakan perasaan yang paling dalam sehingga lain sedikit orang melamun berbarengan menikmati hujan angin.
Enggak hanya itu, banyak kembali yang memanfaatkam saat istimewa ini bikin berkarya. Ada nan membuat lagu, membuat puisi atau apalagi mewujudkan quotes.
Temanya juga gak jauh-jauh semenjak hujan, romantis atau ada juga yang membuat kata-kata pembangkit cak bagi kehidupan.
Seperti mana bilang quotes ini, dengan bertemakan hujan nan ternyata bisa memberikan makna nan mendalam. Cocok banget bintang sartan prestise di media sosial.
Baca juga: 20 Syair Cinta yang Bisa Diberikan Lega Orang Terkasih
Quotes Hujan angin yang Penuh Makna, Sentimental & Memotivasi
1. “Hujannya bikin nanar. Remang hatimu bisa bagi dingin.”
2. “Biarkan hujan abu turun dan mencuci semua rasa sakit kemarin.”
3. “Sederas apapun ia turun, semenakutkan apapun ia turun, sesakit apapun ia turun, hujan tetaplah air yang akan selalau menghadirkan suatu kenangan dan kelembutan.”
4. “N kepunyaan sira itu misal mengharapkan kapling cengkar di musim hujan.”
5. “Aku ingin bermetamorfosis payung. Bukan berguna aku kuat membancang gigilnya hujan aku hanya cak hendak kau cerbak berteduh di privat hatiku.”
6. “Kamu bisa memanggilku hujan karena semua yang kulakukan selalu jatuh pada dirimu.”
7. “Seandainya engkau menginginkan pelangi, ia harus memufakati hujan abu.”
8. “Hujan abu hari ini, masih menyirami dunia, semoga tersirami juga hati dan roh-jiwa yang tengah dirundung keresahan.”
9. “Cinta pertama, begitu juga hujan, buruk perut segar.”
10. “Semua turunan mau bahagia, lain terserah yang ingin bersedih, namun kamu tak akan bisa melihat pelangi minus ada hujan abu.”
11. “Sungguh, hanya hujan yang kunanti. Sebab hanya ia nan mampu menyamarkan tetesan air mataku di kesedihan ini.”
12. “Ketika hujan angin memencilkan yang tersisa genangan. Detik selalu pergi yang tertinggal kenangan.”
13. “Hujan angin punya alasan kenapa engkau jatuh, tapi aku tidak n kepunyaan alasan mengapa hatiku jebluk kepada kamu.”
14. “Ah, kenapa Kamu memanggilku ketika basahnya hujan abu. Sementara itu aku lain pas rindu dengan teduhmu lagi.”
15. “Ketika kau mencintainya dan kau hanya dapat hujan, maka cintailah aku sebagai pelangimu.”
16. “Jangan asosiasi berputus asa seandainya menghadapi kesulitan karena setiap tetes air hujan yang jernih berbunga daripada mega yang gelap.”
17. “Hujan yang turun cinta mengapalkan cerita. Entah itu kisahan bahagiaku bersamamu, atau malar-malar luka membiru di sekujur tubuhku.”
18. “Di bawah rintik hujan abu ini aku menunggu sosok hadirnya dirimu, dan memahfuzkan adanya canda tawamu saat kita juga membutuhkan.”
19. “Langit membohongi bulir-bulir yang sedih, yang sedikit, nan linu, yang tak betapa-sungguh menghapus dosa, apalagi kenangan.”
20. “Kok hujan memilih tiba bumi? Karena hujan angin tau, bumi selalu mempunyai cara agar hujan bisa pun ke awan.”
(foto: pexels/pixabay)
21. “Saat hujan abu menclok bertamu, hanya dua pilihan untukmu. Bertaburkan rindu ataupun mengenang sendu.”
22. “Bila bisa diibaratkan, semangat terkadang akan seperti hujan. Bila Kamu tak cak hendak tenggelam dalam tetesannya, maka bertedulah.”
23. “Hujan membawa ketenangan, hanya aku tegar rajin menyukainya, kendati aku tau dia menyenangkan sinar spirit dan mengangkut plong kesamaran.”
24. “Sonder hujan kita tidak akan hubungan merasakan berterima kasih dari hangatnya matahari.”
25. “Sahabat salih, engkau yang akan menempuh hujan bersamamu. Bukan ia yang hanya menumpang payung, yang kemudian akan pergi ketika pelangi cak bertengger.”
26. “Di balik tiap tetesan hujan, ada sebuah senyum nan selalu berkembang, karena hujan tak melulu soal mantan maupun gebetan yang putus di tengah jalan.”
27. “Hujan membawakan ribang kepada seseorang yang tak tahu manusia itu rindu juga lega ku atau tidak.”
28. “Tiap tetesnya yang merdu berbisik lumat, menyuarakan lantunan alam nan membuatku rindu mengendus bau tanah basah.”
29. “Kutitipkan salam pada hujan. Tentang rindu yang enggak berujung sua. Sebatas masa enggak kuasa bakal menunggu.”
30. “Aku titipkan kangen ini puas langit kerjakan disampaikan kepada mu habis hujan.”
31. “Hitunglah terserah berapa banyak rintik hujan nan jatuh, maka sebanyak itulah rinduku yang sampai kepada dirimu.”
32. “Hujan memang akan membuat basah. Saja hanya sejumlah saja nan mampu merasakannya.”
33. “Apakah ribang masih bermakna jika diucapkan di bawah derasnya air hujan.”
34. “Kehadiran hujan sungguh-sungguh menyejukkan hati, sebagaimana padamu. Tapi, detik hujan menyingkir mohon diri, aku takut apakah engkau lagi akan seperti itu?”
35. “Bagaimana boleh jadi, di tengah kerubungan kau merasakan sepi. Semenjana diantara tetesan air hujan, aku merasakan keakuran atas dekapannya. Apakah kini hujan angin menjadi kekasihku?”
36. “Hujan di kala lilin batik mengakibatkan genangan perasaan rindu yang benar-benar akan masa lepas.”
37. “Kamu perumpamaan hujan dan aku hanyalah rintik manjapada nan gersang, yang kalau turun turun anda sirami aku dengan rintik kebahagiaan.”
38. “Sendu jiwanya ketika hujan akan turun. Pucat lesi mukanya detik mendengar hari akan turun hujan angin. Maka tangisnya akan turun bersama tetesan air hujan.”
39. “Tak ada yang lebih tabah dari plong hujan bulan Juni, di rahasiakannya rintik rindunya kepada pohon nan bersumber.”
40. “Derasnya rintik hujan dan deru petir lain ku pedulikan ketika kau tahu bahwa aku mencintaimu.”
(foto: pexels/johannesplenio)
41. “Benarkah hujan identik dengan kesedihan? Lain, bukan bagiku. Hujan abu medium menyiram bungaku (Kamu), kiranya buruk perut bertaruk berharta dan hidup bersamaku.”
42. “Aku berambisi hujan ini taajul reda, hendaknya rindu ini tak terlalu dalam mengorek luka.”
43. “Diriku sudah bosan menjadi penikmat hujan abu yang kau lakukan. Dapatkah kali ini kau menuntunku berkiblat mazbah pelangi bahagiamu?”
44. “Bila diibaratkan, hujan laksana bidai yang mendamaikan Kamu dan rindu. Dan jika harus memilih, maka kupilih untuk membuka tirai, mudah-mudahan bertemu dengan dirimu.”
45. “Air hujan nan anjlok dapat hilang oleh waktu, namun cintaku kepadamu tidak akan pernah habis oleh waktu.”
46. “Usai hujan angin turun akan selalu datang seseorang ibarat pelangimu. Pelukan itu akan selamanya mendamaikan bumi di dalam jiwamu.”
47. “Hujan nan terban membasahi marcapada, mampu menerimakan faedah puas setiap makhluk-Nya. Masihkah Kamu malas kerjakan berterima kasih?”
48. “Bukannya berlindung, aku sengaja membasahi diriku dengan air hujan mudah-mudahan dirimu kliyengan denganku.”
49. “Apakah kau tahu hal yang paling romantis semenjak hujan? Dia pelahap pun meski anda senggang ia akan selalu terperenyuk.”
50. “Aku penggal hujan dengan gerenyau, lalu aku berikan kepadamu untuk menghabisi hening. Sementara kau dogol; ingin meludahi wajahku nan dikucuri rindu sendiri.”
51. “Momen hujan datang bertamu, namun dua pilihan untukmu. Bergelimang rindu atau mengenang sendu.”
52. “Diriku merindukanmu seperti bumi memandang awan. Selalu cak semau prolog taktik nan mendoakanmu mudahmudahan terjadi hujan abu.”
53. “Hujan abu mengantarkanku plong kesakitan dan hujan sekali lagi nan menemaniku dalam kesendirian.”
54. “Tanpa hujan angin tidak cak semau nan tumbuh, Belajarlah bakal menghadapi badai intern hidupmu.”
55. “Langit dan awan adalah candu. Terangnya membawa riang, hujannya membawa ribang yang menggebu.”
56. “Kehidupan itu terkadang seperti Pelangi, nan pelalah setia menunggu hujan reda, tuk bisa melihat sungguh mulia manjapada.”
57. “Akan pelahap ada pelangi setelah hujan. Tapi kadang hujannya lilin lebah-malam, jadi pelanginya nggak kelihatan.”
58. “Saat mendung berakhir dengan hujan, itulah yang disebut takdir. Tetapi jikalau mendung dalam pikiran mampu mengkhususkan kepelesiran, itulah kerugian.”
59. “Cinta yang Kudus bagaikan rintikan hujan, selalu mengakurkan dari gelisah, kerap meredam emosi dari kusut.”
60. “Kepada hujan yang menjamah bumi, dinginmu tak tandang usai, biar kau telah berpulang. Sebagai halnya rinduku, plong seseorang, nan sekadar diam. Dari aku, yang belum lelah merindu.”
Baca pula: 43 Perkataan Selamat Menikah, Suka-suka yang Untuk Alumnus
Quotes mengenai hujan ini bisa kaprikornus inspirasi bikin terus berkarya. Gak melulu tentang galau, hujan bisa jadi pengobar unik kok.
Source: https://www.dailysia.com/quotes-hujan-yang-penuh-makna/