200 meter berapa menit jalan kaki
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan lain mewakili pandangan redaksi Kompas.
Periode 1980-an bosor makan mendengar Bangkok adalah kota termacet di Asia Tenggara, mungkin lagi keseleo satu kota termacet dulu lintasnya di bumi.
Belakangan Jakarta teragendakan pelecok satu kota terparah kemacetan di Asia Tenggara, kelihatannya juga masuk peringkat dunia. Kemacetan sekali lagi merambat ke pinggiran Jakarta, Bodetabek juga turut rewel parah.
Bukan hanya jalan utama seperti tol di seputar Jakarta yang macet, bahkan menyentuh pelosok pedesaan di Citayam, perbatasan Kota Depok dengan Kabupaten Bogor, macet sudah makanan sehari-hari.
Di sekitar stasiun Citayam untuk melangkaui pintu kereta api sejauh sekitar 200 meter sreg periode Kamis pagi, 7 September 2017, pelir waktu 45 menit. Media besikal empat dan roda dua, ditambah pejalan kaki begitu juga tindan di perkembangan selebar duga-kira empat meter nan mengeluh Citayam – Bojonggede itu.
Bukan belaka menumpuk bahkan berebut saling mendahului, pemenangnya tentu saja sepeda pencetus yang jumlahnya ratusan. Bukan main mengerikan melewati gerbang kereta api Citayam, tepat di marginal Kota Depok dan Kabupaten Bogor.
Yang mengajaibkan bukan nampak seorangpun polisi di lokasi super mandek itu, baik berusul Polres Metro Depok maupun bermula Polres Bogor. Apakah polisi menunduk bikin mengatur dulu lintas di seputar stasiun kereta jago merah Citayam?
Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor dan Kota Depok hendaknya turun tangan membereskan kemacetan, nan menurut warga setempat sudah rezeki sehari-periode itu. Bakal stress dan kontaminasi luar absah.
Video Pilihan
Source: https://www.kompasiana.com/hendisetiawan/59b34a09830de030587044f3/45-menit-untuk-jarak-200-meter